Minggu, 28 Mei 2023

Ekonom Indef Apresiasi Rampungnya Peta Jalan Hilirisasi Hingga Indonesia Tahun 2040

Aris Cahyadi
2 Feb 2023 | 20:25 WIB
BAGIKAN
Presiden Joko Widodo saat groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Senin 24 Januari 2022.
Presiden Joko Widodo saat groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Senin 24 Januari 2022.

JAKARTA, investor.id – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menuturkan Kementerian Investasi telah merampungkan peta jalan hilirisasi dan telah memberikannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Diketahui peta jalan tersebut, terbagi menjadi delapan bagian yang terdiri dari 21 komoditas yang akan dilakukan hilirisasi.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini mendukung penuh Roadmap atau peta jalan tersebut untuk memberikan nilai tambah bagi produk-produk dalam negeri.

“Hilirisasi itu kan sebenarnya penciptaan nilai tambah sama dengan industrialisasi, jadi mutlak harus ke sana. Kemarin yang disampaikan Menteri Bahlil itu adalah peta jalan 21 komoditas yang bisa dikembangkan dengan segera hilirisasinya agar dapat nilai tambahnya tinggi,” ujar Didik, Kamis (2/2/2023).

Menurutnya dukungan terhadap hilirisasi itu juga harus datang dari berbagai sektor baik dari sisi investasi, ketersediaan lahan, tenaga kerja dan sektor perbankan. “Ya dukungan investasi, dukungan perbankan, kemudahan perolehan tanah, tenaga kerja, keterampilan, keahlian, inovasi macam-macam dukungan perbankan mendesak semua,” jelasnya.

Advertisement

Lebih lanjut Didik juga menyampaikan hilirisasi berpotensi memperkuat ekonomi dan tentunya demi untuk kesejahteraan masyarakat. “Hilirisasi ini bisa memperkuat ekonomi kita, memperkuat ekspor kita, dan tentu memperkuat anggaran kita agar bisa baik, untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Didik.

Namun, Didik menyayangkan adakalanya politik menjadi salah satu penghambat program hilirisasi, karena dinilai lebih cepat mendatangkan keuntungan dengan menjual langsung bahan mentah ke luar negeri. “Politik kadang-kadang yang menghambat itu. Dengan mengekspor bahan mentah, dia yang menikmati keuntungan tetapi rakyat tidak ada untung,” tutur Didik.

Sebelumnya, Bahlil mengatakan peta jalan tersebut telah selesai disusun dengan total investasi hingga US$ 545,3 miliar sampai tahun 2040. “Alhamdulillah pekerjaan sudah selesai dan kami sudah laporkan dibagi menjadi 8 bagian dari 21 komoditas peta hilirisasi. Jadi selama ini kita bicara hilirisasi, peta jalan roadmap besarnya itu belum ada, dan alhamdulillah tadi kami sudah laporkan dengan total investasi sampai dengan 2040 sebesar US$ 545,3 miliar,” terang Bahlil.

Bahlil menerangkan bahwa prototipe hilirisasi nikel secara teknis juga akan dijadikan referensi pada sektor lainnya. “Tahapan-tahapannya juga sudah tadi kita bahas teknis dan nikel sudah kita lakukan dengan baik, jadi prototype nikel yang kita lakukan hilirisasi ini yang akan kita pakai juga untuk di sektor-sektor yang lain, seperti timah, bauksit, kemudian oil and gas, kemudian tembaga. Tidak hanya di sektor itu, tapi juga di sektor perkebunan, pangan, perikanan,” ungkap Bahlil.

Selain itu, Bahlil menerangkan usai memberikan peta jalan kepada Presiden Jokowi, dia juga mendapatkan perintah untuk membuat skala prioritas dalam proses hilirisasi dan target-target yang harus dilakukan selanjutnya.

“Tadi Bapak Presiden memerintahkan kepada saya sebagai Menteri Investasi untuk melakukan skala prioritas untuk apa-apa saja yang harus kita lakukan sekarang. Katakanlah sekarang kita menyetop nikel, kemudian bauksit, ke depan apalagi? Seperti timah, atau tembaga, sebentar lagi. Jadi ini yang akan kita lakukan,” papar Bahlil.

Editor: Aris Cahyadi (aris_cahyadi@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 34 menit yang lalu

Nasabah Prioritas Berpotensi Meningkat, Mandiri Sekuritas Luncurkan MOST Priority

Mandiri Sekuritas meluncurkan MOST Priority. Hal ini seiring pertumbuhan investor pasar modal terus meningkat. 
International 2 jam yang lalu

Biden dan McCarthy Berbicara Soal Kesepakatan Plafon Utang AS

Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres Kevin McCarthy melakukan pembicaraan melalui telepon soal kesepakatan plafon utang
Finance 5 jam yang lalu

NPL Tinggi, BPR/BPRS Diminta Akselerasi Transformasi Digital

BPR/BPRS perlu mengakselerasi transformasi digital dalam proses bisnis, karena NPL masih tinggi.
Finance 7 jam yang lalu

 ‘Fraud’ Masih jadi Isu, Indonesia Re dan Gallagher Re Gelar Claim Forum 2023

Claim Forum 2023 untuk meningkatkan kesadaran semua pihak seperti apa proses klaim yang baik dan benar dan demi mencegah terjadinya fraud.
Business 8 jam yang lalu

KKP Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Kota Fuzhou RRT

RRT termasuk pasar strategis produk perikanan Indonesia, di mana nilai ekspor tahun lalu mencapai US$1,12 miliar atau meningkat 26,29%.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id