Rabu, 31 Mei 2023

Harga Minyak Meredup, Tertekan Komentar Negatif Novak

Indah Handayani
26 Mei 2023 | 11:25 WIB
BAGIKAN
ilustrasi cadangan minyak AS
Sumber: Antara
ilustrasi cadangan minyak AS Sumber: Antara

JAKARTA, investor.id - Harga minyak terpantau meredup pada Jumat pagi (26/5/2023). Tertekan sentimen dari komentar bernada negatif dari Novak serta potensi meningkatnya tensi AS dengan Tiongkok. Meski demikian, perkembangan situasi di Iran dan isyarat penghentian kesepakatan ekspor via pelabuhan Laut Hitam Ukraina membatasi penurunan harga lebih lanjut.

Tim Research and Development ICDX mengatakan, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak pada Kamis mengatakan bahwa dia melihat tidak akan ada langkah baru yang dibuat OPEC+ pada pertemuan berikutnya pada awal Juni nanti, karena baru sebulan lalu diputuskan mengenai pemangkasan sukarela oleh beberapa negara anggota.

“Pernyataan Novak tersebut memberikan tekanan pada harga minyak karena memicu keraguan OPEC+ akan melakukan pemangkasan lebih lanjut pada pertemuan minggu depan,” tulis Tim Research and Development ICDX dalam risetnya, Jumat (26/5/2023).

Advertisement

Tim Research and Development ICDX menambahkan, turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, AS kembali melakukan tindakan yang berpotensi memicu eskalasi tensi lebih lanjut dengan Tiongkok. Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (26/5/2023) memperingatkan bahwa Tiongkok mampu meluncurkan serangan dunia maya terhadap infrastruktur penting.

Termasuk jaringan pipa minyak dan gas serta sistem kereta api, setelah para peneliti menemukan kelompok peretas Tiongkok telah memata-matai jaringan tersebut. Pemerintah Tiongkok menampik tuduhan AS tersebut serta menuding bahwa peringatan dari AS tersebut sebagai ‘collective disinformation campaign’.

Sementara itu, Iran pada hari Kamis mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil meluncurkan rudal balistik dengan potensi jangkauan 2000 km, jarak yang mampu mencapai Israel dan AS. “Berita tersebut memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan geopolitik yang berpotensi mengancam keamanan regional dan internasional,” tambah Tim Research and Development ICDX.

Tim Research and Development ICDX  menyebut, sentimen positif lainnya datang dari ancaman Rusia yang pada hari Kamis mengisyaratkan jika permintaan untuk meningkatkan ekspor biji-bijian dan pupuknya tidak dipenuhi, maka kesepakatan ekspor dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina yang akan berakhir pada 17 Juli mendatang, kemungkinan tidak akan diperpanjang.

“Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 74 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 70 per barel,” tutup Tim Research and Development ICDX.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 4 menit yang lalu

Harga Minyak Turun Tajam Terseret Sentimen Negatif Ini

Harga minyak mentah berjangka turun tajam pada akhir perdagangan Selasa (31/5/2023). Terseret sentimen negatif ini
Market 19 menit yang lalu

Pasar Kripto Meningkat, Bitcoin Bertahan di Level US$ 27 Ribu

Pasar kripto meningkat dalam 24 jam terakhir. Bitcoin bertahan di level US$ 27 ribu.
National 29 menit yang lalu

Cari lokasi SIM Keliling di Jakarta? ini Infonya...

Cari lokasi SIM Keliling di Jakarta? Ini infonya...
Market 39 menit yang lalu

MNC Sekuritas: IHSG Terkoreksi, Pemodal Berpotensi Beli Murah ANTM Hingga UNVR

MNC Sekuritas  memprediksi IHSG hari ini terkoreksi. Pemodal berpotensi beli murah atau buy on weakness  saham ANTM hingga UNVR.
Market 49 menit yang lalu

Saham-Saham Inggris, Jerman dan Prancis Ditutup Melemah

Saham-saham Inggris, Jerman dan Prancis ditutup melemah pada perdagangan Selasa (30/5/2023).

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id