Senin, 4 Agustus 2025

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Senin 4 Agustus 2025

Penulis : Indah Handayani
4 Aug 2025 | 15:47 WIB
BAGIKAN
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa)
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa)

JAKARTA, investor.id – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup perkasa pada Senin (4/8/2025). Kenaikan itu terjadi seiring meningkatnya ekpektasi pemangkasan suku bunga The Fed.

Rupiah hari ini ditutup perkasa sebesar 112 poin (0,68%) ke level Rp 16.401. Sedangkan indeks dolar terlihat turun 0,27% menjadi 98,86. Nilai tukar rupiah ke dolar AS sempat ditutup terkapar sebesar 57 poin (0,35%) ke level Rp 16.513 pada Jumat (1/8/2025).

Analis mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar yang mulai memperhitungkan kembali penurunan suku bunga oleh The Fed, menyusul data ketenagakerjaan bulan Juli yang suram. Meskipun Tingkat Pengangguran hampir tidak berubah.

Advertisement

“Pelemahan di pasar tenaga kerja membenarkan sikap Gubernur The Fed Michelle Bowman dan Christopher Waller yang mendukung penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan The Fed 29-30 Juli lalu,” ungkap Ibrahim, Senin (4/8/2025).

Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) bulan Juli menunjukkan ekonomi AS hanya menambah 73 ribu lapangan kerja, jauh di bawah ekspektasi 110 ribu. Selain itu, angka bulan sebelumnya direvisi secara signifikan lebih rendah menjadi hanya 14 ribu dari 147 ribu yang dilaporkan sebelumnya, menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja yang lebih dalam dari yang diperkirakan sebelumnya.

“Tingkat Pengangguran pada bulan Juli naik tipis menjadi 4,2% dari 4,1% pada bulan Juni, sejalan dengan ekspektasi pasar,” paparnya.

Sementara itu, lanjut Ibrahim, Presiden AS Donald Trump terus menerapkan tarif impor yang besar-besaran dari negara-negara termasuk Kanada, Brasil, India, dan Taiwan. Tarif ini telah meningkatkan kekhawatiran inflasi dan berpotensi mengganggu arus perdagangan global.

Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengatakan pada Minggu (3/8/2025) bahwa tarif yang diberlakukan minggu lalu pada sejumlah negara kemungkinan akan tetap berlaku alih-alih dipotong sebagai bagian dari negosiasi yang berkelanjutan.

Tensi Geopolik

Editor: Indah Handayani (handayani@b-universe.id)

pluang image

Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id

Follow

Baca Berita Lainnya di Google News

Read Now
BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 2 menit yang lalu

3 Saham Diamuk Asing, Net Sell Gede

Investor asing mencatatkan transaksi jual bersih (net sell) dengan nilai yang besar. Asing agresif mengobral saham AMMN, BBRI, dan BMRI.
Finance 7 menit yang lalu

Perkembangan Terbaru Merger BVIS dan UUS BTN 

Merger BVIS dan UUS BTN menjadi BTN Syariah berjalan sesuai rencana. Ini akan menjadi bank syariah nomor dua di Indonesia.
National 19 menit yang lalu

Dinilai Visioner, Prabowo Terima Medali Kehormatan dari Komando Operasi Khusus AS 

Presiden Prabowo Subianto mendapat medali US Special Operations Command atas perannya dalam memperkuat hubungan bilateral dengan AS.
Market 33 menit yang lalu

OJK Nilai Aturan Pajak Kripto Beri Kejelasan bagi Industri Aset Kripto

OJK menyebut pajak kripto menempatkan kripto setara SBN. Pajak Kripto diharapkan mendorong yang sehat, kompetitif, dan tumbuh berkelanjutan.
National 34 menit yang lalu

Fandy Lingga Dituntut Penjara 6 Tahun dalam Kasus Korupsi Tata Niaga Timah 

Fandy Lingga alias Fandy Lee, dituntut hukuman lima tahun penjara dalam kasus korupsi tata niaga komoditas timah yang rugikan negara Rp300 T
Business 47 menit yang lalu

Prabowo Tetapkan Aturan Terbaru Titik Serah Pupuk Bersubsidi, Apa itu?

Dulu, penunjukan penyalur pupuk bersubsidi melibatkan banyak pihak. Kini, penunjukan dilakukan langsung oleh BUMN Pupuk.

Tag Terpopuler


Copyright © 2025 Investor.id
PT. Koran Media Investor Indonesia