Selasa, 22 Juli 2025

Hasil Riset Bongkar 6 Mitos Teknologi AI

Penulis : Grace El Dora
21 Jul 2025 | 09:28 WIB
BAGIKAN
Penggunaan teknologi AI di industri semen. (ist)
Penggunaan teknologi AI di industri semen. (ist)

JAKARTA, investor.id – Saat ini ada kekhawatiran luas soal kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI) dapat mengotomatiskan pekerjaan dan memangkas upah karyawan. Namun, riset baru oleh firma jasa profesional PwC menemukan AI sebenarnya membuat manusia "lebih berharga, bukan kurang berharga".

"Yang menyebabkan orang bereaksi dalam lingkungan ini adalah kecepatan inovasi teknologi. Kenyataannya adalah inovasi teknologi bergerak sangat, sangat cepat. Bergerak dengan kecepatan yang belum pernah kita lihat dalam inovasi teknologi sebelumnya," ungkap Kepala AI Global PwC Joe Atkinson seperti dikutip CNBC internasional, Senin (21/7/2025).

"Laporan tersebut sebenarnya menunjukkan bahwa AI menciptakan lapangan kerja," tambahnya.

Advertisement

Faktanya, pekerjaan dan jumlah upah tumbuh di hampir setiap pekerjaan yang terpapar AI atau pekerjaan yang memiliki tugas di mana teknologi dapat digunakan. Ini termasuk pada pekerjaan yang paling dapat diotomatisasi seperti pekerja layanan pelanggan atau pembuat kode software, menurut laporan 2025 AI Jobs Barometer.

"Kita tahu bahwa setiap kali kita mengalami revolusi industri, ada lebih banyak pekerjaan yang diciptakan daripada yang hilang. Tantangannya adalah bahwa keterampilan yang dibutuhkan pekerja untuk pekerjaan baru bisa sangat berbeda," jelas kepala komersial global PwC UK Carol Stubbings dalam laporan tersebut.

"Jadi tantangannya, menurut kami, bukanlah tidak akan ada pekerjaan. Melainkan pekerja perlu siap untuk mengambilnya," sebutnya

Laporan tersebut menganalisis lebih dari 800 juta iklan pekerjaan dan ribuan laporan keuangan perusahaan di enam benua. Hasilnya menantang enam mitos umum tentang dampak AI:

1. Produktivitas

Mitos: AI belum memiliki dampak signifikan pada produktivitas.

Namun, laporan tersebut menemukan sejak 2022 pertumbuhan produktivitas di industri yang paling tepat dalam mengadopsi AI telah meningkat hampir empat kali lipat. Industri yang paling tidak terpapar AI, seperti terapi fisik, sedikit menurun.

Khususnya industri yang paling terpapar AI, seperti penerbitan software, menunjukkan pertumbuhan pendapatan per karyawan tiga kali lebih tinggi, menurut data PwC.

2. Upah

Mitos: AI dapat berdampak negatif pada upah dan daya tawar pekerja.

Data PwC menunjukkan upah pekerja dengan keterampilan AI rata-rata 56% lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja tanpa keterampilan ini dalam pekerjaan yang sama, naik dari 25% tahun lalu. Selain itu, upah meningkat dua kali lebih cepat di industri yang paling terpapar AI dibandingkan dengan industri yang paling sedikit terpapar.

Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)

Diamond Pluang
NEW

Pelajari Dunia Investasi di Kanal Wealth

Kunjungi Wealth

Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id

Follow

Baca Berita Lainnya di Google News

Read Now
BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


International 10 menit yang lalu

Trump Mengaku Kaget oleh Pengeboman Israel di Suriah dan Gereja Gaza

Presiden AS Donald Trump mengaku kaget oleh pengeboman Israel di Suriah dan gereja Gaza.
Market 46 menit yang lalu

IHSG Melesat Saat Pasar Waspadai Negosiasi Tarif AS

Pilarmas menjelaskan, IHSG hari ini melesat di saat pasar mewaspadai hasil negosiasi tarif AS dengan mitra dagangnya, rekomendasikan ADMR
Business 56 menit yang lalu

Telkomsel Targetkan Bangun 5.000 BTS 5G hingga Akhir Tahun

Ekspansi BTS 5G ini seiring dengan penyebaran handset 5G yang di jaringan Telkomsel yang saat ini sudah sekitar 17 juta handset.
Market 1 jam yang lalu

Erajaya (ERAA) Pertahankan Kendali Bisnis Restoran dan Roti

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melalui entitas anaknya, PT Era Boga Nusantara (EBN), mempertahankan kendali atas bisnis restoran dan roti.
Market 1 jam yang lalu

Harga Emas Perhiasan Hari Ini, Selasa 22 Juli 2025

Harga emas perhiasan hari ini, Selasa (22/7/2025). Berikut data Laku Emas, Raja Emas, Hartadinata Abadi
Lifestyle 1 jam yang lalu

Pemerataan Akses Pendidikan di Perdesaan Akan Tingkatkan Kualitas Pembelajaran 

Di banyak negara, termasuk Indonesia, keterbatasan akses pendidikan di daerah rural atau perdesaan merupakan salah satu tantangan utama dalam pemerataan kesempatan belajar.

Tag Terpopuler


Copyright © 2025 Investor.id
PT. Koran Media Investor Indonesia