Tingkatkan Ketahanan Pangan, BNI Kolaborasi dengan Kementan

JAKARTA, investor.id - Ketahanan pangan menjadi isu yang semakin krusial dalam menghadapi perkembangan ekonomi tahun ini. Kolaborasi pemerintah bersama badan usaha milik negara (BUMN) harus semakin erat guna mendorong peningkatan produksi pangan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan kerawanan pangan dunia ditimbulkan oleh berbagai isu khususnya geopolitik. Terlebih, hal ini terjadi dalam masa pandemi Covid-19 yang sudah cukup menekan produksi pangan hingga menyebabkan tingginya inflasi beberapa periode terkahir.
Kendati demikian, dia memastikan ekosistem antara pemerintah dan BUMN yang terbangun saat ini bersifat kolaboratif sehingga berpeluang mendorong ketahanan sektor pertanian pangan.
BNI (BBNI) Jembatani UMKM Global dengan Diaspora
Menurut Syahrul Yasin Limpo, Kementan bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) bisa berperan proaktif dalam mendorong program Taksi Alsintan (alat dan mesin pertanian), salah satu program andalan pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan.
Terlebih, BNI memiliki fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat dimanfaatkan petani untuk pengadaan sekaligus perawatan Alsintan. “Saya berharap BNI menjadi paling di depan dalam peningkatan ketahanan pangan. Apalagi Presiden Joko Widodo sepakat dalam menggulirkan KUR. Saya berharap BNI bisa menerapkan strategi dan konsepsi ini dengan baik,” ujarnya.
Yasin Limpo melanjutkan, Indonesia merupakan salah satu pemasok pangan utama di dunia. Program untuk membangun pertanian bersifat mandiri serta modern menjadi hal yang krusial. Tahun ini, dia melanjutkan, pihaknya pun terus mendorong program 1.000 Taksi Alsintan untuk sentra - sentra produk pertanian tanaman pangan di seluruh Indonesia.
DigiGriya dari BNI, Solusi untuk Semua Kebutuhan Terkait Properti
“Kekuatan yang paling mendasar dan besar bangsa ini adalah di sektor pertanian. Nilai tukar petani (NTP) atau nilai kesejahteraan petani naik dibandingkan kebutuhannya yaitu 109,29 pada Maret 2022 atau naik 0,42% dibanding NTP bulan Februari 2022 yaitu 108,83,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto menambahkan, perseroan berkomitmen memberikan perhatian khusus pada ketahanan pangan. BNI akan proaktif untuk terus mendorong fasilitas pembiayaan yang berkelanjutan terutama di sektor pertanian. Terlebih, pemerintah telah mengingatkan ancaman krisis energi dan pangan dalam periode pandemi ini. "BNI akan proaktif mengisi peluang-peluang yang ada dengan pembiayaan khususnya di sektor pertanian,” pungkas Sis Apik Wijayanto.
Editor: Frans (ftagawai@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Saham Publik Dikuasai Asing, Ini Tanggapan Vale Indonesia
Manajemen Vale Indonesia memberikan tanggapan soal porsi saham publik perseroan yang dikuasai asing.Sokong Sigap Bencana, Danone Indonesia Donasi Mobil Pengolah Air ke LPBI NU
Danone Indonesia mendonasikan sebuah mobil instalasi pengolah air kepada LPBI NU sebagai bagian dari tanggap bencana.Bangkit dari Pandemi, Elnusa Toreh Kinerja Positif
Perolehan tersebut didorong atas peningkatan di semua segmen bisnis Perseroan seiring dengan peningkatan aktivitas hulu migasMasa Tugas Satgas BLBI Berpeluang Diperpanjang
Pemerintah menargetkan Satgas BLBI untuk mengumpulkan piutang obligor BLBI senilai Rp 110 triliun.Ternyata Ini yang Pukul Mundur Pergerakan Bitcoin
Harga aset kripto Bitcoin (BTC) dalam jangka pendek atau sepekan ini diprediksi menguji level terendah (support) US$ 25.000.Tag Terpopuler
Terpopuler
