

Vaksinasi massal tenaga kesehatan di Jakarta. Foto: Beritasatu.com/Joanito De Saojoao
Vaksinasi Turunkan Angka Kesakitan dan Kematian
Hendro D Situmorang
JAKARTA, investor,id - Epidemiolog Griffith Universitas Australia, Dicky Budiman menilai program vaksinasi yang tengah dijalankan berguna untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19. Dengan menerima vaksin, maka seseorang memiliki imunitas dan kekebalan yang sifatnya memproteksi kelompok yang ada.
“Tentu vaksnasi ini menjadi suatu tantangan karena guna mendapatkannya dilakukan secara masif dan agresif. Imunitas akan terwujud dan diharapkan memproteksi tubuh setelah suntikan kedua. Fokus kita jangka pendek yakni menurunkan angka kesakitan dan kematian dahulu,” katanya saat diskusi Lunch Talk: RI Menanti Herd Immunity yang disiarkan Beritasatu TV pada Senin (1/3/2021).
Sementara untuk tujuan jangka panjanganya herd immunity dicari tahu berapa lama vaksin tersebut mampu mencegah penularan. Dicky menegaskan saat hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah Covid secara menyeluruh.
“Kita jangan tertuju pada vaksin bisa cepat tangani Covid. Ini prosesnya akan jangka panjang. Penerapan protokol kesehatan tetap penting meski warga telah divaksin,” urai dia.
Saat ini negara yang terdepan dalam urusan vaksin adalah Amerika Serikat (AS) dan Israel karena cakupan vaksinnya terbaik di dunia. Namun kalau untuk kekebalan kelompok, masih perlu waktu dan persentasenya belum ada.
“Ya tentu kita berharap kalau bisa lebih dari 80 persen. Namun berapa lama imunitas ini bertahan, belum diketahui secara pasti. Yang terpenting adalah bisa turunkan angka kesakitan dan kematian dan tentunya harus digabung dengan program dengan 5M dan 3T agar lebih maksimal,” kata Dicky.
Diakui faktor pencegahan Covid-19 sangat penting sekali dan pemerintah membangunnya mulai dari level terendah, yakni keluarga dan masyarakat sekitar.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : BeritaSatu.com