Sabtu, 25 Maret 2023

Jokowi: Atasi Stunting, Jangan Beri Makan Bayi Biskuit dan Bubur Instan

Arnoldus Kristianus
17 Jan 2023 | 12:52 WIB
BAGIKAN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forkompinda Tahun 2023 di Sentul, Jawa Barat, Selasa (17/01/2023). (Sumber: Akun Youtube Kemendagri RI)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forkompinda Tahun 2023 di Sentul, Jawa Barat, Selasa (17/01/2023). (Sumber: Akun Youtube Kemendagri RI)

JAKARTA,investor.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong peran pemerintah daerah dalam upaya penanganan stunting, yaitu gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis. Ini perlu dilakukan agar pemerintah bisa mengoptimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) dan bisa menikmati periode bonus demografi.

“Kita memiliki bonus demografi puncaknya di tahun 2030-2035. Kalau SDM-SDM kita tidak berada pada posisi yang ininya (sambil mengarahkan jari telunjuk ke kepala) baik, bukan keuntungan yang akan kita dapat, tetapi akan memberikan beban besar kepada negara. Sehinga stunting harus menjadi target penyelesaian bagi pengembannga SDM,” ucap Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forkompinda Tahun 2023 di Sentul pada Selasa (17/1).

Pada kesempatan itu Presiden mengingatkan agar terhadap bayi yang terindikasi mengalami stunting tidak diberi makan biskuit dan bubur instan sebagai makanan pendamping Air Susu Ibu (ASI).

Pemerintah menargetkan jumlah bayi stunting di bawah 14% pada 2024. Sebelumnya, pada tahun 2014 persentase jumlah bayi stunting sebesar 37%, kemudian 24% pada 2021 dan 21% di tahun 2022. Upaya mencapai target penurunan stunting ini membutuhkan kerja sama mulai dari kementerian/lembaga (K/L) di pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.

Advertisement

“Target kita di tahun 2024 harus berada di bawah 14%, bukan hal mudah tetapi kalau kerja keras kita seperti saat kita bekerja menghadapi pandemi, saya yakin ini bukan persoalan yang susah diselesaikan,” kata Jokowi.

Dia mengungkapkan, penyumbang stunting sebesar 23% berasal ketika bayi belum lahir. Dalam hal ini membutuhkan peran kepala daerah dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus menekankan soal gizi pada ibu hamil dan memastikan mereka tidak mengalami anemia karena kurang zat besi.

Menurut Presiden, 37% penyumbang stunting berasal ketika bayi sudah lahir dengan usia hingga dua tahun. Jika bayi terindikasi mengalami stunting, Presiden Jokowi menegaskan agar tidak memberikan biskuit dan bubur instan sebagai makanan pendamping ASI.

"Ati ayam, urusan telor, nasi, ini kita harus ngerti. Kalau enggak ngerti, bagaimana bisa kita mengintervensi. Makanan alami itu akan semakin baik," pungkas Presiden.

Editor: Nasori (nasori@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 22 menit yang lalu

Sillo Maritime (SHIP) Beli Kapal Tanker Rp 830 Miliar

Sillo Maritime Perdana (SHIP) menggelontorkan dana US$ 54,8 juta atau setara Rp 830,4 miliar untuk membeli satu unit kapal tanker LPG.
Market 6 jam yang lalu

Jasa Marga (JSMR) Siap-siap Panen, Sahamnya Bisa Cuan 50% Lebih

Jasa Marga (JSMR) akan menyesuaikan tarif di 10 ruas tolnya tahun ini. Sementara itu, saham JSMR diproyeksi kasih cuan 50% lebih!
National 7 jam yang lalu

JRP Insurance Sabet Penghargaan Perusahaan Pembayar Zakat Badan Teladan

JRP Insurance berkontribusi dengan mendukung perekonomian yang berkeadilan dalam agama Islam melalui pemberian zakat.
Business 7 jam yang lalu

ALFI Perkuat Posisi sebagai Pelaku Transportasi Multimoda Tingkat Dunia

ALFI perkuat posisi sebagai pelaku jasa logistik dan operator angkutan multimoda di Indonesia yang diakui dunia global.
International 7 jam yang lalu

Ini Dia Simpulan Sidang CEO TikTok di Kongres AS

Dugaan hubungan dengan Tiongkok, keselamatan pemuda, dan “kedudukan politik” tema yang dilontarkan CEO TikTok Chew Shou Zi di Kongres AS.
Copyright © 2023 Investor.id