JAKARTA, investor.id - Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives berakhir positif pada perdagangan Jumat (25/11/2022). Berbalik arah dari kerugian yang terjadi pada perdagagan Kamis (24/11/2022).
Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Jumat (25/11/2022), kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Desember 2022 naik 71 Ringgit Malaysia menjadi 4.060 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Januari 2023 menguat 98 Ringgit Malaysia menjadi 4.114 Ringgit Malaysia per ton.
Baca juga: Harga CPO Rontok, Akhiri Penguatan Tiga Hari Beruntun
Sementara itu, kontrak pengiriman Februari 2023 terkerek 100 Ringgit Malaysia menjadi 4.140 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Maret 2023 bertambah 105 Ringgit Malaysia menjadi 4.152 Ringgit Malaysia per ton.
Serta, kontrak pengiriman April 2023 naik 105 Ringgit Malaysia menjadi 4.129 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Mei 2023 terdongkrak 97 Ringgit Malaysia menjadi 4.086 Ringgit Malaysia per ton.
Baca juga: Sawit RI Masih Dominasi Pasokan Minyak Nabati Global 2023
Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan, pelau pasar memantau beberapa indicator. Antara lain, rilisnya data ekspor CPO Malaysia periode 1-25 November, perkembangan situasi di Indonesia khususnya terkait ekspor CPO dan program biodiesel B40, perkembangan situasi Covid-19 di Tiongkok, dan kondisi di pasar minyak nabati.
“Harga CPO berada di resistance berada di kisaran harga 4.300 – 4.500 Ringgit Malaysia per ton. Sedangkan support terdekat di harga 4.000 – 3.800 Ringgit Malaysia per ton,” ungkap Yoga kepada Investor Daily, belum lama ini.
Baca juga: Holding Perkebunan Nusantara Bangun Pusat Pembelajaran Minyak Sawit, Kopi, dan Kakao di Sumut
Yoga menambahkan, tren harga CPO untuk pekan depan akan bergantung pada indikator penting yang akan dirilis di pasar pada awal pekan nanti. Indikator yang dipantau antara lain rilisnya data ekspor CPO Malaysia periode bulan November, perkembangan situasi di Indonesia khususnya terkait ekspor CPO dan program biodiesel B40, perkembangan situasi Covid-19 di Tiongkok, dan kondisi di pasar minyak nabati.
“Untuk potensi resistance berada di kisaran harga 4.500 – 4.650 Ringgit Malaysia per ton. Sedangkan potensi support terdekat di harga 3.800 – 3.650 Ringgit Malaysia per ton,” tutup Yoga. .
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS