JAKARTA, investor.id - Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives rebound pada perdagangan Jumat (9/12/2022). Mengakhiri penurun yang terjadi dalam dua hari beruntun.
Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Jumat (9/12/2022), kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Desember 2022 naik 38 Ringgit Malaysia menjadi 3.924 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Januari 2023 meningkat 38 Ringgit Malaysia menjadi 3.948 Ringgit Malaysia per ton.
Baca juga: Harga CPO Turun Dua Hari Beruntun
Sementara itu, kontrak pengiriman Februari 2023 terkerek 52 Ringgit Malaysia menjadi 3.995 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Maret 2023 menguat 60 Ringgit Malaysia menjadi 4.032 Ringgit Malaysia per ton.
Serta, kontrak pengiriman April 2023 bertambah 60 Ringgit Malaysia menjadi 4.035 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Mei 2023 terdongkrak 62 Ringgit Malaysia menjadi 4.025 Ringgit Malaysia per ton.
Baca juga: Produksi Turun, Stok Minyak Sawit Malaysia Diperkirakan Menyusut
Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan, jelang akhir pekan, harga CPO bergerak bullish. Indikator yang dipantau antara lain perkembangan situasi di negara eksportir utama yaitu Indonesia dan Malaysia.
“Ditambah lagi, perkembangan situasi di negara importir utama yaitu Tiongkok dan India, dan situasi di pasar minyak nabati,” ungkapnya kepada Investor Daily, baru-baru ini.
Baca juga: Tak Ganggu Kebutuhan Pangan Lokal, Minyak Sawit untuk Biodisel Perlu Terus Dikembangkan
Sedangkan untuk pekan depan, Yoga menyebut, pergerakan harga CPO pekan depan akan bergantung pada indikator pasar yang akan dirilis. Indikator yang dipantau antara lain rilisnya data ekspor CPO Malaysia untuk paruh pertama Desember, perkembangan situasi di Indonesia terkait kebijakan ekspor CPO, situasi di negara importir utama dan situasi di pasar minyak nabati.
“Harga CPO pada perkan depan diperkirakan akan bergerak pada resistance di 4.100 – 4.250 Ringgit Malaysia per ton. Apabila mendapat katalis negatif, maka harga berpotensi turun ke level support di 3.900 – 3.750 Ringgit Malaysia per ton,” tutup Yoga.
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS