JAKARTA, investor.id - Ketika baru memulai trading, seringkali seorang pemula tidak memahami berbagai istilah teknis yang sering disebut, salah satu contohnya adalah withdraw. Terdapat dua jenis withdraw dalam dunia trading. Dikutip dari Pintu Academy, withdraw adalah sebuah aktivitas untuk membatalkan order pembelian saham. Definisi kedua, withdraw adalah sebuah tindakan untuk mencairkan dana yang telah kita depositkan pada akun trading kita.
Withdraw dan deposit merupakan dua istilah teknis yang memiliki arti sangat berlawanan dalam dunia investasi. Ketika kita ingin berinvestasi pada suatu jenis instrumen, hal pertama yang harus kita lakukan adalah melakukan deposit.
Deposit adalah menaruh uang yang kita miliki pada platform trading untuk kemudian digunakan untuk melakukan trading. Sebaliknya, withdraw adalah mencairkan aset investasimu kemudian mengirimkannya ke rekening bank yang kamu miliki.
Tujuan withdraw bukan hanya agar kamu bisa menikmati hasil trading saja. Namun juga merupakan “exit plan” yang dapat menyelamatkan asetmu dari kerugian. Sebab banyak sekali trader yang kehilangan asetnya karena terlalu serakah.
Baca juga: Anggota Komisi VI Desak Bappebti Buka Blokir Withdrawal Member DNA Pro
Ia menggunakan keuntungan hasil trading-nya untuk diputar kembali pada transaksi berikutnya. Namun bukan untung yang dia jumpai, justru kerugian yang ia dapat. Hal ini dikarenakan ia tidak memiliki strategi withdraw yang baik.
Ada tiga strategi withdraw terbaik jika dibedakan berdasarkan periode, porsi, dan titik keuntungan yang akan kamu cairkan. Ketiganya sama-sama baik namun kamu harus memilih mana yang paling sesuai dengan kamu. Pertama, periode. Periode yang bisa kamu pilih untuk melakukan withdraw bisa setiap bulan atau tiap beberapa minggu sekali. Jika kamu sudah memilih periode tersebut, jangan kamu rubah lagi atau menunggu untuk mendapatkan untung lebih besar.
Kedua, porsi. Misalkan kamu memilih strategi withdraw berdasarkan porsi keuntungan yang kamu dapat. Maka kamu harus menentukan berapa persen yang akan kamu cairkan dan berapa persen yang akan kamu investasikan kembali sebagai tambahan modal.
Baca juga: Cardless Withdrawal jadi Fitur Idaman Financial Super App Livin by Mandiri
Ketiga, titik keuntungan. Jika kamu memilih strategi withdraw berdasarkan titik keuntungan, maka kamu harus menentukan pada titik berapa kamu akan melakukan pencairan. Contohnya, jika kamu menentukan titik keuntunganmu diangka Rp1.000.000, maka tiap kali kamu kamu sudah mencapai keuntungan itu, kamu harus melakukan withdraw.
Adapun, manajemen withdraw adalah salah satu aspek perdagangan yang paling penting namun juga paling sedikit dipahami. Banyak trader memasuki pasar trading tanpa memiliki exit strategy apa pun. Seringkali para trader hanya mendapatkan keuntungan prematur bahkan lebih buruk dari itu, mengalami kerugian.
Itu sebabnya para trader harus memahami manajemen withdraw yang akan membantu meminimalkan kerugian dan memastikan keuntungan. Hanya ada dua kondisi kamu bisa keluar dari pasar trading, dengan mendapatkan kerugian atau menghasilkan keuntungan. Ketika berbicara tentang manajemen withdraw, trader menggunakan dua istilah umum yakni take-profit dan stop-loss untuk merujuk pada exit strategy yang dibuat.
Meski begitu, ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika mengembangkan manajemen witdhraw. Yakni, berapa lama kamu berencana melakukan trading?, berapa banyak risiko yang rela kamu ambil?, dan pada titik mana kamu ingin keluar?.
Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait