Minggu, 4 Juni 2023

Hassana Boga (NAYZ) Patok Harga IPO Rp 100

Thresa Sandra Desfika
31 Jan 2023 | 09:39 WIB
BAGIKAN
PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ). (Ilustrasi/Perseroan)
PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ). (Ilustrasi/Perseroan)

JAKARTA, investor.id - PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) mantap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 510 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Nilai nominalnya Rp 10 per saham dan ditawarkan kepada publik dengan harga Rp 100 per saham. Sehingga perseroan akan memperoleh dana dari IPO Rp 51 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah Surya Fajar Sekuritas.

Dalam prospektusnya disebutkan, Hassana Boga Sejahtera secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 510 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru. Setiap pemegang 1 saham baru berhak memperoleh 1 waran seri I di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Harga pelaksanaannya sebesar Rp 125 yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 6 bulan sejak efek diterbitkan sampai dengan 1 hari kerja sebelum ulang tahun pertama pencatatan waran seri I, yang berlaku mulai tanggal 7 Agustus 2023 sampai dengan 5 Februari 2024. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 63,75 miliar.

Pemegang saham NAYZ sebelum IPO adalah PT Hassana Investa Utama 50,98%; PT Asiavesta Investama Jaya 24,51%; Achmad Machlus Sadat 19,61%; dan PT Nusa Perkasa International 4,90%.

Perseroan telah menetapkan pemilik manfaat dari perseroan, yakni Lutfiel Hakim. Ia juga merupakan pengendali dan pemegang saham utama (secara tidak langsung) dari perseroan melalui pengendalian di PT Hassana Investa Utama. Lutfiel Hakim sekaligus direktur utama perseroan.

Aktivitas bisnis perseroan adalah bidang industri makanan bayi. Pada saat ini perseroan menjalankan satu pabrik makanan bayi yang berlokasi di Tangerang.

Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan perseroan dengan urutan prioritas sebagai berikut:

1. Sebesar Rp 4,21 miliar akan digunakan perseroan untuk belanja modal berupa pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik. Transaksi pelunasan pembelian tanah direncanakan akan dilakukan pada kuartal I- 2023;

2. Sekitar Rp 30 miliar akan digunakan perseroan untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik, pembelian mesin dan peralatan pabrik yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Seluruh transaksi akan dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi pembangunan pabrik direncanakan akan dilakukan pada kuartal I-2023, sedangkan untuk pembelian mesin dan peralatan pabrik akan dilakukan pada kuartal IV-2023; dan

3. Sisanya akan digunakan perseroan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, marketing dan promosi, dan biaya operasional perusahaan.

Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan untuk biaya operasional, pembelian bahan baku, biaya distribusi, marketing dan promosi.

Berikut jadwal IPO NAYZ:

Tanggal efektif: 30 Januari 2023

Masa penawaran umum: 31 Januari-2 Februari

Penjatahan: 2 Februari

Distribusi saham: 3 Februari

Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI): 6 Februari

Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


International 34 menit yang lalu

Sah! Biden Teken UU Penangguhan Plafon Utang AS

Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang penangguhan plafon utang pemerintah AS sebesar $31,4 triliun pada Sabtu (3/6/2023).
National 6 jam yang lalu

Pengambilan Api Dharma & Air Berkah Buka Ritual Waisak 2567 BE

Diharapkan melalui pengambilan Api Dharma, umat dan bangsa Indonesia dapat lebih bahagia, tenang, damai dan sejahtera.
Finance 6 jam yang lalu

Java Jazz, Momentum BNI Geber Pemasaran Kartu Kredit ke Milenial

BNI Java Jazz Festival 2023 menjadi momentum PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memasarkan produk kartu kredit ke kalangan milenial.
Finance 7 jam yang lalu

Digitalisasi Tuai Korban di Inggris, Lloyds Grup Bakal Tutup 144 Cabang

Penggunaan 53 cabang Lloyds Bank Group turun rata-rata 55% dalam lima tahun terakhir.
Business 7 jam yang lalu

Kisah Sukses Perempuan Muda di Bisnis Franchise 

Givela Harsono sukses besar di bisnis franchise sekaligus menekuni hobinya, yakni traveling.
Copyright © 2023 Investor.id