Minggu, 28 Mei 2023

Gus Yahya: NU Tidak Boleh Ikut Kompetisi Politik

Primus Dorimulu
1 Feb 2023 | 20:09 WIB
BAGIKAN
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam acara "Ngopi Bareng dengan Pemred Media Nasional dan Koresponden Asing" di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (1/2/2023). (B-Universe Photo/Primus Dorimulu)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam acara "Ngopi Bareng dengan Pemred Media Nasional dan Koresponden Asing" di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (1/2/2023). (B-Universe Photo/Primus Dorimulu)

JAKARTA, investor.id – Nahdlatul Ulama (NU), organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia, tidak boleh dieksploitasi menjadi senjata politik. Sebab itu salah dan berbahaya.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam acara ‘Ngopi Bareng dengan Pemred Media Nasional dan Koresponden Asing’ di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Gus Yahya menegaskan, meskipun ada kesulitan dalam merespons isu NU dan politik, tetap saja jika menempatkan NU menjadi salah satu pihak yang ikut dalam sebuah kompetisi sebagai tindakan yang salah dan berbahaya. Sebab NU yang berusia 100 tahun alias 1 Abad memiliki konstituen lebih dari 100 juta orang.

"Kalau NU menjadi pihak (dalam kontestasi politik), ini tidak adil pada kelompok-kelompok lain yang terlibat, kira-kira begitu," jelasnya.

Advertisement

Gus Yahya mencontohkan situasi di India, Nigeria, dan Irak. Di negara-negara tersebut, timbul berbagai persoalan di masyarakat karena mengeksploitasi identitas sebagai senjata politik.

"NU sudah menjadi identitas kelompok sekarang. Tidak boleh dieksploitasi sebagai senjata politik, itu salah," tutur dia.

Baca juga: Jokowi Santai Tanggapi Keputusan Koalisi Perubahan yang Usung Anies sebagai Capres

Terlebih, kata Gus Yahya, sudah ada putusan Muktamar NU tahun 1984. Salah satunya NU mengambil jarak dengan politik praktis. “Orang boleh berdebat, perdebatan itu dulu sudah, dan keputusannya NU harus ambil jarak dari politik, sudah diputuskan, tidak usah bikin putusan lagi," sebut dia.

Baca juga: Simulasi Capres: Ganjar Jauh di Atas Prabowo dan Anies

Saat ini, fokus utama artikulasi NU adalah pendidikan publik. Dalam hal ini, Gus Yahya juga kembali menegaskan agar NU tidak terlibat dalam dinamika benturan antarkekuasaan.

"Kalau kita ingin membuat perubahan yang decisive, kita juga gunakan jalur-jalur yang lain," ujarnya.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Finance 52 menit yang lalu

Pinang Dana Talangan Kini Bisa Diakses Semua Agen BRILink

Produk pinjaman digital Bank Raya, Pinang Dana Talangan kini bisa diakses oleh semua Agen BRILink. Hal ini untuk mendukung usaha para agen
Market 2 jam yang lalu

Heboh, Meme Coin PEPE Naik Drastis!

Pasar kripto dihebohkan dengan kripto baru bergambar katak hijau bernama PEPE Coin (PEPE). Kripto ini naik drastis dalam 30 hari
Finance 2 jam yang lalu

DMS Bank Dilirik Pemodal asal Shenzhen

DMS Bank fokus melengkapi segala persyaratan untuk pengajuan perizinan dari sebuah bank umum syariah.
Business 3 jam yang lalu

Harga Gas Naik, Industri Keramik Makin Menjerit

Kenaikan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dari US$ 6/mmbtu menjadi US$ 6,3-6,5/mmbtu semakin menekan industri keramik.
Finance 4 jam yang lalu

Upbit Kembali Buka Setoran Rupiah,Pengguna Antusias

Upbit kembali buka setoran rupiah

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id