Bank Neo (BBYB) Pacu Ekspansi, Target Harga Sahamnya Masih Tinggi

JAKARTA, investor.id – PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) atau BNC bersiap memacu ekspansi tahun ini dengan meningkatkan coverage ratio kembali di atas 100%. Hal ini memungkinkan setelah Bank Neo meraih dana segar dari hasil rights issue dan hasil kinerja 2022 yang membaik.
Dalam riset terbaru RHB Sekuritas, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Bank Neo melesat 437% menjadi Rp 1,7 triliun sepanjang 2022 atau di atas ekspektasi analis. Kinerja ini didorong oleh pertumbuhan pinjaman digital yang kuat sebesar 256% (yoy).
Baca juga: BNI (BBNI) Solid, Ini Target Harga Baru Sahamnya
“Kami masih merekomendasi beli BBYB dengan target harga Rp 2.000. Sepanjang 2022, kredit bermasalah (NPL) naik menjadi 2,6%, sementara rasio cakupan turun menjadi 31,1%. Namun, tahun ini kinerja BBYB diperkirakan terus meningkat,” tulis analis RHB Sekuritas Ryan Santoso dalam riset tersebut.
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, Kamis (9/2/2023), BBYB berada di posisi Rp 680. Dengan demikian, potensi cuan dari saham BBYB tergolong fantastis hingga 194%.
Baca juga: Target Harga Baru Saham BTN (BBTN) Tinggi, kok Bisa?
Tahun ini, Bank Neo akan fokus melayani masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan. Emiten berkode saham BBYB tersebut berencana untuk bermitra dengan toko ritel, koperasi, dan meningkatkan jangkauan ATM untuk menyediakan layanan simpanan.
Sedangkan kinerja pada kuartal IV-2022, BBYB membukukan NII sebesar Rp 607 miliar, melesat 437,2% (yoy) didorong oleh buku pinjaman yang mencapai Rp 10,2 triliun, naik 139,6% (yoy). Untuk setahun penuh, NII naik lebih dari 4 kali menjadi Rp 1,7 triliun atau tumbuh 437%.
Namun, opex BBYB lebih tinggi menjadi Rp 400 miliar terutama karena biaya layanan dengan ekosistem dan mitra yang mengurangi PPOP menjadi Rp280 miliar atau turun 22,6% (qoq).
“Meski demikian, BBYB mampu membukukan PPOP positif sebesar Rp 337 miliar dibanding setahun penuh 2021 yang merugi Rp 806 miliar,” ungkap Ryan.
Sementara itu, cakupan NPL turun menjadi 31,1% dibandingkan sembilan bulan pada 2022 sebesar 61% karena BBYB menghapus pinjaman sejumlah Rp 293 miliar pada kuartal IV-2022, terutama dari channeling (Rp 164 miliar) dan direct lending (Rp 94 miliar). Perseroan berencana secara bertahap meningkatkan cakupan NPL di atas 100% dan bertujuan untuk mempertahankan laba positif di tahun 2023.
Baca juga: Laba Lampaui Estimasi, Saham BCA (BBCA) Kian Menggiurkan
“NPL meningkat menjadi 2,6%, yang masih berada pada level yang nyaman, dan diperkirakan akan mencapai 3-3,5% di 2023. Pinjaman dalam perhatian khusus atau SML adalah sebesar 13,8% dari total buku pinjaman, dengan jumlah mayoritas tersisa di bawah jatuh tempo 14 hari dan masih dapat ditagih,” sebut Ryan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, BBYB memiliki strategi untuk menjangkau pasar yang belum dimanfaatkan. Untuk melayani pasar ini, perseroan berencana memperkuat saluran deposit offline. BBYB tengah bersiap untuk bermitra dengan salah satu toko retail terbesar (Alfamart) untuk menyediakan layanan setor tunai kepada nasabahnya.
Baca juga: Segmen Mikro Bertumbuh, BRI (BBRI) Memasuki Tren Pertumbuhan Laba, Bagaimana Sahamnya?
“Selain itu, BBYB menjalin kerja sama dengan koperasi dan meningkatkan jangkauan ATM yang berpotensi meningkatkan total simpanan, karena likuiditas masih cukup sebesar 70,5%,” ungkap Ryan.
Pada Desember 2022, jumlah total pengguna mencapai 21 juta, dengan pengguna aktif bulanan ditambahkan 2,5-3,5 juta. Namun, jumlah nasabah pinjaman langsung rendah, yaitu 1,1-1,2 juta pengguna, 95% di antaranya dihasilkan melalui Akulaku. “Dalam pandangan kami, hambatan utama untuk meningkatkan jumlah peminjam adalah proses penyaringan risiko nasabah,” ujarnya.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
SRC Tambahkan Fitur Inovatif di Aplikasi Ayo
SRC meluncurkan wajah baru aplikasi digital Ayo dengan penambahan sejumlah fitur inovatif terbaru.Aruna Buka Lapangan Pekerjaan bagi 5.000 Masyarakat Pesisir
Aruna telah berkembang pesat dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi 5.000 orang di sekitar wilayah pesisir pantai.Cetak Pendapatan US$ 20,4 M, Business Network International Lansir Chapter Magnify
Khusus di Indonesia BNI telah membuka 7 chapter dan akan menjadi 10 chapter dalam waktu dekat.PGAS Jadi Saham Recommended, setelah Kabar Ini Keluar
PGAS menjadi saham recommeded begitu kabar pengumuman dividen kakap tahun buku 2022 keluar.Formula E Kembali Digelar, DHL Jadi Mitra Logistik Resmi
Menggunakan bahan bakar bio untuk semua angkutan darat dan laut, DHL memindahkan sekitar 415-ton kargo penting di setiap balapan.Tag Terpopuler
Terpopuler
