Rabu, 31 Mei 2023

Kinerja Adaro (ADRO) Masuk Fase Konsolidasi, Sahamnya Sell nih?

Ely Rahmawati
24 Mar 2023 | 18:32 WIB
BAGIKAN
Truk membawa batubara di area pertambangan PT Adaro Indonesia di Tabalong, Kalimantan Selatan. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/kye/17)
Truk membawa batubara di area pertambangan PT Adaro Indonesia di Tabalong, Kalimantan Selatan. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/kye/17)

JAKARTA, investor.id – PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencetak laba bersih US$ 590 juta pada kuartal IV-2022, turun 14,6% secara kuartalan, tetapi naik 15% secara tahunan. Tahun ini, kinerja Adaro diprediksi masuk fase konsolidasi.

UOB Kay Hian Sekuritas mengungkapkan, laba bersih Adaro Energy pada kuartal IV-2022 dipengaruhi oleh penurunan harga jual rata-rata (ASP) batu bara dan peningkatan komisi penjualan. ASP pada kuartal IV-2022 turun 8,1% (qoq) menjadi US$ 128 per ton dibandingkan US$ 138 per ton pada kuartal III-2022.

“Meski demikian, pencapaian laba bersih tersebut sesuai perkiraan dan konsensus analis, yakni masing-masing 100% dan 102%,” tulis analis UOB Kay Hian Sekuritas, Limartha Adhiputra dalam riset terbaru.

Advertisement

Tahun ini, dia memproyeksikan laba bersih Adaro Energy turun 41,1% menjadi US$ 1,47 miliar. “Pertahankan sell dengan target harga lebih rendah Rp 2.600,” sebut Limartha. Pada perdagangan Jumat (24/3/2023), saham ADRO ditutup pada harga Rp 2.680.

Tahun lalu, pada kuartal IV, pendapatan ADRO mencapai US$ 2,2 miliar, turun 7,7% (qoq), tetapi melonjak 53,8% (yoy). Hal itu terutama disebabkan oleh ASP batu bara yang lebih rendah pada kuartal IV-2022 sebesar US$ 128 per ton, turun 8,1% dibandingkan kuartal III-2022 yang sebesar US$ 139 per ton.

EBITDA kuartal IV-2022 juga turun 15,6% menjadi US$ 1,23 miliar dibandingkan kuartal III-2022 yang sebesar US$ 1,46 miliar, namun meningkat signifikan 29% dari EBITDA kuartal IV-2021 yang sebesar US$ 955 juta.

Dia menjelaskan, laba bersih setelah pajak (NPAT) ADRO pada 2022 tumbuh 167% (yoy) menjadi US$ 2,49 miliar, yang didukung oleh peningkatan ASP dan pertumbuhan volume penjualan. ASP 2022 mencapai US$ 129 per ton, naik 73,9% (yoy) dibandingkan US$ 74,4 per ton pada tahun sebelumnya. Volume penjualan juga naik 18,9% (yoy) menjadi 61,3 juta ton.

Pendapatan ADRO tahun lalu mencapai US$ 8,1 miliar atau sekitar 108% dan 105% dari perkiraan dan konsensus analis. Sebab itu, masih ada ruang penilaian ulang bagi ADRO sambil memantau fluktuasi harga batu bara pada tahun ini.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Finance 10 menit yang lalu

Cetak Pendapatan US$ 20,4 M, Business Network International Lansir Chapter Magnify

Khusus di Indonesia BNI telah membuka 7 chapter dan akan menjadi 10 chapter dalam waktu dekat.
Market 13 menit yang lalu

PGAS Jadi Saham Recommended, setelah Kabar Ini Keluar

PGAS menjadi saham recommeded begitu kabar pengumuman dividen kakap tahun buku 2022 keluar.
Lifestyle 30 menit yang lalu

Formula E Kembali Digelar, DHL Jadi Mitra Logistik Resmi

Menggunakan bahan bakar bio untuk semua angkutan darat dan laut, DHL memindahkan sekitar 415-ton kargo penting di setiap balapan.
Business 30 menit yang lalu

Telkomsel Fokus Perkuat Bisnis Broadband TelkomGroup

Telkom memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel.
Market 2 jam yang lalu

Wah, Garuda (GIAA) Pasang Target Pendapatan Naik Lebih Tinggi

Garuda Indonesia (GIAA) bersiap ‘lepas landas’ dengan target kenaikan pendapatan yang lebih tinggi tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id