Jokowi Inginkan WHO yang Bertaring

NUSA DUA, investor.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan perlunya Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang lebih kuat dan bertaring. Ini merupakan bagian dari upaya yang harus dilakukan untuk memperkuat arsitektur kesehatan global dalam menghadapi kemungkinan ancaman pandemi di masa mendatang.
“Solidaritas dan keadilan harus menjadi ruh arsitektur kesehatan global,” ujar Presiden saat menyampaikan pengantar working session kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). Hal tersebut merupakan langkah nyata dan segera pertama ditawarkan Jokowi untuk menghadapi darurat kesehatan berikutnya yang dapat muncul kapan saja.
Untuk memperkuat arsitektur kesehatan global tersebut, kata Presiden, G20 telah berhasil membentuk pandemic fund. Selanjutnya, langkah ini harus diikuti dengan penambahan kontribusi pendanaan, agar berfungsi secara optimal. “Saya mengajak semua pihak berkontribusi. Indonesia telah memberikan komitmen US$ 50 juta,” ucap Jokowi.
Menurut Presiden, G20 harus ikut mengawal proses pembentukan traktat pandemi. Pasalnya, hal tersebut penting untuk memperkuat kesiapsiagaan di tingkat nasional, kawasan, maupun global.
Kedua, kata Jokowi, langkah kedua yang harus dilakukan untuk menghadapi kemungkinan ancaman pandemi di masa mendatang adalah memberdayakan negara berkembang sebagai bagian dari solusi. “Kesenjangan kapasitas kesehatan tidak dapat dibiarkan,” tegas Presiden.
Negara berkembang, lanjut dia, perlu kemitraan yang memberdayakan. Negara berkembang harus menjadi bagian rantai pasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset.
“Ini hanya bisa terjadi jika investasi industri kesehatan ditingkatkan, kerja sama riset dan transfer teknologi diperkuat, dan akses bahan baku produksi untuk negara berkembang diperluas,” papar Presiden.
Selain itu, trips waiver harus diperluas pada semua solusi kesehatan, termasuk diagnostik dan terapeutik. WHO juga harus merealisasikan komitmennya terkait hub dan spokes solusi kesehatan.
Jokowi mengatakan, dunia saat ini memang semakin pulih dari pandemi Covid-19. Namun, semua pihak tidak boleh lengah karena darurat kesehatan berikutnya dapat muncul kapan saja. Karena itu, kali ini dunia harus lebih siap. “Kesiapsiagaan kita akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita. G20 harus mengambil langkah-langkah nyata dan segera,” tandas Jokowi.
Kepada para peserta KTT Presiden mengimbau agar dunia tidak mengulang kesalahan saat pandemi Covid-19. “Ini adalah pelajaran berharga untuk menyiapkan dunia dari darurat kesehatan global. Never again harus menjadi mantra kita bersama. Saya menantikan pandangan dan kontribusi Yang Mulia bagi penguatan arsitektur kesehatan dunia,” pungkas Jokowi.
Editor: Nasori (nasori@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Terungkap! Rencana di Balik IPO Merdeka Battery (MBMA)
Merdeka Battery (MBMA) akan memiliki dukungan lebih kuat melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO)Top! Baru Masuk Bursa, Laba Pertamina Gethermal (PGEO) Melesat 50%
Laba bersih PGEO melesat hingga 50% sepanjang 2022, meski perseroan baru listing perdana di BEI tahun iniAmar Bank (AMAR) Resmi Terapkan Sistem Pembayaran BI-FAST
PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) resmi bergabung menjadi peserta sistem pembayaran BI-Fast Batch 6PNM Boyong Penghargaan Digital Teknologi dan Inovasi
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memboyong penghargaan digital teknologi dan inovasiIndonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Begini Respons PDIP
PDIP menyayangkan keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah piala duni u20. Begini penjelasan HastoTag Terpopuler
Terpopuler
