Rabu, 29 Maret 2023

Erajaya (ERAA) Makin Berambisi, Target Harga Saham Tinggi

Ely Rahmawati
24 Jan 2023 | 14:25 WIB
BAGIKAN
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). (Foto: Perseroan)
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). (Foto: Perseroan)

JAKARTA, investor.id – PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) makin berambisi untuk mengembangkan jaringan bisnis smartphone dan non-smartphone dengan membuka 350 toko baru pada 2023. Perseroan ingin mengokohkan posisi kepemimpinan yang kuat di pasar smartphone dan gadget di Tanah Air.

Tim riset RHB Sekuritas menilai, Erajaya memiliki rencana ekspansi yang solid tahun ini. RHB Sekuritas juga menyukai strategi Erajaya untuk merambah ke bisnis lain guna meningkatkan keterikatan pelanggan, margin, dan sinergi intra-segmen, meskipun mungkin membutuhkan waktu untuk membuahkan hasil.

“Kami merekomendasikan beli saham ERAA dengan target harga Rp 510. Saham ini menarik karena diperdagangkan pada P/E 2023 sebesar 6,1 kali atau 1SD di bawah rata-rata P/E 5 tahun, yaitu valuasi terendah di antara peritel serupa,” ungkap tim riset RHB Sekuritas.

Tahun ini, Erajaya berencana membuka toko baru sebanyak 350 gerai, mengingat ambisinya untuk mengembangkan jaringan. Adapun gerai Erafone Cloud Retail Partner, yang berjumlah 46 gerai hingga September 2022, telah menunjukkan kinerja yang baik.

Emiten berkode saham ERAA ini juga diharapkan untuk menambah lebih banyak toko, meskipun mungkin ada kekhawatiran tentang kontrol kualitas. Namun, strategi ini diyakini dapat membantu perusahaan untuk memperluas jaringan dengan cepat, terutama di luar mal dan di kota tier-2 dan 3, dengan belanja modal yang lebih sedikit.

“Kami menyukai strateginya untuk memperbesar toko secara mandiri agar lebih terhubung dengan konsumen,” sebut tim riset RHB Sekuritas.

Meski begitu, ada sejumlah tantangan dalam melaksanakan rencana tersebut dalam waktu dekat. Implementasi identitas peralatan seluler internasional atau pendaftaran IMEI di Indonesia telah meningkatkan lingkungan persaingan di industri ritel seluler.

Tantangan datang dari persaingan yang makin ketat. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli.com telah menjadi penjual resmi produk Apple lainnya, sementara inflasi menekan daya beli konsumen. Mungkin juga ada gangguan pasokan yang berasal dari ketegangan geopolitik.

Penjualan iPhone diperkirakan turun tahun ini karena pasokan yang lebih rendah, menyusul lockdown yang memengaruhi operasi pabrik Apple di Tiongkok. Laporan media menyebutkan, Apple mengurangi produksi iPhone 14 jenis tertentu karena permintaan yang tidak terlalu tinggi.

Sementara itu, margin ERAA dapat ditekan dalam waktu dekat karena biaya yang lebih tinggi, yang berasal dari pengembangan. Tim riset RHB Sekuritas memperkirakan biaya operasional akan meningkat tahun ini, tetapi posisi ERAA lebih baik dibandingkan peritel lain dalam hal ini.

ERAA memiliki rasio biaya upah terhadap pendapatan terendah di antara peritel lain, karena sebagian besar kompensasi didasari pada komisi yang diperoleh.

RHB Sekuritas merekomendasikan buy saham ERAA dengan target harga Rp 510. Target harga tersebut telah menerapkan diskon ESG 2% untuk nilai intrinsik berdasarkan metodologi ESG.

Sementara itu, hingga perdagangan sesi I, Selasa (24/1/2023), ERAA bertengger di level Rp 418. Dengan demikian, potensi cuan dari saham ERAA masih tinggi sebesar 22%.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Lifestyle 43 menit yang lalu

Respons Keputusan FIFA, Erick Thohir: Saya Sudah Berjuang Maksimal

Keputusan FIFA sebagai lembaga tertinggi sepak bola dunia dengan 211 anggota dari berbagai belahan dunia, tidak bisa diganggu gugat.
Lifestyle 1 jam yang lalu

Impian Indonesia Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Akhirnya Kandas

Potensi sanksi bagi Indonesia belum diputuskan FIFA.
Business 1 jam yang lalu

Ini Keuntungan Memakai Mobil Hybrid saat Mudik Lebaran 

Menjelang Lebaran 2023, berikut keuntungan menggunakan mobil hybrid selama mudik.
Business 2 jam yang lalu

Kadin, ALFI, dan LIP Kolaborasi Program Vokasi & Kompetensi SDM Logistik

Kadin Indonesia merangkul ALFI dan LSP LIP untuk melaksanakan program pendidikan dan pelatihan.
Market 2 jam yang lalu

Blibli (BELI) Rugi Rp 5,5 Triliun

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli membukukan rugi tahun berjalan Rp 5,53 triliun pada 2022.
Copyright © 2023 Investor.id