Minggu, 2 April 2023

Minyak Naik Terdorong Dua Sentimen Positif Ini

Indah Handayani
27 Jan 2023 | 06:30 WIB
BAGIKAN
ilustrasi cadangan minyak AS
Sumber: Antara
ilustrasi cadangan minyak AS Sumber: Antara

NEW YORK, investor.id - Harga minyak naik sekitar 1% pada Kamis (27/1/2023). Terdorong dua sentiment positif, yaitu ekspektasi permintaan global akan menguat karena importir minyak utama Tiongkok membuka kembali ekonominya dan data ekonomi AS yang positif.

Brent berjangka naik US$ 1,35 (1,6%), menjadi menetap di US$ 87,47 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 86 sen (1,1%) menjadi menetap di US$ 81,01.

Perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal keempat, tetapi ukuran permintaan domestik naik pada laju paling lambat dalam 2,5 tahun, mencerminkan biaya pinjaman yang lebih tinggi.

"Harga minyak mentah mendapat dorongan tak terduga dari ekonomi AS yang tidak mau putus," kata Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA.

Persediaan minyak mentah AS naik tipis 533 ribu barel menjadi 448,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 20 Januari, kata Administrasi Informasi Energi (EIA).

Itu jauh dari perkiraan kenaikan 1 juta barel, meskipun EIA mengatakan stok minyak mentah berada pada level tertinggi sejak Juni 2021.

Tiongkok telah melonggarkan pembatasan Covid-19 yang ketat bulan ini, dengan Beijing membuka kembali perbatasan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

"Pembukaan kembali Tiongkok mendukung prospek permintaan," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

"Juga, para pelaku pasar dengan cermat melacak pertemuan OPEC+ JMMC (Joint Ministerial Monitoring Committee) yang akan datang dan embargo UE (Uni Eropa) pada produk olahan," kata Staunovo.

Pertemuan panel menteri OPEC+ pada 1 Februari kemungkinan akan mendukung tingkat produksi kelompok produsen minyak saat ini, kata sumber OPEC+.

Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan hampir tidak bergerak di atas 2% tahun ini, jajak pendapat Reuters dari para ekonom menunjukkan, menunjukkan kemungkinan penurunan peringkat lebih lanjut. Itu bertentangan dengan optimisme yang meluas di pasar sejak awal tahun.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 52 menit yang lalu

Antam (ANTM) Investasi Besar-besaran, Potensi Cuan Sahamnya Masih Tebal

Antam (ANTM) akan investasi besar-besaran seiring keterlibatannya dalam ekosistem kendaraan listrik (EV). Potensi cuan ANTM masih tebal.
Business 1 jam yang lalu

Teknologi OpenAI pada Zoom Memperkuat Fleksibilitas Pengguna

Membangun solusi AI ke dalam produk Zoom untuk mendukung pelanggan agar menjadi lebih produktif.
Macroeconomy 3 jam yang lalu

12 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT, Tingkat Kepatuhan?

Hingga 31 Maret 2023 pukul 24.00 WIB, DJP telah menerima 12,01 juta Surat Pemberitahuan (SPT Tahunan) dari wajib pajak.
Market 3 jam yang lalu

Produsen Kopiko Punya Orang Terkaya (MYOR) Cetak Pendapatan Rp 30,6 T

Produsen permen Kopiko, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencetak penjualan bersih Rp 30,66 triliun sepanjang 2022.
Business 3 jam yang lalu

Pasca Ledakan di Kilang Dumai, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman

"Masyarakat jangan khawatir stok yang ada aman
Copyright © 2023 Investor.id