Ini Tujuan Emiten Kakek Lim (CITA) Masuk ke Smelter Alumunium dan Pembangkit Listrik Adaro (ADRO)

JAKARTA, investor.id - PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) melakukan perjanjian pengambilan saham bersyarat dengan PT Kalimantan Alumunium Industry (KAI) dan PT Kaltara Power Indonesia. Kedua perusahaan itu milik PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Sebagai informasi, Cita Mineral Investindo adalah emiten pertambangan bauksit yang mayoritas sahamnya dipegang oleh PT Harita Jayaraya (Harita Group) sebesar 60,64%. Harita Jayaraya adalah perusahaan milik Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, berusia 94 tahun, orang terkaya ke-20 di Indonesia versi The Real-Time Billionaires Forbes dengan kekayaan US$ 1,1 miliar. Ia disebut-sebut juga sebaga kakek terkaya di Indonesia. Adapun putranya, Lim Gunawan Haryanto saat ini menjabat sebagai komisaris utama CITA.
Direktur Cita Mineral Investindo Yusak Lumba Pardede menjelaskan, pada tanggal 20 Desember 2022, perseroan bersama dengan KAI, Aumay Mining Pte Ltd, dan PT Adaro Indo Aluminium (AIA) yang seluruhnya merupakan pihak ketiga dari perseroan, telah menandatangani perjanjian pengambilan saham bersyarat di mana perseroan dan Aumay akan melakukan pengambilan saham baru yang diterbitkan oleh KAI.
“KAI akan menerbitkan 925.748 saham baru yang mana sebanyak 330.624 saham baru akan diambil bagian oleh perseroan,” ungkap Yusak dalam keterbukaan informasi dikutip Jumat (23/12/2022).
Dia menambahkan, dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru tersebut akan digunakan oleh KAI untuk perancangan, pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan pabrik pengolahan aluminium (aluminium smelter plant) dengan kapasitas hingga 2 MTPA (juta ton per tahun) milik KAI yang akan berlokasi di Kalimantan Industrial Park Indonesia, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Indonesia.
Selain itu, lanjut Yusak, pada tanggal 20 Desember 2022, perseroan bersama dengan KPI dan PT Adaro Power (AP) yang seluruhnya merupakan pihak ketiga dari perseroan, telah menandatangani perjanjian pengambilan saham bersyarat di mana perseroan akan melakukan pengambilan saham baru yang diterbitkan oleh KPI.
KPI akan menerbitkan 23.694 saham baru yang akan diambil bagian seluruhnya oleh perseroan. Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru tersebut akan digunakan oleh KPI untuk perancangan, pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan unit pembangkit listrik milik KPI yang akan digunakan untuk menunjang kebutuhan listrik proyek smelter aluminium milik KAI, yang akan berlokasi di Kalimantan Industrial Park Indonesia, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Indonesia.
Dia menyatakan, jumlah pembayaran oleh Cita Mineral Investindo sehubungan dengan pengambilan saham bersyarat KAI dan KPI adalah Rp 674,18 miliar.
“Penyertaan saham pada KAI dan KPI ini secara langsung merupakan upaya perseroan untuk merealisasikan rencana peningkatan nilai tambah mineral,” papar Yusak.
Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Laba Bersih Jasa Armada (IPCM) Naik 10%
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) membukukan laba bersih sebesar Rp 150,6 miliar pada 2022, meningkat 10% dari tahun laluGoldman Sachs Rombak Kepemimpinan di Grup Pembiayaan EMEA
Goldman Sachs Group Inc. mengubah pembiayaan global, setelah bank Wall Street gabungkan perbankan investasi dan bisnis perdagangannya.Bidik Pertumbuhan Kinerja, Siloam (SILO) Terapkan 4 Pilar Strategis
SILO menerapkan 4 pilar untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan di tengah peningkatan kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatanIncar Marketing Sales Rp 4,9 Triliun, Lippo Karawaci (LPKR) Andalkan Proyek Properti di Lippo Village
LPKR mengandalkan penjualan properti di Lippo Village untuk membidik marketing sales Rp 4,9 triliun tahun iniICDX Fasilitasi Transaksi Perdagangan Komoditi Syariah BRIS dan Maybank
Bursa Komoditi ICDX resmi memfasilitasi Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah atau yang disebut SiKA.Tag Terpopuler
Terpopuler
