2022, Ekonomi Diperkirakan Tumbuh 5,3%

JAKARTA, investor.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% pada 2022 (year on year/yoy). Pernyataan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Tahun 2023, Kamis (26/1/2023).
“Fondasi perekonomian masih kuat. Konsumsi, investasi, dan ekspor menggerakkan perekonomian nasional,” ungkap Airlangga Hartarto.
Menurut dia, pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19 berlanjut karena kebijakan rem dan gas yang dijalankan secara responsif dan adaptif.
Sejalan dengan keberlanjutan pemulihan ekonomi, konsolidasi fiskal berjalan lebih cepat dari target perkiraan dengan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah kembali ke bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), yakni 2,38% dari PDB.
Pada 2022, pemerintah menganggarkan dana senilai Rp 455,62 triliun untuk program PC PEN yang terserap sebesar 91% atau Rp 414,5 triliun dengan fokus pemulihan konsumsi masyarakat dan investasi.
“Inflasi tetap terkendali 5,51% pada 2022. Ini hasil koordinasi usaha ekstra pemerintah pusat dan daerah, serta peran Kementerian Dalam Negeri juga sangat penting,” imbuhnya.
Tingkat pengangguran juga menurun menjadi 5,86% pada Agustus 2022, diikuti oleh penurunan kemiskinan menjadi 9,54% pada Maret 2022.
Adapun pada 2021, pemerintah menganggarkan dana Rp 744 triliun untuk program PC PEN dengan fokus untuk reformasi ekonomi dan penanganan COVID-19 varian Delta yang terserap sebesar 88% atau Rp 655,1 triliun.
Pada 2020, pemerintah menganggarkan dana Rp 695,2 triliun untuk kebijakan-kebijakan luar biasa di sektor riil, yang terealisasi senilai Rp 575,8 triliun atau 83,2%.
“Adapun lessons learned dari penanganan Covid-19, di bawah satu kemudi Presiden RI, penanganan Covid-19 secara rem dan gas untuk menyeimbangkan kehidupan dan penghidupan terbukti optimal. Kita berani mengambil risiko tapi tetap terukur,” ucapnya.
Selain itu, dari Covid-19 dipelajari bahwa pemerintah perlu memastikan ketersediaan dan kualitas data, berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat, dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan ketepatan sasaran program.
“Pandemi Covid-19 juga melahirkan inovasi seperti pembuatan Vaksin Merah Putih,” ujarnya.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Perkuat ESG, DOID Gandeng Torajamelo
BIRU siapkan utang yang dapat dikonversi menjadi saham senilai Rp7,5 miliar yang akan dimanfaatkan untuk tingkatkan dampak sosial Ahana.BEI Hentikan Sistem Perdagangan FITS, Mengapa?
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian layanan sistem perdagangan Fixed Income Trading System (FITS). Mengapa?ASEAN Sumbang 3% dari PDB Riil Dunia
Kapasitas ASEAN harus diperkuat untuk menjawab tantangan hari ini, dan tantangan 20 tahun ke depan.Kabar Gembira, UI Umumkan 410 Camaba Lewat Jalur Talent Scouting
Sebelumnya, sebanyak 2.049 orang calon mahasiswa baru lolos penerimaan masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)Lion Air Pangkas Kuota Gratis Bagasi Tercatat di Rute 8 Bandara
Lion Air mengumumkan kebijakan terbaru mengenai bagasi gratis alias cuma-cuma kategori bagasi tercatat.Tag Terpopuler
Terpopuler
