Senin, 20 Maret 2023

Emiten Perbankan Tetap Melaju, Berikut Saham Pilihan Teratasnya

Parluhutan Situmorang
14 Mar 2023 | 09:05 WIB
BAGIKAN
Nasabah menarik uang di galeri ATM di Cikampek, Jawa barat, belum lama ini. Foto ilustrasi:  Beritasatu Photo/Uthan AR
Nasabah menarik uang di galeri ATM di Cikampek, Jawa barat, belum lama ini. Foto ilustrasi: Beritasatu Photo/Uthan AR

JAKARTA, Investor.id - Kinerja keuangan dan saham sektor perbankan di Indonesia diprediksi tetap kokoh sepanjang tahun ini, meskipun situasi global masih bergejolak.

Tim riset UOB Kay Hian Sekuritas menyebutkan ketidakpastian makro ekonomi global tidak berdampak besar terhadap sistem perbankan nasional. Apalagi bank-bank di Indonesia didukung CAR yang solid, likuiditas yang kuat, dan tingkat coverage ratio yang besar.

“Kami memperkirakan rata-rata pertumbuhan laba bersih emiten perbankan nasional mencapai 14% tahun ini. Tingkat pertumbuhan tersebut terlihat dari keberhasilan bank di bulan pertama mencatatkan peningkatan imbal hasil, pertumbuhan kredit kuat, dan penurunan biaya kredit. Sedangkan pertumbuhan laba bersih pada bulan pertama telah mencapai 26,7%,” tulis analis UOB Kay Hian Sekuritas Posmarito Pakpahan dalam riset terbarunya.

Terkait fluktuasi nilai tukar rupiah, dia mengungkapkan, sejumlah bank di Tanah Air masih bisa mengelolanya dengan baik. Bahkan, empat bank besar terlihat mampu untuk mengurangi dampaknya didukung rendahnya kredit dalam mata uang asing, didukung cadangan dolar dan dana tunai yang kuat.

UOB Kay Hian juga memperkirakan margin keuntungan bersih (NIM) bank terjaga dengan baik didukung pertumbuhan pendapatan bunga, seiring dengan kenaikan yields asset setelah dilakukan penyesuaian bunga kredti. Hampir seluruh bank, kecual PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), mencatatkan peningkatan beban bunga. Sedangkan bulan pertama 2023, BBCA dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan kenaikan NIM. Sebaliknya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan kontraksi tipis NIM.

Dari sisi biaya kredit, Posmartio mengatakan, menunjukkan penurunan sebanyak 50 bps menjadi 1,6% pada Januari 2023. Penurunan dipengaruhi atas pengurangan biaya provisi. Penurunan biaya kredit paling dalam dicatatkan BBNI di antara seluruh emiten bank BUMN.

Berbagai faktor tersebut mendorong UOB Kay Hian Sekurtas mempertahankan rekomendasi overweight saham perbankan dengan pilihan teratas saham BBNI direkomendasikan beli dengan target harga Rp 9.025 dan saham BBCA direkomendasikan beli dengan target harga Rp 8.450.

Prospek Saham Bank

Saham

Rekomendasi

Target harga (Rp)

BBCA

buy

9.600

BBNI

buy

11.200

BBRI

buy

5.400

BBTN

buy

1.700

BBYB

buy

1.600

BDMN

hold

2.500

BMRI

buy

11.500

BTPS

buy

3.200

Sumber: UOB Kay Hian Sekuritas

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 48 menit yang lalu

Melibatkan Konsumen Siber Melalui Pengalaman yang Dibuat Personal

berinvestasi dalam teknologi telah menjadi cara yang tepat untuk menjembatani kesenjangan dengan pelanggan
National 55 menit yang lalu

Jasa Raharja Harap Aturan Hapus Data Registrasi Kendaraan Tak Taat Pajak Berlaku Tahun Ini

Penghapusan data registrasi kendaraan bermotor bagi penunggak pajak menjadi salah satu fokus utama Jasa Raharja.
Business 1 jam yang lalu

Sinarmas Group Lanjutkan Pembangunan Kebayoran Apartment 

Kebayoran Apartment dengan total luas lahan 1,1 Ha, hadir dengan konsep baru Modern Tropical Living
Business 2 jam yang lalu

Sukseskan Program BMK, Startup Aruna Ajak Warga Konsumsi Ikan Sehat dan Bermutu

Aruna diundang berpartisipasi dalam kegiatan ini dan memamerkan komoditas ikan pelagis dan crustacea yang menjadi komoditas unggulan Aruna.
Lifestyle 2 jam yang lalu

Terapkan KRIS, Kualitas Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Ditingkatkan

Menkes mengungkapkan kebijakan KRIS justru meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit kepada masyarakat
Copyright © 2023 Investor.id