Kamis, 30 Maret 2023

Awas, Kandungan Sunscreen yang Dipakai Menyelam Bisa Merusak Terumbu Karang

Indah Handayani
12 Des 2019 | 16:13 WIB
BAGIKAN
Bangun Kesadaran Masyarakat atas Kondisi Buruk Terumbu Karang di Indonesia, NIVEA SUN Lakukan Kegiatan Tanam Terumbu Karang Bersama Komunitas Female Divers 
Kerusakan terumbu karang disebabkan pencemaran sampah di laut, perubahan iklim global, dan dua zat kimia yang kerap digunakan oleh beberapa produk sunscreen
Bangun Kesadaran Masyarakat atas Kondisi Buruk Terumbu Karang di Indonesia, NIVEA SUN Lakukan Kegiatan Tanam Terumbu Karang Bersama Komunitas Female Divers Kerusakan terumbu karang disebabkan pencemaran sampah di laut, perubahan iklim global, dan dua zat kimia yang kerap digunakan oleh beberapa produk sunscreen

JAKARTA, Investor.id- Saat menyelam, menggunakan tabir surya (sunscreen) menjadi wajib dilakukan. Maklumlah, sinar matahari di laut sangat panas dan berisiko membuat kulit wajah terbakar (sunburn). Namun demikian, bijaklah menggunakan tabir surya saat menyelam. Sebab, ternyata ada beberapa tabir surya mengandung zat kimia yang dapat merusak terumbu karang. Apa sajakah zat kimia tersebut?

Firda Wanda selaku brand manager Nivea Body, Sun and Crème menjelaskan, menurut survei yang dilakukan oleh para ilmuwan LIPI, saat ini hanya 6,5% terumbu karang di Indonesia yang kondisinya dapat dikatakan sangat bagus, sedangkan 36% terumbu karang berada dalam kondisi yang buruk. Namun, mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa pencemaran terumbu karang bisa juga diperburuk oleh kandungan zat kimia oxybenzone dan octinoxate, yang sering terdapat dalam produk tabir surya (sunscreen).

Berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Archives of Environmental Contamination and Toxicology 2015, oxybenzone dan octinoxate memiliki berbagai dampak negatif bagi terumbu karang seperti tingkat mortalitas pertumbuhan karang, pemutihan karang, serta kerusakan genetika terhadap karang dan organisme lain. "Selain itu, kedua zat kimia ini berpotensi menyebabkan feminisasi ikan jantan dan meningkatkan penyakit reproduktif beragam jenis hewan laut, selain mengubah prilaku neurologis beragam jenis ikan," ungkapnya dalam keterangan pers.

Menyadari betapa besarnya dampak kedua zat kimia tersebut bagi kelestarian terumbu karang, lanjut dia, Nivea memutuskan untuk menjadi salah satu brand sunscreen yang menolak penggunaan oxybenzone dan octinoxate dalam semua rangkaian produk. Keputusan ini menjadikan Nivea Sun salah satu brand pertama yang mengikuti Hawaiian Reef Bill, yang bertujuan meniadakan penggunaan dua zat kimia tersebut dalam semua produk sunscreen berlaku efektif Januari 2021.

Advertisement

Firda melanjutkan, dengan semakin meningkatnya minat aktivitas diving di kelautan Indonesia, baik dari turis internasional maupun lokal, Novea ingin mengajak konsumen untuk turut aktif mendukung upaya pelestarian laut seperti yang digerakkan komunitas Female Divers.

"Kami ingin mengedukasi konsumen untuk memilih produk sunscreen yang tidak mengandung oxybenzone dan octinoxate. Dengan memilih produk sunscreen yang aman bagi terumbu karang dan turut berdisiplin menjaga kebersihan laut," paparnya.

Ketua Umum Komunitas Penyelam Profesional Perempuan Indonesia (KP3I) dan juga perwakilan dari Komunitas Female Divers, Mimi Amilia, menjelaskan saat ini, tingkat pencemaran laut akibat sampah dan kerusakan terumbu karang di Indonesia sudah mencapai titik krisis dan memprihatinkan, Selain disebabkan penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab dan pencemaran sampah di laut, perubahan iklim global yang memicu pengasaman dan pemanasan lautan juga semakin memperburuk kondisi terumbu karang.

"Sekitar 82 persen wilayah terumbu karang di Indonesia terancam rusak," tutup Mimi.

Editor: Mardiana Makmun (mardiana.makmun@investor.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkini


International 2 menit yang lalu

Otoritas Singapura: Pemadaman Layanan DBS Tidak Bisa Diterima

Gangguan layanan digital DBS pada Rabu (29/3) dinilai tidak dapat diterima dan gagal dari harapan, kata Otoritas Moneter Singapura (MAS).
Market 9 menit yang lalu

Pasar Kripto Bangkit, Bitcoin Kembali ke Level US$ 28 Ribu

Pasar kripto perlahan bangkit. Bitcoin bahkan kembali ke level US$ 28 ribu.  
Market 21 menit yang lalu

BRI Danareksa Sekuritas: IHSG Cenderung Naik, Cermati Tiga Saham Ini

IHSG diprediksi berpotensi menguat, pemodal dapat mencermati ketiga saham barikut ini
Editorial 22 menit yang lalu

Hilirisasi Ciptakan Investasi Berkelanjutan

Upaya menciptakan hilirisasi yang kokoh tentunya juga harus disertai perlindungan untuk menumbuhkan semua industri pengguna hasilnya.
International 36 menit yang lalu

Perdagangan Asia Pasifik Dibuka Mixed, Hong Kong Masih Naik

Pasar Asia Pasifik diperdagangkan mixed pada Kamis (30/3) dengan Hong Kong di arah memperpanjang kenaikannya.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id