Minggu, 28 Mei 2023

WEF: Krisis Tenaga Kesehatan Global Bisa Naik ke 10 Juta pada 2030

Grace El Dora
11 Jan 2023 | 12:39 WIB
BAGIKAN
Perawat Wendy Bradshaw menundukkan kepala sebelum memasuki ruang isolasi pasien terinfeksi virus corona (Covid-19) di unit perawatan intensif (ICU) Sarasota Memorial Hospital di Sarasota, Florida, Amerika Serikat pada 21 September 2021. (Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton/AWW/djo)
Perawat Wendy Bradshaw menundukkan kepala sebelum memasuki ruang isolasi pasien terinfeksi virus corona (Covid-19) di unit perawatan intensif (ICU) Sarasota Memorial Hospital di Sarasota, Florida, Amerika Serikat pada 21 September 2021. (Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton/AWW/djo)

JENEWA, investor.id – Krisis tenaga kesehatan global dapat meningkat menjadi 10 juta orang pada 2030, menurut laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF).

Pandemi Covid-19 memberikan beban ekstra terhadap sistem layanan kesehatan, mengganggu rantai pasokan global produk-produk esensial, serta membuat penyedia layanan kewalahan, menurut laporan Global Health and Healthcare Strategic Outlook WEF.

“Ancaman kekerasan dan kelelahan menjadi nyata sekaligus merupakan salah satu alasan para dokter mempertimbangkan profesi lain,” kata dokter di Dayanand Medical College and Hospital India Kashish Malhotra, dalam laporan tersebut yang dikutip Rabu (11/1).

Baca juga: Menko Perekonomian: Ekonomi Global Didera Tantangan Silih Berganti dan Tak Mudah

Advertisement

Laporan itu, yang dipersiapkan bersama perusahaan konsultan L.E.K. Consulting, menyoroti kekacauan akibat pandemi, semisal penurunan 25% dalam layanan kesehatan esensial.

“Ini mengakibatkan dampak gabungan terhadap populasi rentan dan komunitas minoritas, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah,” tulis laporan tersebut.

Pengembangan vaksin tercepat dalam sejarah memperlihatkan potensi yang besar dari kemitraan publik dengan swasta dan regulasi berbasis penghasilan. Studi kasus dalam laporan tersebut juga menunjukkan bagaimana memanfaatkan upaya seperti itu untuk kesetaraan.

“Pandemi membawa progres yang luar biasa bagi pengembangan dan pengiriman obat-obatan,” kata Shyam Bishen, kepala divisi layanan kesehatan WEF.

Baca juga: BI Tegaskan Ekonomi Global Masih Melambat 2023

“Sekarang kita harus fokus pada perubahan jangka panjang untuk menghentikan layanan kesehatan memburuk dalam menghadapi krisis ekonomi,” lanjutnya.

Data tersebut, yang diluncurkan menjelang Rapat Tahunan WEF 2023 pada akhir Januari ini, menyajikan studi kasus di empat sektor yang dianggap mampu mendorong perubahan.

Laporan itu juga berisi desakan kepada para pemimpin layanan kesehatan agar mengalokasikan dana untuk model layanan alternatif, serta memasukkan uji klinis yang lebih representatif di seluruh negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkini


Finance 4 menit yang lalu

Pinang Dana Talangan Kini Bisa Diakses Semua Agen BRILink

Produk pinjaman digital Bank Raya, Pinang Dana Talangan kini bisa diakses oleh semua Agen BRILink. Hal ini untuk mendukung usaha para agen
Market 1 jam yang lalu

Heboh, Meme Coin PEPE Naik Drastis!

Pasar kripto dihebohkan dengan kripto baru bergambar katak hijau bernama PEPE Coin (PEPE). Kripto ini naik drastis dalam 30 hari
Finance 2 jam yang lalu

DMS Bank Dilirik Pemodal asal Shenzhen

DMS Bank fokus melengkapi segala persyaratan untuk pengajuan perizinan dari sebuah bank umum syariah.
Business 2 jam yang lalu

Harga Gas Naik, Industri Keramik Makin Menjerit

Kenaikan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dari US$ 6/mmbtu menjadi US$ 6,3-6,5/mmbtu semakin menekan industri keramik.
Finance 3 jam yang lalu

Upbit Kembali Buka Setoran Rupiah,Pengguna Antusias

Upbit kembali buka setoran rupiah

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id