Info Terbaru Proyek Baterai EV Antam dengan CATL dan LG

JAKARTA, Investor.id - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) masih terus bernegosiasi dengan dua mitra strategis, yakni Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) dan LG Energy Solution (LGES), terkait realisasi proyek baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Hal ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan framework agreement (FA) Antam dengan CATL melalui anak usahanya PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL) dan LGES.
"Saat ini, proses negosiasi untuk mendapatkan win-win agreement dengan mitra strategis masih berlangsung," ucap Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie kepada Investor Daily, Senin (26/12).
Meski masih dalam proses negosiasi, Faisal menerangkan, pada prinsipnya, melalui kerja sama ini, Antam berharap dapat mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai salah satu pemain baterai EV besar di dunia sekaligus mengakselerasi pertumbuhan ekosistem EV dan membuka lapangan pekerjaan baru.
Bukan hanya itu, dia menuturkan, perseroan meyakini, kemitraan dengan perusahaan asal Tiongkok dan Korea Selatan (Korsel) tersebut bakal meningkatkan serapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan daya saing industri EV dalam negeri dan penggunaan baterai untuk kebutuhan lainnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Antam Nico Kanter menargetkan, perseroan akan menuntaskan finalisasi kerja sama dengan para mitra strategis tersebut akhir 2022. Saat ini, perseroan masih dalam proses perhitungan sumber daya nikel yang akan dikerjasamakan dengan dua mitra strategis itu.
Sebab, kata dia, merujuk kerja sama Antam dan CBL serta LGES, ada sumber daya Antam yang dikonversi menjadi cadangan. Karena itu, perseroan tidak ingin tergesa-gesa dalam mengambil persetujuan.
“Ini harus kita kalkulasi, karena kami akan divestasikan sebanyak 49% dari resources ke mitra strategis. Artinya, kami tetap memiliki mayoritas cadangan itu. Dari hasil itu, baru kami akan monetisasi,” tambah Nico.
Dengan cara tersebut, Nico menyebut, perseroan akan mendapatkan ekuitas untuk penyertaan modal. “Jadi, nanti untuk pembangunan smelter melalui sistem rotary kiln electric furnace (RKEF) dan high pressure acid leaching (HPAL) kita tidak perlu mengeluarkan tambahan modal," tutup dia.
Editor: Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
AHY: Keputusan Cawapres ada di Tangan Anies
AHY mengaku telah mempercayakan keputusan akhir penentuan cawapres kepada Anies.Buka Bersama Nasdem dan Tokoh, JK Sebut Tak Ada Pembicaraan Politik
AHY mengatakan acara bukber DPP Nasdem merupakan silaturahmi dan temu kangen antara tokoh politik yang hadir.2 Aparat Tewas Diserang KKB Saat Amankan Salat Tarawih di Puncak Jaya
Paskapenyerangan situasi di Kabupaten Puncak Jaya dilaporkan siaga satu, seluruh aparat waspada dan mengantisipasi serangan susulan.Daop 1 Jakarta Siapkan Kereta Api Tambahan untuk Mudik
Terdapat 303 perjalanan KA Tambahan yang berangkat dari area KAI Daop 1 Jakarta.KKP: Penangkapan Ikan Terukur Untungkan Nelayan Kecil
Para nelayan kecil yang tergabung dalam koperasi tetap mendapat kuota tangkapan, bahkan tidak dikenai Penarikan Negara Bukan Pajak (PNBP).Tag Terpopuler
Terpopuler
