JAKARTA, Investor.id - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tetap direkomendasikan beli dengan target harga Rp 2.000 per saham. Target tersebut merefleksikan tambahan keuntungan dari penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang dalam negeri.
RHB Sekuritas dalam riset terbarunya juga menyebutkan bahwa target harga tersebut merefleksikan revisi naik perkiraan kinerja keuangan perseroan tahun 2022-2024. RHB Sekuritas merevisi naik target laba bersih tahun ini dari US$ 301 juta menjadi US$ 313 juta. Begitu juga dengan proyeksikan pendapatan direvisi naik dari estimasi US$ 3,44 miliar menjadi US$ 3,51 miliar pada 2022.
Baca juga: PGN (PGAS) Tergolong Defensif, Target Harga Sahamnya Baru nih!
Target harga tersebut juga mempertimbangkan peluang berlanjutnya pertumbuhan kinerja keuangan perseroan tahun depan. Target tersebut juga telah memasukkan nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) perseroan.
RHB Sekuritas juga menyebutkan bisnis hulu minyak dan gas (migas) perseroan menunjukkan tren peningkatan yang bisa berimbas positif terhadap kinerja keuangan perseroan. Bisnis hulu berkontribusi sebesar 14% terhadap pendapatan perseroan per kuartal I-2022, dibandingkan 11% pada periode sama tahun lalu. “Peningkatan didukung peningkatan volume produksi bersamaan dengan kenaikan harga jual migas, sehingga kontribusinya positif terhadap pendapatan persroan,” tulis tim riset RHB Sekuritas di Jakarta, Rabu (6/7).
Berdasarkan data, rata-rata harga minyak mentah dunia telah meningkat pesat pada 2022, dibandingkan periode sama tahun 2021. Pada akhir Mei, harga minyak telah mencapai US$ 109,6 per barel atau naik 49% year to date (Ytd). Dengan kenaikan tersebut, diproyeksikan rata-rata minyak tahun ini bisa mencapai US$ 108 per barel, dibandingkan perkiraan semula sekitar US$ 90 per barel.
Selain kenaikan harga minyak, RHB Sekuritas menyebutkan, PGN mendapatkan dukungan positif dari penentuan harga jual gas, meski kini belum ditetapkan pemerintah. Dengan demikian perseroan diprediksi mencetak margin sekitar US$ 1,6-1,7 per mmbtu pada 2022-2023. Perseroan juga didukung peningkatan vollume transportasi minyak dari Rokan dengan kontribusi mencapai 90% terhadap total minyak yang dikirimkan. Begitu juga dengan volume produksi gas blok ini bakal meningkat tahun ini.
Baca juga: Masukkan ISAT dan PGAS, Berikut Saham Pilihan Teratas Trimegah Sekuritas
Tidak hanya itu, RHB Sekuritas mengungkaapkan, perseroan diuntungkan atas penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah. Apalagi sebagian besar utang perseroan berada dalam denominasi mata uang asing sekitar 87% dari total utang. Sedangkan kupon utang didominasi tingkat bunga tetap, sehingga perseroan tidak akan terdampak kenaikan tingkat bunga pinjaman.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait