Kamis, 30 Maret 2023

Jokowi: Dunia Butuh Dana Darurat Atasi Pandemi US$ 31,1 Miliar

Arnoldus Kristianus
13 Nov 2022 | 14:52 WIB
BAGIKAN
Presiden Joko Widodo. (Ist)
Presiden Joko Widodo. (Ist)

NUSA DUA, investor.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan untuk mewujudkan sistem kesehatan global yang lebih handal terhadap krisis, dalam jangka pendek ini dunia harus mempunyai kapasitas pembiayaan untuk mencegah dan menghadapi  pandemi. Pada saat yang sama negara-negara harus membangun ekosistem kesehatan yang  berjalan sinergis dan lintas negara .

"Dibutuhkan pembiayaan sebesar US$ 31,1 miliar setiap tahun untuk sistem pencegahan, persiapan, dan respons terhadap pandemi di masa yang akan datang," ucap Joko Widodo dalam acara Launching Pandemic Fund di Hotel Mulia, Bali pada Minggu (13/11/2022).

Dia menekankan pentingnya keberadaan dana darurat global untuk mengantisipasi terjadinya pandemi. Kondisi pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 menunjukan bahwa semua negara tidak siap menghadapi dampak penyebaran virus yang terjadi.

Advertisement

"3 tahun terakhir kita menghadapi disrupsi terberat saat pandemi Covid-19 telah terbukti bahwa dunia tidak siap menghadapi pandemi dunia tidak mempunyai arsitektur kesehatan yang ada untuk mengelola pandemi, " kata dia.

Joko Widodo mengatakan semua negara harus memastikan ketahanan komunitas internasional dalam menghadapi pandemi. Khususnya untuk mencegah terjadinya banyak korban jiwa saat terjadi pandemi.

"Pandemi tidak boleh lagi meruntuhkan sendi-sendi perekonomian global dengan semangat itulah presidensial Indonesia G20 terus mendorong penguatan arsitektur kesehatan global," ucap Joko Widodo.

G20 telah sepakat membentuk dana pandemi bagi kepentingan pencegahan persiapan dan respons terhadap pandemik.

Dia mengajak semua pihak untuk mendukung beberapa inisiatif antara lain pembentukan platform koordinasi penanggulangan darurat kesehatan sebagai dana ekonomi internasional untuk mendukung pemantauan patogen, pengembangan jaringan digital secara global, serta sertifikasi vaksin untuk memfasilitasi keamanan perjalanan internasional dan pembentukan pusat penelitian dan manufaktur yang lebih adil dan merata.

"Serta sertifikasi vaksin untuk memfasilitasi keamanan perjalanan internasional dan pembentukan pusat penelitian dan manufaktur yang lebih adil dan merata," ucapnya.

Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 1 menit yang lalu

Top! Baru Masuk Bursa, Laba Pertamina Gethermal (PGEO) Melesat 50%

Laba bersih PGEO melesat hingga 50% sepanjang 2022, meski perseroan baru listing perdana di BEI tahun ini
Market 10 menit yang lalu

Amar Bank (AMAR) Resmi Terapkan Sistem Pembayaran BI-FAST

PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) resmi bergabung menjadi peserta sistem pembayaran BI-Fast Batch 6
Finance 16 menit yang lalu

PNM Boyong Penghargaan Digital Teknologi dan Inovasi

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memboyong penghargaan digital teknologi dan inovasi
National 17 menit yang lalu

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Begini Respons PDIP

PDIP menyayangkan keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah piala duni u20. Begini penjelasan Hasto
Lifestyle 18 menit yang lalu

Generasi Z Makin Sadar Sehat, Coca-Cola Kenalkan Coke Tanpa Gula

Generasi Z semakin sadar hidup sehat. Hal ini mendorong Coca Cola mengenalkan minuman rasa coke Zero Sugar tanpa gula dan kalori.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id