Ini Progres Pembangunan Bendungan Garapan Hutama Karya

JAKARTA, investor.id – Hutama Karya turut menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya yang membangun beberapa bendung dan bendungan dengan target penyelesaian pada tahun 2023-2025, antara lain Bendungan Bulango Ulu Paket I (Gorontalo), Bendungan Meninting Paket I (Nusa Tenggara Barat), Bendungan Ameroro Paket II (Sulawesi Tenggara), Bendungan Way Apu Paket II (Maluku), Bendungan Tiga Dihaji (Sumatra Selatan) & Bendung Batang Toru (Sumatra Utara).
Setelah sebelumnya merampungkan beberapa proyek bendungan diantaranya Bendungan Bintang Bano (Nusa Tenggara Barat), Bendungan Bendo (Jawa Timur) dan Bendungan Ladongi (Sulawesi Tenggara), Hutama Karya juga melakukan percepatan penyelesaian pembangunan bending dan bendungan yang sedang digarap guna mendukung terciptanya ketahanan air dan pangan di berbagai wilayah di Indonesia.
Direktur Operasi I Hutama Karya Gunadi menyampaikan bahwa Hutama Karya berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan bendung dan bendungan yang ditargetkan rampung di tahun 2023-2025. Akhir tahun ini Bendung Batang Toru akan dirampungkan, dimana saat ini progres konstruksi telah mencapai 98,66%. perseroan juga memantau progres pembangunan bendungan lainnya yang sedang digarap serta menyiapkan sejumlah strategi percepatan.
“Salah satunya dengan menambah jumlah alat pekerjaan timbunan, double shift untuk pekerjaan pengecoran spillway dan berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk mempercepat pembebasan lahan agar rampung sesuai target dengan kualitas konstruksi yang baik,” ungkap Gunadi dalam keterangan pers, Sabtu (16/9/2022).
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa pekerjaan konstruksi bendungan harus memiliki kualitas konstruksi yang baik karena kondisi geologi masing-masing pembangunan bendungan cukup berbeda. Diperlukan inventarisasi, pemantauan dan evaluasi serta kajian terhadap permasalahan yang terjadi dilapangan dan juga pendekatan secara sosial. Penerapan metode kerja dan teknologi Building Information Modelling (BIM), Bekisting spillway menggunakan Steel Formwork khusus dan penggunaan Hydroseding (sebagai penahan tanah) yang digunakan untuk turut mempercepat proses pembangunan sehingga hasil pembangunan dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Dengan banyaknya pengalaman pembangunan bendungan yang dimiliki oleh perusahaan serta penerapan digitalisasi konstruksi, kami optimis dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu,” papar Gunadi.
Beberapa bendungan yang dikerjakan oleh Hutama Karya yang ditargetkan rampung di tahun 2023 - 2025 lainnya adalah Bendungan Ameroro Paket II di Sulawesi Tenggara telah mencapai progress pembangunan hingga 63,28% pada akhir Agustus. Bendungan yang dibangun sejak tahun 2020 dan akan rampung di tahun 2023 mendatang, memiliki kapasitas tampung 54,15 juta m3 dengan luas genangan 244,51 Ha yang berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3.363 Ha di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Sedangkan Bendungan Bulango Ulu Paket I yang sudah dibangun sejak 2019, namun sempat terkendala dengan proses pembebasan lahan, saat ini progres masih mencapai 7,47%. Ditargetkan rampung pada tahun 2024, bendungan ini diharapkan mampu mereduksi banjir hingga 84,62%, memiliki luas genangan 614,72 Ha dan mampu memberikan manfaat irigasi bagi 4.194 Ha sawah. Bendungan ini juga akan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar 4,96 MW dan akan menyuplai air bersih 2,2 m3 per/detik untuk kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo.
Selain itu, terdapat juga Bendungan Way Apu Paket II di Maluku yang memiliki luas area genangan mencapai 235,10 Ha , dapat memberikan air irigasi seluas 10.000 Ha dan mampu mereduksi banjir sebesar 557 m3 per detik. Ditargetkan rampung pada 2024, dengan progres pembangunan hingga akhir Agustus lalu sudah mencapai 70,16 %, bendungan ini bisa menjadi pembangkit listrik sebesar 8 MW yang mampu menerangi kurang lebih 8.750 rumah.
Terdapat juga bendungan lainnya yakni, Bendungan Meninting Paket I di Nusa Tenggara Barat yang mulai dibangun sejak tahun 2019 dengan progres saat ini mencapai 29,01%. Bendungan yang ditargetkan dapat dinikmati masyarakat sekitar pada tahun 2024 nantinya akan mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 Ha, memenuhi kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara sebesar 150 liter/detik dan menyediakan energi listrik sebesar 2 x 0.4 MW.
Pada tahun 2025 Hutama Karya juga menargetkan penyelesaian Bendungan Tiga Dihaji sebagai bendungan pertama di Sumatra Selatan, dengan presentase progres pembangunan sampai dengan akhir agustus 2022 sebesar 19,82 % dan akan menambah kapasitas daerah irigasi untuk lahan pertanian seluas 18.219 Ha. Bendungan ini memiliki ketinggian puncak mercu bendungan setinggi 122 meter dan lebar 950 meter dan nantinya mampu melayani daerah irigasi sebesar 25 ribu Ha daerah irigasi baru dan menyediakan listrik sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 40 MegaWatt (MW).
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Saham Publik Dikuasai Asing, Ini Tanggapan Vale Indonesia
Manajemen Vale Indonesia memberikan tanggapan soal porsi saham publik perseroan yang dikuasai asing.Sokong Sigap Bencana, Danone Indonesia Donasi Mobil Pengolah Air ke LPBI NU
Danone Indonesia mendonasikan sebuah mobil instalasi pengolah air kepada LPBI NU sebagai bagian dari tanggap bencana.Bangkit dari Pandemi, Elnusa Toreh Kinerja Positif
Perolehan tersebut didorong atas peningkatan di semua segmen bisnis Perseroan seiring dengan peningkatan aktivitas hulu migasMasa Tugas Satgas BLBI Berpeluang Diperpanjang
Pemerintah menargetkan Satgas BLBI untuk mengumpulkan piutang obligor BLBI senilai Rp 110 triliun.Ternyata Ini yang Pukul Mundur Pergerakan Bitcoin
Harga aset kripto Bitcoin (BTC) dalam jangka pendek atau sepekan ini diprediksi menguji level terendah (support) US$ 25.000.Tag Terpopuler
Terpopuler
