Minggu, 28 Mei 2023

Saham Bank Terbang, Batu Bara Tumbang, Ini Alasannya

Yunia Rusmalina
27 Jan 2023 | 07:11 WIB
BAGIKAN
Karyawan memotret monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto ilustrasi: Beritasatu Photo/Uthan AR
Karyawan memotret monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto ilustrasi: Beritasatu Photo/Uthan AR

JAKARTA, Investor.id – Saham empat bank besar berkibar pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (26/1/2023), ditopang keluarnya laporan keuangan 2022 yang di atas prediksi dan estimasi The Fed mengurangi agresivitas menaikkan suku bunga acuan. Namun, saham batu bara malah anjlok, menyusul koreksi harga emas hitam di pasar global.

Lompatan harga saham empat bank besar membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,5% ke level 6.864. Nilai transaksi saham kemarin mencapai Rp 10,8 triliun.

Berdasarkan data BEI, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tampil sebagai penggerak IHSG setelah naik 3,4% ke level Rp 8.475 dan memberikan kontribusi kenaikan indeks sebesar 19,6 poin, diikuti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang naik 3,4% dengan kontribusi 15,8 poin, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 4,4% (7,6 poin), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 1,3% (5,9 poin), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 3,4% (4,3 poin), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 0,7% (2,14 poin).

Kemarin, saham bank menjadi buruan pemodal asing. Buktinya, saham BBCA menjadi top foreign net buy sebesar Rp 257 miliar, diikuti TLKM Rp 225 miliar, BBNI Rp 186 miliar, MDKA Rp 84 miliar, dan BUMI Rp 40 miliar. Total net buy asing mencapai Rp 853 miliar, sehingga memperkecil akumulasi net sell sepanjang tahun ini menjadi Rp 4,5 triliun.

Sementara itu, saham batu bara menjadi pemberat utama IHSG, setelah rontok sangat dalam. Saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang turun 4,4% ke level Rp 19.975 memberikan kontribusi penurunan IHSG sebesar 17,95 poin, lalu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) turun 3,8% ke level Rp 3.010 (4,01 poin), PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 1,7% menjadi Rp 115 (3,8 poin), PT United Tractors Tbk (UNTR) 3,1% menjadi Rp 25.250 (2,9 poin), PT Astra International Tbk (ASII) 0,8% menjadi Rp 5.900 (2,35 poin).

Saham-saham batu bara kakap lainnya juga turun dalam kemarin. Contohnya, saham PT Indotambang Raya Mega Tbk (ITMG) turun 3,8% ke level Rp 35.125, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) 2,5% menjadi Rp 155, dan PT Indika Energy (INDY) 5,12% menjadi Rp 2.410.

Tulang Punggung Ekonomi

Analis  Capital Futures Wahyu Tri Lasksono menilai, saham perbankan, terutama bank konvensional tetap bisa melaju tinggi, karena menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Pergerakan saham empat bank besar pada akhirnya mengerek IHSG, karena memiliki market cap besar. Per kemarin, market cap BBCA mencapai Rp 1.034 triliun, BBRI Rp 689 triliun, BMRI Rp 454 triliun, dan BBNI Rp 175 triliun.

“Sebagai kata lain, sebuah roda ekonomi yang kuat akan membutuhkan perbankan yang kuat,” kata dia, Kamis (26/1/2023).

Sejauh ini, BCA dan BNI telah melaporkan kinerja keuangan 2022 yang melampaui estimasi analis. BCA meraup laba bersih Rp 40,7 triliun, di atas konsensus Rp 38,8 triliun, sedangkan BNI Rp 18,3 triliun, di atas prediksi analis Rp 17,7 triliun.

Sementara itu, dia menilai, koreksi harga saham batu bara wajar, seiring penurunan harga minyak dan LNG. Selain itu, setelah musim dingin, terjadi koreksi ulang stok batu bara.

Wahyu memprediksi harga batu bara berkisar US$ 150-400 per ton dengan kisaran umum US$ 200-350 per ton tahun ini. Artinya, masih ada potensi kenaikan. Berdasarkan data Trading Economics, harga batu bara di Newcastle Coal Futeres turun 11,6% dalam sebulan terakhir ke level US$ 354 per ton.

Dalam jangka pendek, Wahyu merekomendaskan saham batu bara seperti ADRO dengan titik masuk di bawah level Rp 3.000 dengan potensi kenaikan ke level Rp 3.300-3.600. Namun, dalam jangka menengah, saham ADRO bisa di bawah Rp 2.600. “Strategi buy on weakness masih relevan dilakukan untuk saham batu bara, terutama pada kuartal II-2023 untuk mengantisispasi kalau ada rebound harga,” tegas dia.

Sementara itu, D’Origin mencatat, IHSG kemarin menguat, didorong fokus investor ke laba bersih emiten 2022 dan prospek pertumbuhan ekonomi tahun ini. Saham sektor transportasi naik 3,7%, sedangkan energi terpangkas 1,9%. Adapun saham sektor keuangan tumbuh 1,58%.

Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, IHSG cenderung menguat, seiring dengan Bank Indonesia melakukan kebijakan operation twist untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah volatilitas sebagai imbas ketidakpastian global.

Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menegaskan, The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) pada Februari 2023, lebih rendah dibandingkan Desember 50 bps dan kalah agresif dibanding dengan rencana kenaikan bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB). Ini memberikan angin segar ke rupiah.

 

Editor: Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 41 menit yang lalu

Nasabah Prioritas Berpotensi Meningkat, Mandiri Sekuritas Luncurkan MOST Priority

Mandiri Sekuritas meluncurkan MOST Priority. Hal ini seiring pertumbuhan investor pasar modal terus meningkat. 
International 2 jam yang lalu

Biden dan McCarthy Berbicara Soal Kesepakatan Plafon Utang AS

Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres Kevin McCarthy melakukan pembicaraan melalui telepon soal kesepakatan plafon utang
Finance 5 jam yang lalu

NPL Tinggi, BPR/BPRS Diminta Akselerasi Transformasi Digital

BPR/BPRS perlu mengakselerasi transformasi digital dalam proses bisnis, karena NPL masih tinggi.
Finance 7 jam yang lalu

 ‘Fraud’ Masih jadi Isu, Indonesia Re dan Gallagher Re Gelar Claim Forum 2023

Claim Forum 2023 untuk meningkatkan kesadaran semua pihak seperti apa proses klaim yang baik dan benar dan demi mencegah terjadinya fraud.
Business 8 jam yang lalu

KKP Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Kota Fuzhou RRT

RRT termasuk pasar strategis produk perikanan Indonesia, di mana nilai ekspor tahun lalu mencapai US$1,12 miliar atau meningkat 26,29%.
Copyright © 2023 Investor.id