Usai IPO, Pelita Teknologi (CHIP) Genjot Penjualan ke Luar Negeri

JAKARTA, investor.id – PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), emiten produsen chip, mengincar penjualan di pasar domestik dan luar negeri, serta pengembangan internet off things. Aksi koporasi ini gencar dilakukan usai mendapat dana segar melalui IPO Rp 32 miliar.
Direktur Keuangan Pelita Teknologi Global (CHIP) Hasri Zulkarnain menjelaskan, pihaknya sudah mendapat customer di Afrika, sehingga bisa menambah prospek yang menarik untuk tahun 2023. Adapun rencananya di Afrika melalui Zambia Telecom, secara distribusi akan tetap dari Indonesia.
Baca juga: Terapkan Inklusi dan Keanekaragaman Tenaga Kerja, Matahari (LPPF) Luncuran Program ‘Teman Difable’
Pelita Teknologi optimistis untuk potensi pasar lainnya, dikarenakan vendor utama di dalam negeri adalah PT Indosar Ooredo Tbk (ISAT). “Kami juga berencana untuk menambah jaringan vendor, terutama di sektor perbankan kami sangat memiliki potensi. Jika kami sudah bisa mengerjakan di BCA, artinya bisa di bank lain juga,” tutur Hasri.
Dari lima operator telekomunikasi di Indonesia, kata Hasri, Pelita Teknologi baru masuk di dua operator yaitu Indonsat dan Hutchison. Dengan demikian, perseroan akan mencoba penetrasi pasar ke Telkomsel, XL Axiata, Smartfren dan perbankan, sehingga optimistis pengembangan akan terus berlanjut.
Pada Juli 2022, Pelita Teknologi membukukan pendapatan hingga Rp 56 miliar, sedangkan hingga Desember 2022 sekitar Rp 90- 100 miliar. Sedangkan target tahun 2023 setelah terlaksanakannya IPO, perseroan merencanakan peningkatan pendapatan 20%-30 % atau sekitar Rp 120 miliar.
Baca juga: Bos Northstar Masuk Jajaran Komisaris, Begini Potensi GOTO Menuju Profit
Sedangkan laba di tahun 2022 bulan Juli tercatat Rp 5- 6 miliar, adapaun hingga akhir tahun 2022 terctat Rp 8- 9 miliar. “Kami targetkan peningkatan laba bisa mencapai 10-20%,” imbuh Hasri.
Terkait ekspansi ke Afrika, Hasri menyebut, pihaknya sudah mendapatkan purchase order (PO) kurang lebih Rp 100- 200 miliar dan akan merealisasikannya. Selain itu, dana IPO untuk pemutaran dan penetrasi pasar di Indonesia yang masih potensial. Sedangkan target kontrak baru di tahun 2023 dengan kisaran Rp 100–200 miliar per satu operator.
Baca juga: Lagi-lagi, Dua Saham Listing Perdana Ini Ditutup ARB
Hingga saat ini, perusahaan yang sudah dijajaki oleh perseroan adalah BCA, Hutchison, Ooredo, dan perusahaan di Afrika. “empat company ini menurut saya sudah signifikan, apalagi jika nanti kita akan melakukan penetrasi di Telkomsel, Axiata dll,” ujar dia.
Adapun bentuk kerja sama antara CHIP dengan hutchison adalah B2B. Bundling dari produksi singkat, voucher, packaging dan manage service untuk karyawan dan sistemnya. “Kita bukan hanya sebatas operator namun juga service untuk perusahaan dengan memiliki gudang yang cukup besar,” kata Hasri.
Dalam perdagangan perdana di pasar sekunder, saham CHIP dibuka melesat 10% ke Rp 176. Sempat turun tapi melambung kembali ke 176 atau mentok batas auto reject atas (ARA). Posisinya tak berubah hingga 1 jam sesi I berlangsung. ARA CHIP 10% karena di papan akselerasi.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Anggarkan Dana Rp 250 Miliar, Cisadane (CSRA) Bidik Kenaikan Produksi CPO 25%
CSRA membidik kenaikan produksi 25% dengan mengalokasikan belanja modal hingga Rp 250 miliar tahun iniMahfud MD Sebut Eselon I Tutup Akses Sri Mulyani Terkait Data Pencucian Uang di Kemenkeu
Menkeu sempat menanyakan kepada pejabat Kemenkeu terkait surat PPATK tentang transaksi mencurigakan.Hindari Kemacetan, Cuti Bersama Libur Idulfitri Digeser Maju dan Tambah 1 Hari
Pemerintah resmi merevisi cuti bersama dan libur Idulfitri dengan penambahan satu hari.Kepala PPATK Ungkap Transaksi Janggal Rp189 Triliun di Kemenkeu
Berikut analisa transaksi TPPU senilai Rp 189 di Kemenkeu berdasarkan analisa PPTAKDi DPR, Mahfud Beberkan Transaksi Dugaan TPPU Rp 349 Triliun
Transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun terbagi dalam tiga kelompok.Tag Terpopuler
Terpopuler
