Rabu, 29 Maret 2023

WIKA dan JKON ‘Ketiban’ Rezeki dari Proyek Pengelolaan Air Limbah Jakarta Rp 3,3 T

Muawwan Daelami
22 Des 2022 | 17:03 WIB
BAGIKAN
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersiap membangun proyek instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) atau Waste Water Treatment Plant (WWTP) Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) berkapasitas 240.000 m3/hari. (mwd)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersiap membangun proyek instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) atau Waste Water Treatment Plant (WWTP) Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) berkapasitas 240.000 m3/hari. (mwd)

JAKARTA, investor.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersiap membangun proyek instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) atau Waste Water Treatment Plant (WWTP) Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) berkapasitas 240.000 m3/hari.

Pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak kegiatan paket I berupa construction of WWTP JSDP Zone I oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan dan penyedia jasa atau kontraktor. 

Penyedia jasa yang bakal menggarap proyek senilai Rp 3,3 triliun itu terdiri dari perusahaan asal Jepang Obayashi Corporation, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), kemudian PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON), dan JFE Engineering Joint Venture yang tergabung dalam kerja sama operasional (KSO).

Advertisement

Proyek ditargetkan dapat menyediakan pelayanan air limbah domestik hingga 80% dari populasi DKI Jakarta dan tuntas pada 2028 seiring dengan proses konstruksi yang diperkirakan memakan waktu selama 78 bulan kalender.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, proyek tersebut membuktikan kerja sama sekaligus dukungan PUPR kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

“Kita mendukung Pemprov DKI, kita juga menjalin kerja sama yang baik. DKI harus di depan dan kami mendukung DKI,” ucap Basuki dalam sambutannya di Kementerian PUPR, Kamis (22/12/2022).

Dalam kesempatan itu, Basuki juga meminta pengerjaan paket I untuk lebih dipercepat karena menurutnya 78 bulan merupakan waktu yang sangat lama. “Saya pikir, 78 bulan itu terlalu lama. Karena itu, harus lebih dipersingkat,” ujar Basuki.

Sesuai rencana, kegiatan JSDP Zona 1 akan terbagi dalam enam paket pekerjaan konstruksi di mana empat paket menjadi kewenangan Kementerian PUPR melalui dana pinjaman luar negeri dan paket lainnya menjadi kewenangan Pemprov DKI Jakarta melalui dana APBD.

Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusuma Astuti juga menambahkan bahwa dalam pengerjaan konstruksi pengolahan IPAL berkapasitas 240.000m3/hari ini akan menggunakan teknologi A2O+ Membrane Bio Reactor guna melayani 989.389 jiwa atau 220.000 SR.

Sejalan dengan Menteri Basuki, dirinya juga berpesan pelaksanaan konstruksi harus berjalan sesuai rencana dan mematuhi regulasi-regulasi yang berlaku di Indonesia terutama di DKI Jakarta. Hal yang tak kalah penting, ia menekankan, agar pekerjaan konstruksi berjalan lebih cepat sebagaimana yang diarahkan Menteri PUPR.

“Kita harus mencoba nanti addendum untuk bisa dilakukan percepatan,” imbuh Diana.

Untuk diketahui, proyek JSDP diawali dengan penyusunan dokumen The Project for Capacity Development of Wastewater Sector Through Reviewing The Wastewater Management Masterplan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) pada tahun 2012 silam dengan membagi pelayanan air limbah domestik di Provinsi DKI Jakarta menjadi 15 zona di mana zona 1 termasuk sebagai salah satu zona pelayanan prioritas jangka pendek.

Sebagai tindak lanjut dari masterplan tersebut, JICA dan Indonesia menandatangani loan agreement bernomor IP-581 untuk pembangunan JSDP Zona 1. Hadir dalam penandatangan tersebut, Senior Representative JICA Ono Nozomu dan Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Afan Ardiansyah Idris.

Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 12 menit yang lalu

Antam (ANTM) Sebut Ekosistem Baterai Terintegrasi bakal Terwujud, Berikut Faktor Pendukung

Antam optimistis ekositem baterai terintegrasi di Indonesia bakla terwujud
Business 19 menit yang lalu

Industri Hilir Sawit Hadapi Tantangan Global

Industri hilir sawit hadapi tantangan global
Market 24 menit yang lalu

LPEM: GOTO Berkontribusi hingga 2,2% terhadap PDB Indonesia di 2022

Goto disebut memiliki dampak besar terhadap ekonomi Indonesia. Nilai transaksinya diprediksi mencapai 1,8-2,2% terhadap PDB nasional
Business 25 menit yang lalu

UMKM Berpengaruh Penting Terhadap Penciptaan Lapangan Kerja di ASEAN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan UMKM berkontribusi menciptakan 35-97% untuk penciptaan lapangan kerja di wilayah ASEAN
Business 43 menit yang lalu

Ramadan 2023, SiCepat Catat Lonjakan Volume Pengiriman hingga 20%

SiCepat melakukan penambahan SDM hingga 20% di bagian operasional agar SLA tetap terjaga saat menghadapi kenaikan volume pengiriman paket.
Copyright © 2023 Investor.id