Selasa, 21 Maret 2023

Tim Penyelamat Cari Korban Setelah Gempa Cianjur Tewaskan 162 Orang

Grace El Dora
22 Nov 2022 | 10:32 WIB
BAGIKAN
Polisi dan tentara bersiap untuk memindahkan truk menyusul gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang menewaskan sedikitnya 162 orang, dengan ratusan luka-luka dan lainnya hilang, di Cianjur pada 22 November 2022. (FOTO: ADEK BERRY / AFP)
Polisi dan tentara bersiap untuk memindahkan truk menyusul gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang menewaskan sedikitnya 162 orang, dengan ratusan luka-luka dan lainnya hilang, di Cianjur pada 22 November 2022. (FOTO: ADEK BERRY / AFP)

CIANJUR, investor.idTim penyelamat pada Selasa (22/11) masih mencari korban selamat yang terkubur di bawah reruntuhan setelah gempa kuat di Cianjur, Jawa Barat menewaskan 162 orang dan melukai ratusan orang. Dikhawatirkan lebih banyak orang terjebak dalam bangunan yang runtuh.

Pusat gempa dangkal berkekuatan magnitudo (M) 5,6 pada Senin (21/11) berada di dekat Cianjur, di mana sebagian besar korban tewas ketika bangunan runtuh dan tanah longsor yang dipicu getaran. Beberapa yang tewas adalah santri di sebuah pesantren, sementara yang lain tewas di rumah mereka sendiri ketika atap dan tembok runtuh menimpa.

Baca juga: Belasan Korban Diduga Masih Tertimbuh Gempa Cianjur, Tim SAR Optimalkan Peralatan 

“Kamar runtuh dan kaki saya terkubur di bawah reruntuhan. Semuanya terjadi begitu cepat,” kata siswa berusia 14 tahun Aprizal Mulyadi pada Selasa, dilansir dari AFP.

Advertisement

Dia mengatakan telah ditarik ke tempat aman oleh temannya, Zulfikar, yang kemudian meninggal setelah terjebak di bawah reruntuhan.

“Saya sangat terpukul melihatnya seperti itu, tapi saya tidak bisa membantunya karena kaki dan punggung saya cedera,” kata Aprizal.

Operasi pencarian menjadi lebih menantang, karena akses jalan dan pasokan listrik terputus di beberapa bagian wilayah pegunungan yang sebagian besar pedesaan.

Pada Selasa, puluhan petugas penyelamat menggunakan alat berat di Desa Cugenang untuk membersihkan jalan menuju Cianjur yang terputus akibat longsor.

Fokus tim penyelamat kini beralih ke yang hilang dan yang selamat di bawah puing-puing.

Baca juga: Perbaikan Dikebut, Jalan Raya Jakarta-Cianjur Bisa Digunakan Siang ini

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) mengatakan sedikitnya 25 orang masih terkubur di bawah reruntuhan di Cianjur saat kegelapan turun pada Senin.

Mereka yang selamat berkemah di luar dalam kegelapan yang hampir total dikelilingi oleh puing-puing yang berjatuhan, pecahan kaca, dan bongkahan beton yang besar.

Tidak Ada yang Tersisa”

Badan penanggulangan bencana mengatakan lebih dari 2.000 rumah rusak dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan lebih dari 13.000 orang dibawa ke pusat-pusat evakuasi.

Dokter merawat pasien di luar ruangan di bangsal perawatan darurat setelah gempa, yang dirasakan hingga Jakarta.

Baca juga: BMKG: Tren Gempa Susulan di Cianjur Melemah

Di tempat penampungan Desa Ciherang dekat Cianjur, para pengungsi duduk di atas terpal pagi yang dingin.

Bayi dan anak-anak tidur sementara ibu mereka yang kelelahan berjaga-jaga.

Nunung (37) menarik diri dan putranya yang berusia 12 tahun keluar dari puing-puing rumah mereka yang runtuh.

“Saya berteriak minta tolong karena tidak ada yang datang membantu kami, saya harus membebaskan diri dengan menggali. Tidak ada yang tersisa, tidak ada yang bisa kuselamatkan selain pakaian di punggung kita,” katanya kepada AFP dari tempat penampungan, wajahnya berlumuran darah kering.

Kehancuran akibat gempa diperparah oleh gelombang 62 gempa susulan yang lebih kecil, dengan kekuatan berkisar antara M 1,8 hingga M 4 yang terus mengguncang Cianjur, sebuah kota berpenduduk sekitar 175.000 orang.

Para pemimpin dari Prancis dan Kanada menyampaikan belasungkawa mereka pada Senin malam, tetapi Presiden RI Joko Widodo belum memberikan tanggapan.

Baca juga: Gempa Cianjur, Ini Kondisi Infrastruktur Telekomunikasi

Indonesia sering mengalami aktivitas seismik dan vulkanik karena posisinya di “Cincin Api” Pasifik, tempat lempeng tektonik bertabrakan.

Gempa berkekuatan M 6,2 yang mengguncang Sulawesi pada Januari 2021 menewaskan lebih dari 100 orang dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


International 3 menit yang lalu

Putin: Rusia Bisa Diskusikan Rencanakan Perdamaian Tiongkok

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan rencana perdamaian Tiongkok untuk Ukraina bisa didiskusikan.
Market 10 menit yang lalu

Anak Haji Isam Jual Saham PGUN Rp 352 M

Sejumlah saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) dijual oleh 2 pengendalinya, yakni PT Citra Agro Raya (CAR) dan PT Araya Agro Lestari (AAL).
International 27 menit yang lalu

Bagaimana US$ 17 Miliar Hilang dari Obligasi ‘CoCo’ Credit Suisse

Penjualan Credit Suisse ke UBS telah memperbaharui perhatian pada obligasi CoCo, sekuritas keamanan hibrida setelah krisis keuangan 2008.
Finance 31 menit yang lalu

Kementerian ATR/BPN Gandeng Bank Mandiri Luncurkan e-PNBP

Kementerian ATR/BPN menggandeng Bank Mandiri meluncurkan e-PNBP melalui Microsite Bank Mandiri untuk layanan informasi pertanahan
Market 35 menit yang lalu

Bitcoin Berpotensi Lanjutkan Momentum Bullish

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan, harga Bitcoin terus akan terus melanjutkan momentum bullish.
Copyright © 2023 Investor.id