

Senam Zumba. Foto ilustrasi: Investor Daily/IST
Ajak Anak Jadikan Olahraga sebagai Rutinitas
Indah Handayani (handayani@investor.co.id)
JAKARTA, investor.id – Olahraga memiliki segudang manfaat untuk anak-anak. Namun, bukanlah hal yang mudah untuk mendorong anak menjadikan olahraga sebagai sebuah rutinitas. Bagaimanakah caranya untuk mengajak mereka berolahraga?
Psikolog Ayoe Sutomo MPsi mengatakan, olahraga memiliki segudang manfaat. Mulai dari meningkatkan kesehatan, karena dengan berolahraga membuat metabolisme tubuh menjadi bagus. Olahraga juga mampu menstimulasi sensorik anak, mendukung proses tumbuh kembang anak.
Dengan berolahraga anak juga bisa menjadi lebih bagus berkonsentrasi dalam memahami pelajaran. Dengan demikian, juga akan mempengaruhi kecerdasan anak. Tidak hanya itu, olahraga juga bisa membantu anak dalam bersosialisasi, terutama ketika mereka melakukan berolahraga bersama temannya.
“Olahraga juga bisa meningkatkan rasa percaya diri pada anak,” ungkapnya di sela online media interview Zumba Kids, Rabu (22/7).

Ayoe menegaskan dalam berolahraga pada anak harus menyesuaikan dengan usia, fisik, kemampuan kognitif, dan tumbuh kembang anak. Sehingga tidak bisa memaksakan sesuatu gerakan pada anak-anak. Sebab, jika dipaksakan akan menjadi kelebihan stimulasi yang akhirnya tidak baik bagi tumbuh kembang anak.
Untuk bisa mengajak anak berolahraga, Ayoe pun berbagi tips. Pertama, mencontohkan anak berolahraga. Jika hanya memerintah dengan lisan, anak akan tidak mau berolahraga. “Mencontohkan ini merupakan hal yang paling gampang,” jelasnya.
Kedua, tambah Ayoe, lakukan olahraga yang memang disukai oleh anak. Hal ini bisa dimulai dengan menanyakan kepada anak jenis olahraga yang memang diminatinya. Selanjutnya, olahraga sebaiknya dilakukan konsisten sebanyak tiga kali seminggu.
Keempat, modifikasi lingkungan dengan cara mengajak anak melakukan beragam olahraga, mulai dari sepeda hingga mengajaknya ke sport club. “Terakhir, apabila anak sudah mau melakukan olahraga, orang tua boleh memberikan hadiah atau reward,” paparnya.
Sementara itu, ZIN™ (Zumba Instructor Network) Sistya Windasari menambahkan sebaiknya melakukan olahraga waktu yang tepat, yaitu pada saat kondisi fit, sudah selesai ngantuknya, tidak kecapaian. Biasanya bisa diajak pada pukul 9-10 pagi atau pada jam 3-4 sore.

Untuk durasi, lanjut dia, sebaiknya dilakukan maksimal selama 30-45 menit. Mengingat anak-anak akan mudah bosan apabila durasinya kepanjangan. “Itu pun tidak penuh untuk berolahraga, ada 10-20 menit dikombinasikan dengan aktivitas permainan,” jelasnya.
Menurut Sistya, salah satu olahraga yang bisa dilakukan anak-anak adalah Zumba Kids. Gerakan pada Zumba Kids telah disesuaikan dengan usia dan motorik anak. Untuk itu, Zumba Kids pun dibagi menjadi dua kategori, pertama yang diperuntukan pada anak umur 4-7 tahun dan usia 8-11 tahun.
Selain itu, Zumba Kids menampilkan rutinitas ramah anak berdasarkan koreografi Zumba asli. “Selain menggabungkan musik, irama, dan ketukan yang menyenangkan, Zumba Kids mengurai setiap langkah menambahkan permainan, kegiatan, dan eksplorasi budaya ke dalam struktur kelas,” tutup dia.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily