JAKARTA, investor.id - Di dunia investasi dikenal istilah value trap atau jebakan nilai yang dikabarkan menjadi salah satu penyebab utama investor melakukan kesalahan ketika berinvestasi. Value trap sendiri adalah istilah dalam investasi yang dapat dideskripsikan sebagai kondisi di mana saham maupun instrumen investasi lainnya dipatok dengan harga murah karena telah diperdagangkan pada matriks penilaian yang rendah.
Jenis instrumen investasi seperti ini sangat menarik bagi investor, apalagi jika melihat rasio price to earnings (P/E), price to cash flow (P/CF), dan price to book value (P/B) yang sangat bagus.
Namun, di balik harga yang murah, investor perlu mewaspadai kemungkinan anjloknya harga saham secara tiba-tiba akibat kegagalan perusahaan dalam mengelola pendapatan dan menjaga tingkat pertumbuhan laba.
Baca juga: Simak Yuk! Tips Investasi Aset Kripto Kala Bearish dan Kekhawatiran Stablecoin
Kondisi tersebut dapat dilatarbelakangi oleh berbagai situasi, seperti persaingan bisnis yang semakin ketat, kurangnya usaha perusahaan guna menghasilkan inovasi yang tercermin dalam bentuk fitur maupun produk baru, peningkatan biaya produksi dan operasional yang kian masif, serta kesalahan manajemen yang menyebabkan kinerja perusahaan menjadi tidak efektif.
Perusahaan yang sedang berada pada fase tersebut tergolong sebagai jenis perusahaan yang tidak memiliki masa depan menjanjikan bagi investor. Sayangnya, tanda-tandanya sangat sulit diidentifikasi, apalagi jika didasarkan atas harga saham saja.
Baca juga: Ini Tips Investasi Kripto Ala Sribu dan Lagi Cuan
Setelah mengetahui tentang pengertian value trap, pertanyaannya adalah, “Bagaimana cara menghindari hal ini?". Harga saham per lembar tidak bisa dijadikan acuan satu-satunya ketika berinvestasi. Oleh sebab itu, penting bagi kamu untuk memahami kondisi internal perusahaan sebelum memutuskan berinvestasi dan jangan asal tergiur dengan harga saham yang murah.
Nah, berikut ini adalah beberapa tips yang dirangkum oleh Pintu Academy dari berbagai sumber mengenai cara menghindari value trap, antara lain jangan hanya berpegang pada laporan laba-rugi, pahami siklus pendapatan perusahaan, evaluasi uang belanja perusahaan, pangsa pasar dan pemangku kepentingan, dan kepemimpinan serta visi jangka panjang perusahaan.
Itu dia penjelasan mengenai pengertian value trap dan cara menghindarinya. Dari penjelasan di atas, pastinya kita harus menyadari pentingnya riset dan ketelitian bagi investor agar tidak salah dalam memilih instrumen investasi yang tepat. Selain itu, hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah diversifikasi instrumen investasi untuk memperkecil risiko investasi.
Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)
Sumber : Investor Daily