Selasa, 28 Maret 2023

Hal Ini Bakal Bikin Harga CPO Bullish Pekan Ini

Indah Handayani
27 Des 2022 | 05:30 WIB
BAGIKAN
Seorang pekerja membongkar tandan buah kelapa sawit di sebuah pabrik di Tanjung Karang, Malaysia pada 14 Agustus 2020. (Foto: REUTERS/Lim Huey Teng/Files)
Seorang pekerja membongkar tandan buah kelapa sawit di sebuah pabrik di Tanjung Karang, Malaysia pada 14 Agustus 2020. (Foto: REUTERS/Lim Huey Teng/Files)

KUALA LUMPUR, investor.id — Kontrak berjangka minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives diperkirakan akan bergerak bullish pekan ini. Hal ini disebabkan rendahnya jumlah produksi di Malaysia dan membuat harga CPO akan bergerak di antara 3.700 Ringgit Malaysia dan 4.000 Ringgit Malaysia.  

Trader Minyak Sawit David Ng mengatakan, para pedagangan mengantisipasi produksi musiman yang lebih rendah. Karena musim hujan dan kondisi banjir yang memburuk di area perkebunan tertentu di Malaysia dapat membantu mengangkat harga lebih tinggi.

"Tren perdagangan akan didorong oleh perkiraan pasokan dan permintaan Desember yang diperkirakan akan bullish," katanya.

Sementara itu, trader minyak sawit senior Interband Group of Companies Jim Teh mengatakan, pasar diperkirakan akan melihat beberapa aktivitas ambil untung pekan ini untuk perdagangan akhir tahun.

"Kami juga berharap untuk melihat perdagangan yang tipis karena pekan ini akan menjadi minggu yang singkat karena adanya liburan. Sehingga banyak trader pergi untuk liburan akhir tahun mereka," tambahnya.

Pada pekan lalu, harga CPO turun hingga 2%. Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives basis mingguan periode 16 – 23 Desember 2022. Kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Januari 2023 turun 61 Ringgit Malaysia (1,6%) menjadi 3.802 Ringgit Malaysia per ton. kontrak pengiriman CPO untuk Februari 2023 merosot 70 Ringgit Malaysia (1,83%) menjadi 3.820 Ringgit Malaysia per ton.

Sedangkan kontrak berjangka CPO pengiriman Maret 2023 terkoreksi 88 Ringgit Malaysia (2,3%) menjadi 3.830 Ringgit Malaysia per ton. Pada April 2023 menurun 84 Ringgit Malaysia (2,19%) menjadi 3.833 per ton.

Sementara itu, Kontrak berjangka CPO pengiriman Mei 2023 melemah 70 Ringgit Malaysia (1,83%) menjadi 3.830 Ringgit Malaysia per ton. Serta, Juni 2023 meningkat 62 Ringgit Malaysia (1,63%) menjadi 3.815 Ringgit Malaysia per ton. 

Pada Senin (26/12/2022), perdagangan Bursa Malaysia Derivatives libur Natal. 

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Macroeconomy 2 menit yang lalu

Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Asean Akan Bahas Cryptocurrency

Pembahasan cryptocurrency bisa dilakukan secara paralel dengan dengan isu ekonomi digital.
Macroeconomy 12 menit yang lalu

Kerja Sama Budaya Perkuat Kerja Sama Ekonomi RI-RRT

Hubungan people to people movement akan membuat hubungan Indonesia dan Tiongkok negara berkelanjutan.
Market 17 menit yang lalu

WEHA Balikkan Rugi Jadi Untung Rp 19,9 Miliar

WEHA Transportasi Indonesia (WEHA) mampu membalikkan rugi menjadi untung Rp 19,9 miliar pada 2022.
Macroeconomy 17 menit yang lalu

Kurangi Ketergantungan terhadap Dolar AS, RI Dorong Asean Jalankan LCT

Penggunaan metode local currency transaction (LCT) akan memiliki jangkauan yang lebih luas.
Market 37 menit yang lalu

Konversi Utang Rp 15 T, Waskita Beton (WSBP) Gelar Private Placement

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) akan menggelar private placement untuk mengonversi utang Rp 1,52 triliun menjadi saham baru.
Copyright © 2023 Investor.id