Rabu, 29 Maret 2023

Jokowi Sebut jika Lockdown saat Awal Pandemi, Rakyat Bisa Rusuh

Agnes Tahir Purba / Fana F Suparman
26 Jan 2023 | 11:32 WIB
BAGIKAN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Koordinasi Nasional Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Tahun 2023, Kamis (26/1/2023).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Koordinasi Nasional Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Tahun 2023, Kamis (26/1/2023).

JAKARTA, investor.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pengalamannya saat awal-awal masa pandemi Covid-19, terutama perihal lockdown.

Ketika itu, muncul tekanan dari sejumlah pihak, mulai dari menteri, DPR, dan partai yang meminta Jokowi untuk mengambil kebijakan lockdown seperti negara lain.

“Saat memutuskan lockdown atau enggak lockdown, rapat menteri 80%, ‘Pak, lockdown karena semua negara memang melakukan itu'. Enggak dari DPR, enggak dari partai. Semuanya lockdown," ungkap Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Tahun 2023, Kamis (26/1/2023).

Advertisement

Menurut Jokowi, dalam situasi krisis dan penuh tekanan, diperlukan kejernihan berpikir untuk mengambil keputusan. Keputusan yang terburu-buru justru akan menimbulkan kesalahan.

Jokowi memperkirakan, jika saat itu diputuskan lockdown, dalam waktu dua atau tiga minggu rakyat bisa rusuh karena tidak dapat mencari nafkah.

"Coba misalnya kita putuskan lockdown, hitungan saya dalam dua atau tiga minggu rakyat sudah enggak bisa, enggak memiliki peluang, kecil untuk mencari nafkah. Semuanya ditutup. Negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat, apa yang terjadi? Rakyat pasti rusuh," tuturnya.

Jokowi menegaskan, hal itu menjadi pertimbangannya untuk memutuskan tidak lockdown. Bahkan Jokowi mengaku menjalani semedi selama tiga hari untuk memutuskan tidak lockdown.

"Saya semedi tiga hari,” ucap Jokowi sambil tersenyum, yang disambut tawa kecil peserta rakornas.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 44 menit yang lalu

Anggarkan Dana Rp 250 Miliar, Cisadane (CSRA) Bidik Kenaikan Produksi CPO 25% 

CSRA membidik kenaikan produksi 25% dengan mengalokasikan belanja modal hingga Rp 250 miliar tahun ini
National 60 menit yang lalu

Mahfud MD Sebut Eselon I Tutup Akses Sri Mulyani Terkait Data Pencucian Uang di Kemenkeu

Menkeu sempat menanyakan kepada pejabat Kemenkeu terkait surat PPATK tentang transaksi mencurigakan.
National 1 jam yang lalu

Hindari Kemacetan Arus, Cuti Bersama Libur Idulfitri Digeser Maju dan Tambah 1 Hari

Pemerintah resmi merevisi cuti bersama dan libur Idulfitri dengan penambahan satu hari
National 1 jam yang lalu

Kepala PPATK Ungkap Transaksi Janggal Rp189 Triliun di Kemenkeu

Berikut analisa transaksi TPPU senilai Rp 189 di Kemenkeu berdasarkan analisa PPTAK
National 2 jam yang lalu

Di DPR, Mahfud Beberkan Transaksi Dugaan TPPU Rp 349 Triliun

Transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun terbagi dalam tiga kelompok.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id