Minggu, 2 April 2023

Harga Pangan Pendorong Inflasi 0,34% pada Januari 2023

Arnoldus Kristianus
1 Feb 2023 | 20:49 WIB
BAGIKAN
Kepala BPS Margo Yuwono
Kepala BPS Margo Yuwono

JAKARTA,investor.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2023 sebesar 0,34%. Angka ini dipicu kenaikan harga bahan makanan.

Tingkat inflasi year to date (y-to-d) Januari 2023 sebesar 0,34%. Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Januari 2023 sebesar inflasi y-on-y sebesar 3,27%, inflasi m-to-m sebesar 0,33%, dan inflasi y-to-d sebesar 0,33%.

“Komoditas penyumbang inflasi secara bulanan adalah beras, cabai merah, ikan segar, dan cabai rawit,” ucap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Kantor BPS pada Rabu (01/02/2023).

Advertisement

Menurut Margo, inflasi Januari 2023 yang sebesar 0,34% relatif lebih rendah, dibandingkan inflasi Januari tahun sebelumnya sebesar 0,56%. Andil inflasi terbesar berasal dari kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 0,34% da memberikan andil 0,34% terhadap inflasi Januari 2023.

“Bila dirinci inflasi beras januari 2023 kalau dibandingkan januari 2022 dimana saat itu pda Januari 2022 terjadi inflasi 0,94% dan memberikan andil inflasi 0,03%,” kata Margo.

Catatan BPS menunjukan komoditas beras mengalami inflasi 2,34% dan memberikan andil 0,07% pada inflasi Januari 2023. Angka ini jauh ini lebih tinggi dibandingkan Desember 2022 dimana beras mengalam inflasi 2,30%. Bila dibandingkan Januari 2022 dimana saat itu pada Januari 2022 terjadi inflasi 0,94% dan memberikan andil inflasi 0,03%.

“Jadi kalau dilihat pergerakan waktunya inflasi beras dibandingkan bulan Desember terjadi kenaikan dibandingkan Januari 2022,” kata Margo.

Komoditas cabai merah mengalami inflasi 10,90% dan memberikan andil 0,04% pada inflasi Januari 2023. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya terjadi kenaikan sebab pada Desember 2022 hanya terjadi 2,34%. Begitu juga dengan posisi Januari 2021 yang pada saat itu terjadi deflasi 15,88%.

Komoditas ikan segar mengalami inflasi 1,39% dan memberikan andil 0,04% pada inflasi Januari 2023. Inflasi januari 2023 lebih tinggi dari inflasi desember 2022 yang sebesar 1,13%. Tetapi kalau dibandingkan januari 2022 maka lebih rendah karena inflasi Januari 2022 yang sebesar 1,43% dengan andil 0,04%

Komoditas cabai rawit mengalami inflasi 17,85% dan memberikan andil 0,03% pada inflasi Januari 2023. Angka ini lebih tinggi dari inflasi Desember 2022 yang sebesar 15,77% dengan andil 0,03%. Posisi inflasi cabai rawit Januari 2023 juga lebih tinggi dari posisi Januari 2021 yang pada saat itu terjadi inflasi 0,30%.

Dari 90 kota yang dipantau BPS tercatat 80 kota mengalami inflasi dan 10 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 1,87% dan deflasi terdalam terjadi di Timika sebesar 0,60%. Adapun komoditas penyumbang inflasi di Kota Gunungsitoli yaitu beras (0,51%), cabai merah (0,38%), angkutan udara (0,28%), daging ayam ras (0,15%), dan cabai rawit (0,11%), dan minyak goreng (0,08%).

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 2 jam yang lalu

Antam (ANTM) Investasi Besar-besaran, Potensi Cuan Sahamnya Masih Tebal

Antam (ANTM) akan investasi besar-besaran seiring keterlibatannya dalam ekosistem kendaraan listrik (EV). Potensi cuan ANTM masih tebal.
Business 2 jam yang lalu

Teknologi OpenAI pada Zoom Memperkuat Fleksibilitas Pengguna

Membangun solusi AI ke dalam produk Zoom untuk mendukung pelanggan agar menjadi lebih produktif.
Macroeconomy 4 jam yang lalu

12 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT, Tingkat Kepatuhan?

Hingga 31 Maret 2023 pukul 24.00 WIB, DJP telah menerima 12,01 juta Surat Pemberitahuan (SPT Tahunan) dari wajib pajak.
Market 4 jam yang lalu

Produsen Kopiko Punya Orang Terkaya (MYOR) Cetak Pendapatan Rp 30,6 T

Produsen permen Kopiko, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencetak penjualan bersih Rp 30,66 triliun sepanjang 2022.
Business 4 jam yang lalu

Pasca Ledakan di Kilang Dumai, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman

"Masyarakat jangan khawatir stok yang ada aman
Copyright © 2023 Investor.id