JAKARTA, investor.id - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 26,4 triliun. Dividen tersebut merupakan 85% dari total raihan laba bersih pada 2021 sebesar Rp 31,06 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, dalam RUPST tersebut, ada delapan agenda yang dibahas. Sebanyak tiga agenda dari delapan agenda tersebut adalah terkait penggunaan laba untuk dividen tunai, persetujuan rencana pembelian kembali (buyback) saham dan persetujuan penggantian direksi.
Terkait penggunaan laba, BRI berkomitmen untuk memberikan dividen sebesar Rp 26,4 triliun karena likuiditas atau loan to deposit ratio (LDR) BRI memadai, yakni mencapai 83% dan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai 25%.
Baca juga: Rekor Baru Rp 701 Triliun, Market Cap BRI Bertambah Rp 63,67 Triliun
"Likuiditas dan permodalan BRI kuat sehingga walaupun dividen cukup tinggi sehingga bisa mendukung pertumbuhan tahun ini dan tahun depan," jelas Sunarso dalam Konferensi Pers secara Virtual, Selasa (01/03/2022).
Adapun terkait laba tahun 2021, BRI membukukan laba sebesar Rp 31,06 triliun. Dari nilai tersebut, sekitar 85% atau sekitar Rp 26,4 triliun dibagikan dalam bentuk dividen dengan sebesar Rp 14,04 triliun dibagikan kepada negara.
"Dividen yang akan dibagikan mencapai Rp 174,23 per saham atau meningkat 76,77% dari dividen 2020 yang mencapai Rp 98,9 per saham," jelas Sunarso.
Baca juga: Tokocrypto & BRI Ventures Lansir 13 Peserta TSBA Angkatan Perdana
Sementara itu, sebesar 15% dari laba atau sekitar Rp 4,69 triliun akan digunakan sebagai saldo ditahan.
Lebih lanjut, selain persetujuan pemberian dividen, pemegang saham juga menyetujui rencana buyback saham sebesar Rp 3 triliun. Buyback ini dilakukan untuk meningkatkan kepemilikan saham para pekerja dan juga memotivasi mereka untuk memberikan nilai terbaik kepada perusahaan.
Editor : Gita Rossiana (gita.rossiana@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait