2023, BNI (BBNI) Targetkan Transaksi Cash Management Melesat 55%

JAKARTA, investor.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI sepanjang 2022 mencatat bisnis cash management berhasil meningkatkan volume transaksi sebesar 47% secara tahunan (year on year/yoy). Adapun tahun ini, perseroan memasang target lebih tinggi lagi yakni mencapai 55%.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, untuk jumlah transaksi cash management BNI sepanjang tahun lalu meningkat sebesar 25% (yoy). “Untuk tahun ini, sejalan dengan kondisi perekonomian yang semakin baik dan stabil, serta proyeksi transaksi digital yang tumbuh pesat, BNI menargetkan peningkatan volume transaksi cash management sebesar 55%,” ujar Okki kepada Investor Daily, dikutip Kamis (19/1/2023).
Sebagai salah satu pionir digital banking, BNI telah mempersiapkan berbagai solusi transaksional digital untuk seluruh nasabah korporasi dan komersilnya. Beberapa solusi andalan yang telah live di tahun 2022 dan akan live di tahun 2023 mencakup Giro Multi Currency yaitu satu rekening yang dapat memudahkan transaksional dalam berbagai mata uang asing dengan cukup membuka satu rekening giro.
Baca juga: BSI (BRIS) Bidik Pembiayaan UMKM Tumbuh 20%
“Ada pula solusi API Corporate Disbursement untuk pembayaran dalam frekuensi dan volume yang tinggi. Disamping itu, kami juga memiliki BNIDirect Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) yang memudahkan Indonesian related company di luar negeri untuk melakukan berbagai transaksi,” imbuh Okki.
Dengan besarnya potensi serta berbagai inovasi dan solusi terbaru pada 2023, Okki optimistis BNI dapat meningkatkan transaksi bisnis cash management. “Kami juga memiliki all New BNIDirect Platform yang memudahkan nasabah dengan berbagai fitur terbarunya, beberapa di antaranya adalah Single Sign On, manajemen keuangan perusahaan dari satu platform, dan digital onboarding,” kata dia.
Saat ini kondisi perekonomian Indonesia berada pada posisi stabil, baik dari sisi makro ekonomi, fiskal-moneter, dan dari kondisi sektor keuangan secara umum. Bisnis BNI secara keseluruhan diprediksikan tumbuh positif pada 2023, termasuk transaksi digital.
Baca juga: Saham Bank Besar Jadi Bulan-bulanan Pemodal Asing
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan transaksi digital di Tanah Air tumbuh menembus angka Rp 67.000 triliun pada 2023 seiring dengan pesatnya kesadaran untuk memaksimalkan digitalisasi keuangan nasional. Hal ini menjadi tanda positif bagi bisnis digital BNI.
Sebelumnya, BNI juga memperkuat solusi bisnis dalam penerimaan pembayaran tagihan khususnya di segmen jasa kepelabuhanan dengan menggandeng PT Sub Pelindo Multi Terminal (Persero) atau SPMT. Keduanya meningkatkan kerja sama dalam bidang integrated cash management baik melalui layanan pengelolaan pengeluaran perusahaan maupun penerimaan dari pengguna jasa atas pembayaran tagihan jasa kepelabuhanan dengan sistem host to host.
Hal ini sebagai upaya BNI untuk dapat menjawab potensi pertumbuhan kinerja segmen pelabuhan yang tergolong semakin kuat tahun ini. SEVP Digital Bisnis BNI Rian Kaslan sebelumnya menyampaikan, dengan diimplementasikannya integrated cash management maka seluruh solusi pengeluaran dan penerimaan perusahaan dapat dilakukan secara terpadu.
Baca juga: Rights Issue, Sentul City Bidik Dana Rp 5 Triliun
SPMT juga dapat menyesuaikan semua layanan dengan kebutuhan seperti potensi layanan IFT, eBG, Ecollection, Direct dealing, H2H ERP, SCF, Notional Pooling, serta Report Management dengan tentunya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam hal pelaporan, monitoring transaksi dan rekonsiliasi. “Kami pun berterima kasih atas kepercayaan SPMT pada BNI dan akan bersinergi dengan SPMT untuk memberikan layanan terbaik baik bagi SPMT maupun pengguna jasa,” jelas Rian.
Sejauh ini, BNI telah berhasil mengimplementasikan layanan BNIDirect dengan aktif menggunakan transaksi etax, pembayaran billing payment, payroll serta transfer (inhouse dan domestik) dan telah terintegrasi host to host atas layanan collection billing payment dan autocollection untuk pelabuhan di Belawan dan Dumai. “Tentunya kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan dan menciptakan nilai tambah dan manfaat dalam pengelolaan keuangan di SPMT,” pungkas Rian.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Perkuat ESG, DOID Gandeng Torajamelo
BIRU siapkan utang yang dapat dikonversi menjadi saham senilai Rp7,5 miliar yang akan dimanfaatkan untuk tingkatkan dampak sosial Ahana.BEI Hentikan Sistem Perdagangan FITS, Mengapa?
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian layanan sistem perdagangan Fixed Income Trading System (FITS). Mengapa?ASEAN Sumbang 3% dari PDB Riil Dunia
Kapasitas ASEAN harus diperkuat untuk menjawab tantangan hari ini, dan tantangan 20 tahun ke depan.Kabar Gembira, UI Umumkan 410 Camaba Lewat Jalur Talent Scouting
Sebelumnya, sebanyak 2.049 orang calon mahasiswa baru lolos penerimaan masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)Lion Air Pangkas Kuota Gratis Bagasi Tercatat di Rute 8 Bandara
Lion Air mengumumkan kebijakan terbaru mengenai bagasi gratis alias cuma-cuma kategori bagasi tercatat.Tag Terpopuler
Terpopuler
