Astra (ASII) Buka Peluang Akuisisi Lagi, Ini yang Diincar

JAKARTA, investor.id – PT Astra International Tbk (ASII) membeberkan strategi akuisisi untuk ke depannya, termasuk sektor-sektor yang menjadi incaran. Hal itu disampaikan manajemen ASII kepada para analis saat earnings call.
Astra (ASII) menekankan bahwa ke depan, akusisi akan dilakukan dengan lebih mempertimbangkan keseimbangan antara kinerja bisnis jangka pendek dan jangka panjang, sehingga tidak hanya fokus pada prospek jangka panjang dari bisnis yang diakuisisi perseroan.
“Sektor-sektor yang menjadi incaran Astra masih sejalan dengan akuisisi-akuisisi yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, yakni infrastruktur, kesehatan, infrastruktur digital, serta logistik dan pergudangan. Progres transisi United Tractors (UNTR) juga menjadi salah satu fokus perseroan,” ungkap Investment Analyst Lead Stockbit Sekuritas, Edi Chandren dalam ulasannya, Selasa (5/8/2025).
Emiten berkode saham ASII tersebut baru-baru ini mengakuisisi mayoritas saham PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP), pengelola pergudangan modern. ASII bersiap menjadi pengendali baru MMLP.
Baca Juga:
Bisnis ‘Masa Depan’ TOBA MelesatASII juga menambah kepemilikan saham di emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) sebanyak 313,27 juta saham senilai Rp 492,56 miliar. Pembelian saham pemilik RS Hermina itu membuat kepemilikan ASII di HEAL naik menjadi 10% dari sebelumnya 7,96%.
Sementara itu, di bisnis inti yakni otomotif, ASII melihat intensifnya kompetisi seiring perang harga merek-merek China, yang berpotensi memberikan tekanan pada margin ASII khususnya di Jabodetabek.
Baca Juga:
CDIA Sudah Mentok?Sedangkan di bisnis pertambangan melalui UNTR, menurut Edi, manajemen ASII mengatribusikan lemahnya kinerja saat tingginya curah hujan selama semester I-2025. Kondisi tersebut mengganggu operasional kontraktor pertambangan, Pamapersada, sehingga volume overburden turun 9% yoy dan berdampak negatif terhadap efisiensi operasional.
Di sisi lain, segmen jasa keuangan ASII masih tumbuh dengan baik di tengah tantangan yang dihadapi dua bisnis inti lainnya. Pertumbuhan laba bersih segmen jasa keuangan sebesar 6% yoy, didorong oleh pembiayaan baru konsumen yang naik 6% yoy, terutama bersumber dari pembiayaan multiguna.
“Meski demikian, ASII akan terus memantau secara ketat mengingat kondisi ekonomi makro masih menantang,” sebut Edi.
Target Harga Saham dan Tawarkan Return Optimal
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id
FollowBaca Berita Lainnya di Google News
Read Now