Elon Musk: Twitter Menuju Breakeven Setelah Hampir Bangkrut

SAN FRANCISCO, investor.id – CEO Twitter Elon Musk mengatakan bulan terakhir “sangat sulit” untuk perusahaan media sosial itu. Tetapi ia mengatakan Twitter “sekarang cenderung mencapai titik impas (breakeven)”.
Musk, yang juga CEO Tesla dan SpaceX, mengatakan dalam sebuah cuitan bahwa dirinya harus “menyelamatkan Twitter dari kebangkrutan” sambil juga memenuhi perannya di perusahaan lain.
“Tidak ingin rasa sakit itu menimpa siapa pun. Twitter masih memiliki tantangan, tetapi sekarang cenderung mencapai titik impas jika kita terus melakukannya. Dukungan publik sangat dihargai!” tulisnya, Minggu (5/2).
Twitter dan Musk tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC dan belum ada memverifikasi klaim ini secara independen.
Baca juga: Patung Burung Twitter Dilelang US$ 100.000 dari Kantor Pusat
Sejak mengakuisisi perusahaan senilai US$ 44 miliar akhir tahun lalu, ini merupakan pengambilalihan yang sulit untuk “Mr. Tweet”. Ini adalah nama panggilan yang baru-baru ini diperoleh Musk karena cuitan-cuitannya yang kontroversial.

Menurut buletin teknologi Platformer, pendapatan harian Twitter turun 40% dari tahun ke tahun (YoY) pada Januari 2023. Ratusan pengiklan top Twitter telah menghentikan atau menarik kembali pengeluarannya. Satu perusahaan bahkan memperkirakan bahwa penurunan pendapatan iklan Twitter mencapai 70% pada Desember 2022 secara YoY, menurut laporan Reuters.
Beberapa perubahan yang diterapkan Musk di Twitter, seperti mengaktifkan kembali akun sejumlah tokoh kontroversial termasuk pendiri situs web neo Nazi Andrew Anglin, mengakibatkan kepergian iklan-iklan besar dari platform itu ditambah protes dari para pemimpin hak-hak sipil.
Musk mengakui dalam cuitan November 2022 bahwa perusahaan mengalami “penurunan pendapatan besar-besaran” setelah pengiklan menghentikan pengeluaran di platform media sosial tersebut.
Pada akhir 2022, Musk mengklaim Twitter tidak lagi di jalur cepat menuju kebangkrutan tetapi masih tidak aman. Ini disampaikannya selama episode Podcast All-In dengan teman lamanya, yang juga investor di Twitter, yakni angel investor Jason Calacanis dan co founder dan mitra Craft Ventures David Sacks.
Baca juga: Belum Lunaskan Sewa, Twitter Lelang Barang dari Kantor Pusatnya
Twitter telah dituntut karena gagal membayar berbagai mitra, vendor, dan mantan karyawan sejak Elon Musk mengambil alih. Dalam satu contoh, Private Jet Services yang berbasis di Florida menggugat Twitter karena gagal membayar US$ 197.725 untuk layanan transportasinya. Dalam kasus lain, pemilik kantor pusat Twitter di San Francisco menggugat perusahaan setelah diduga gagal membayar sewa sekitar US$ 6,8 juta pada Desember 2022 dan Januari 2023.
Di bawah manajemen Musk, Twitter telah memangkas jumlah karyawan melalui PHK massal, pemutusan hubungan kerja lainnya, dan perubahan internal yang memaksa banyak orang untuk mengundurkan diri. Di antaranya adalah berakhirnya kebijakan bekerja dari rumah selamanya, yang diberlakukan di bawah mantan CEO Jack Dorsey.
Pengacara tenaga kerja Shannon Liss-Riordan telah mengajukan ratusan tuntutan arbitrase dan gugatan class action yang diusulkan terhadap Twitter atas nama karyawan yang terkena dampak. Menurut cuitan Januari, dia berargumen mantan karyawan Twitter yang diberhentikan atau dipaksa mengundurkan diri memiliki lebih banyak pesangon daripada yang ditawarkan tim Musk kepada mereka.
Selain memotong biaya, perusahaan telah mencoba menghidupkan jalur pendapatan atau pendapatan baru. Twitter melelang semuanya mulai dari persediaan dapur hingga peralatan kantor pada Januari 2023.
Perusahaan juga beberapa kali meluncurkan layanan berlangganan Twitter Blue yang diperbarui Desember 2022, setelah Musk menarik dan menunda layanan tersebut di bulan sebelumnya. Musk memutuskan, baru-baru ini, untuk menagih peneliti untuk akses ke API perusahaan dan menghapus semua akses gratis ke sana.
Baca juga: SpaceX Milik Elon Musk Mau Masuk ke IKN, Bahlil Gerak Cepat
Miliarder itu telah menghadapi reaksi pemegang saham yang signifikan di Tesla karena meminjam para pekerja dari Tesla untuk membantunya di Twitter. Ini karena menimbulkan kontroversi politik di Twitter. Musk juga dikritik karena menjual saham Tesla senilai miliaran dolar untuk membiayai akuisisi Twitter.
Dalam cuitan Minggu, seorang pengguna Twitter menyatakan keprihatinannya tentang berapa banyak yang dimiliki Musk.
“Saya juga mengkhawatirkan diri saya,” tulis Musk sebagai tanggapan.
Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Pinang Dana Talangan Kini Bisa Diakses Semua Agen BRILink
Produk pinjaman digital Bank Raya, Pinang Dana Talangan kini bisa diakses oleh semua Agen BRILink. Hal ini untuk mendukung usaha para agenHeboh, Meme Coin PEPE Naik Drastis!
Pasar kripto dihebohkan dengan kripto baru bergambar katak hijau bernama PEPE Coin (PEPE). Kripto ini naik drastis dalam 30 hariDMS Bank Dilirik Pemodal asal Shenzhen
DMS Bank fokus melengkapi segala persyaratan untuk pengajuan perizinan dari sebuah bank umum syariah.Harga Gas Naik, Industri Keramik Makin Menjerit
Kenaikan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dari US$ 6/mmbtu menjadi US$ 6,3-6,5/mmbtu semakin menekan industri keramik.Upbit Kembali Buka Setoran Rupiah,Pengguna Antusias
Upbit kembali buka setoran rupiahTag Terpopuler
Terpopuler
