WEF: Krisis Tenaga Kesehatan Global Bisa Naik ke 10 Juta pada 2030

JENEWA, investor.id – Krisis tenaga kesehatan global dapat meningkat menjadi 10 juta orang pada 2030, menurut laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF).
Pandemi Covid-19 memberikan beban ekstra terhadap sistem layanan kesehatan, mengganggu rantai pasokan global produk-produk esensial, serta membuat penyedia layanan kewalahan, menurut laporan Global Health and Healthcare Strategic Outlook WEF.
“Ancaman kekerasan dan kelelahan menjadi nyata sekaligus merupakan salah satu alasan para dokter mempertimbangkan profesi lain,” kata dokter di Dayanand Medical College and Hospital India Kashish Malhotra, dalam laporan tersebut yang dikutip Rabu (11/1).
Baca juga: Menko Perekonomian: Ekonomi Global Didera Tantangan Silih Berganti dan Tak Mudah
Laporan itu, yang dipersiapkan bersama perusahaan konsultan L.E.K. Consulting, menyoroti kekacauan akibat pandemi, semisal penurunan 25% dalam layanan kesehatan esensial.
“Ini mengakibatkan dampak gabungan terhadap populasi rentan dan komunitas minoritas, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah,” tulis laporan tersebut.
Pengembangan vaksin tercepat dalam sejarah memperlihatkan potensi yang besar dari kemitraan publik dengan swasta dan regulasi berbasis penghasilan. Studi kasus dalam laporan tersebut juga menunjukkan bagaimana memanfaatkan upaya seperti itu untuk kesetaraan.
“Pandemi membawa progres yang luar biasa bagi pengembangan dan pengiriman obat-obatan,” kata Shyam Bishen, kepala divisi layanan kesehatan WEF.
Baca juga: BI Tegaskan Ekonomi Global Masih Melambat 2023
“Sekarang kita harus fokus pada perubahan jangka panjang untuk menghentikan layanan kesehatan memburuk dalam menghadapi krisis ekonomi,” lanjutnya.
Data tersebut, yang diluncurkan menjelang Rapat Tahunan WEF 2023 pada akhir Januari ini, menyajikan studi kasus di empat sektor yang dianggap mampu mendorong perubahan.
Laporan itu juga berisi desakan kepada para pemimpin layanan kesehatan agar mengalokasikan dana untuk model layanan alternatif, serta memasukkan uji klinis yang lebih representatif di seluruh negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkini
Pinang Dana Talangan Kini Bisa Diakses Semua Agen BRILink
Produk pinjaman digital Bank Raya, Pinang Dana Talangan kini bisa diakses oleh semua Agen BRILink. Hal ini untuk mendukung usaha para agenHeboh, Meme Coin PEPE Naik Drastis!
Pasar kripto dihebohkan dengan kripto baru bergambar katak hijau bernama PEPE Coin (PEPE). Kripto ini naik drastis dalam 30 hariDMS Bank Dilirik Pemodal asal Shenzhen
DMS Bank fokus melengkapi segala persyaratan untuk pengajuan perizinan dari sebuah bank umum syariah.Harga Gas Naik, Industri Keramik Makin Menjerit
Kenaikan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dari US$ 6/mmbtu menjadi US$ 6,3-6,5/mmbtu semakin menekan industri keramik.Upbit Kembali Buka Setoran Rupiah,Pengguna Antusias
Upbit kembali buka setoran rupiahTag Terpopuler
Terpopuler
