Jumat, 2 Juni 2023

Antam (ANTM) Siapkan Dua Anak Usaha Garap Proyek Baterai EV

Muawwan Daelami
10 Jan 2023 | 04:00 WIB
BAGIKAN
antam
antam

JAKARTA, investor.id – Anggota holding BUMN industri pertambangan MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam sudah menyiapkan dua anak usaha, PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan PT Nusa Karya Arindo (NKA), untuk menggarap proyek industri hulu (upstream) pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) battery.

Sekretaris Perusahaan Antam (ANTM) Syarif Faisal Alkadrie menyampaikan, dua anak usaha tersebut memiliki cadangan (resources) nikel yang cukup untuk dapat mendukung ekosistem industri EV battery.

“Sekarang, kami bernegosiasi dengan dua mitra strategis, PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL) dan LG Energy Solution (LGES),” sebut Faisal kepada Investor Daily, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Antam (ANTM) Raih Capaian Positif Ini

CBL adalah cucu usaha CATL, salah satu perusahaan baterai EV terbesar di dunia. Dia menambahkan, ketika proses negosiasi itu selesai berikut turunan value chain, Antam melalui Indonesia Battery Corporation (IBC) akan melanjutkan di bagian hilir. Sebab, Antam termasuk sebagai salah satu pemegang saham IBC dengan kepemilikan sebesar 25%.

Sampai saat ini, tutur Faisal, proses negosiasi tersebut sudah masuk pada pembahasan pasal demi pasal sebagai bagian dari kehati-hatian dan kepatuhan Antam terhadap hal-hal yang bersifat prinsipil lantaran perseroan merepresentasikan Indonesia. Yang jelas, Antam tidak ingin terburu-buru. Namun, di sisi lain, Antam juga tidak ingin terlalu lama.

“Jadi finalisasi ini termasuk keterlibatan SDA dan NKA di hulu. Kalau hulu sudah oke, baru kita bahas hilir. Prinsipnya, kalau bikin baterai EV tidak nggak susah, tinggal bikin perusahaan baru. Cuma negosiasinya yang agak alot,” kata Faisal.

Berdasarkan riset CLSA, Antam dikabarkan telah merampungkan proses spin off SDA dan NKA dengan nilai keseluruhan mencapai 50% dari nilai aset bersih dan kini dalam proses penghitungan valuasi.

Baca juga: Antam (ANTM) Ungkap Perkembangan Terkini Proyek Pabrik Feronikel Haltim

“Manajemen memperkirakan kesepakatan akan selesai pada semester I-2023 dan memulai pengembangan tambang baru akhir tahun ini,” tulis riset tersebut.

Proyek Citaglobal

Sementara itu, perusahaan energi asal Malaysia Citaglobal Berhad atau dahulu dikenal WZ Satu Bhd telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) bersama IBC untuk pengembangan pabrik manufaktur sel baterai dan sistem penyimpanan energi baterai (BESS) yang berlaku selama setahun ke depan.

Pelaksanaan MOU tersebut disebut menjadi pertanda baik bagi kedua belah pihak yang memiliki rencana strategis dan fokus untuk memperluas energi terbarukan.

Ketua Eksekutif dan Presiden Citaglobal Citaglobal Tan Sri Mohamad Norza Zakaria mengatakan, perjanjian tersebut bertujuan meningkatkan penyimpanan baterai dalam upaya pengembangan energi terbarukan baik di Malaysia maupun Indonesia.

Baca juga: Relokasi Butik ke Serpong, Antam (ANTM) Bidik Penjualan 300 Kg Emas 

Bahkan, kata dia, Komisi Energi Malaysia telah mengumumkan niatnya untuk mengadopsi teknologi penyimpanan baterai hingga 500 megawatt (MW). Lokasi Malaysia yang strategis untuk potensi tenaga surya telah mendorong pemerintah Malaysia proaktif memilih area yang cocok untuk mengadopsi tenaga surya terutama BESS.

"Kami merasa terhormat dan menantikan kolaborasi yang produktif dan bermanfaat dengan IBC. Kolaborasi lintas negara ini akan memungkinkan kedua belah pihak untuk memanfaatkan keahlian masing-masing dan mempercepat proses peningkatan sumber daya rendah karbon," kata Norza Zakaria dalam keterangan resmi, Senin (9/1/2023).

Saat ini, pasar global kendaraan listrik terus bertumbuh dengan laju pertumbuhan gabungan tahunan sebesar 21,7%. Sementara baterai menjadi salah satu komponen biaya utama kendaraan listrik dengan kontribusi sekitar 35%.

Oktober lalu, Citaglobal juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan Genetec Technology Bhd sehubungan dengan pengembangan BESS untuk menyimpan dan mengelola kelebihan daya selama pembangkitan energi terbarukan dengan kepemilikan masing-masing sebanyak 50:50 saham. 

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Lifestyle 47 menit yang lalu

Lyodra Ginting Tampil di AGI Jakarta International Circuit Ancol

Lagu-lagu yang dibawakan Lyodra tergolong popular, antara lain Pesan Terakhir, dan Sabda Rindu,.
Market 5 jam yang lalu

Kobexindo (KOBX) Cetak Kenaikan Laba Bersih 12,2%

Kobexindo Tractors (KOBX) membukukan pertumbuhan laba bersih 12,24% menjadi Rp 63,46 miliar pada kuartal I-2023.
Lifestyle 6 jam yang lalu

Saat Buku Jadi Objek Rekreasi, Ada BBW 2023

Tahun 2023, BBW akan tur ke 6 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Balikpapan, dan kota ke-6 akan menjadi kejutan.
Business 6 jam yang lalu

TCL Perkuat Posisi Hadirkan Perangkat Rumah Tangga Berteknologi Cerdas

Merek elektronik TCL memperkenalkan produk-produk TCL terbaru yang akan hadir di tahun 2023. Produk terbaru tersebut akan memperkuat posisi TCL sebagai penyedia perangkat rumah tangga berteknologi cerdas.
Market 6 jam yang lalu

Program Klinik Apung Kimia Farma Raih CSR Awards 2023

Kimia Farma berhasil meraih penghargaan B-Universe CSR Awards 2023 kategori Healthcare & Consumer lewat program Klinik Apung Kimia Farma.
Copyright © 2023 Investor.id