Bank Jago (ARTO) Laporkan Pemanfaatan Dana Rights Issue Rp 7,02 Triliun

JAKARTA, investor.id - PT Bank Jago Tbk (ARTO) telah menggunakan Rp 7,02 triliun dana hasil penawaran umum terbatas (PUT) II yang menggunakan skema memberi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Nilai tersebut, setara 99,62% dana rights issue yang diperoleh perseroan sebanyak Rp 7,05 triliun.
Dilihat dari penggunaanya, dana hasil HMETD II Bank Jago hingga 31 Desember 2022 tersebut, paling banyak dialokasikan untuk kredit konsumsi yakni sekitar Rp 3,7 triliun.
“Realisasi penggunaan dana, penyaluran kredit Rp 6,82 triliun, investasi infrastruktur TI (teknologi informasi) Rp 140,66 miliar, dan pengembangan sumber daya manusia Rp 60,38 miliar. Sisa dana hasil penawaran umum (HMETD II) Rp 9,94 miliar,” terang Direktur Kepatuhan Bank Jago Tjit Siat Fun dalam keterbukaan informasi, Jumat (13/1/2023).
Melesat 16,19%, Bank Jago (ARTO) Pimpin Rebound Saham Bank Digital
Dana yang dipakai untuk pemberian kredit terbagi atas sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, hingga jasa penunjang perantara keuangan lainnya. Penggunaan dana rights issue terbesar disalurkan untuk kredit konsumsi Rp 3,7 triliun, disusul kredit industri perdagangan besar dan eceran Rp 2,77 triliun, serta kredit ke industri jasa penunjang perantara keuangan lainnya Rp 220,77 miliar.
Dalam laporan penggunaan dana yang diumumkan Bank Jago, jumlah akhir realisasi pemberian kredit untuk berbagai industri, telah sama dengan rencana penggunaan minimal dana rights issue. Dengan begitu, dana untuk pemberian kredit tidak tersisa atau terpakai seluruhnya Rp 6.822.360.199.728.
Selanjutnya penggunaan dana untuk investasi infrastruktur TI, juga habis terpakai sebesar Rp 140,66 miliar. Uang ini dipakai untuk pembelian laptop dan software termasuk pengembangan software, sebagai bagian dari pengembangan teknologi sistem informasi.
Intip Kinerja Keuangan Kontraktor Tambang Nikel dan Batu Bara (HILL) yang Mau IPO
Dana hasil rights issue tertanggal efektif 24 Februari 2021 tersebut, juga dipakai untuk pengembangan sumber daya manusia sebesar Rp 60,38 miliar. Namun realisasi di bidang ini lebih kecil dari rencana penggunaan dana sehingga ada sisa Rp 9,94 miliar.
“Rincian penempatan sisa dana hasil penawaran umum Rp 9,94 miliar, instrumen keuangan Surat Berharga AC, institusi penyimpanan Pemerintah Indonesia (Depkeu), tingkat suku bunga 8,12%, jangka waktu Juni 2021 sampai Mei 2024,” jelas manajemen.
Editor: Frans (ftagawai@gmail.com)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Indonesia Usung Tiga Prioritas dalam Keketuaan Asean 2023
Recovery–rebuilding, difokuskan pada upaya untuk pemulihan dan kebangkitan ekonomi dari pandemi Covid-19 yang melanda semua negara.Pendapatan Emiten Grup Djarum (TOWR) Melonjak, Laba Naik Tipis-tipis
Sarana Menara Nusantara (TOWR), emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, mencetak pendapatan Rp 11,03 triliun pada 2022.Sinarmas Asset Management Raih Penghargaan Best Mutual Fund 2023
Sinarmas Asset Management meraih penghargaan Best Mutual Fund tahun 2023 dari Infovesta Utama bekerjasama dengan Majalah Investor B-UniverseKinerja Bisnis Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Lampaui Target
optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggiPerempuan Harus Bisa Tingkatkan Kapasitas dan Kepercayaan Diri
Kaum perempuan bisa menempuh jalannya masing-masing dan berdampak positif, sesuai bidangnya.Tag Terpopuler
Terpopuler
