Selasa, 28 Maret 2023

AS Kini Luncurkan UU Membatasi Akses Huawei ke Bank

Grace El Dora
14 Des 2022 | 17:30 WIB
BAGIKAN
Surat yang membentuk nama produsen peralatan telekomunikasi dan ponsel pintar Tiongkok Huawei terlihat selama Huawei Connect di Shanghai, Tiongkok pada 23 September 2020. (Foto: REUTERS/Aly Song/File Foto)
Surat yang membentuk nama produsen peralatan telekomunikasi dan ponsel pintar Tiongkok Huawei terlihat selama Huawei Connect di Shanghai, Tiongkok pada 23 September 2020. (Foto: REUTERS/Aly Song/File Foto)

WASHINGTON, investor.id – Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) telah memperkenalkan rancangan undang-undang (RUU) bipartisan untuk memberi sanksi kepada perusahaan teknologi Tiongkok Huawei dan perusahaan 5G Tiongkok, membatasi mereka untuk mengakses bank AS.

RUU tersebut diperkenalkan oleh senator Republik Tom Cotton dan didukung oleh anggota parlemen seperti Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, seorang Demokrat.

Pihaknya berusaha memberikan sanksi berat kepada Huawei dan produsen 5G Tiongkok lainnya yang “tidak dapat dipercaya”, yang menurut mereka terlibat dalam spionase ekonomi terhadap AS.

Baca juga: Berkshire Hathaway Jual Saham US$ 34,4 Juta di BYD Tiongkok

Advertisement

RUU itu akan menambahkan entitas-entitas ini ke Daftar Warga Negara yang Ditunjuk Khusus (SDN) Departemen Keuangan, yang secara efektif membekukan sistem keuangan AS.

Huawei tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

“Tiongkok dengan tegas menentang generalisasi konsep keamanan nasional AS (dan) penyalahgunaan kekuasaan negara untuk menekan perusahaan Tiongkok,” kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Kamis (14/12).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mengatakan pada jumpa pers reguler bahwa pemerintah Tiongkok akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan negara tersebut, setelah anggota parlemen AS memperkenalkan RUU bipartisan.

Anggota parlemen AS telah mencoba mengekang akses Huawei ke bank-bank AS di masa lalu, mengusulkan undang-undang serupa pada 2020 ketika Presiden Donald Trump menjabat.

“Kami telah membuat langkah besar dalam beberapa tahun terakhir di dalam dan luar negeri dalam memerangi upaya jahat Huawei untuk mendominasi 5G dan mencuri data orang Amerika,” kata Cotton dalam sebuah pernyataan pada Selasa (13/12).

“Kami tidak dapat mengizinkan Huawei dan Partai Komunis Tiongkok untuk memiliki akses ke data pribadi orang Amerika dan sistem pertahanan paling sensitif negara kami,” tambahnya.

Baca juga: India Tuduh Tiongkok Mencoba Mengubah Status Quo di Perbatasan

Pada Oktober, jaksa AS mendakwa dua pejabat intelijen Tiongkok mencoba merusak penyelidikan Huawei. Kedua warga negara Tiongkok itu telah berusaha merekrut seorang agen penegak hukum AS untuk bekerja sebagai mata-mata mereka, tetapi perekrutan tersebut sebenarnya bekerja sebagai agen untuk AS, kata jaksa penuntut.

Bulan lalu, Komisi Komunikasi Federal AS mengadopsi aturan yang melarang peralatan telekomunikasi baru dari Huawei.

Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


National 10 menit yang lalu

Hari Ini, Pelayanan Sim Keliling Ada di Lima Lokasi Jakarta   

Ditlantas Polda Metro Jaya kembali menghadirkan SIM Keliling di lima lokasi Provinsi DKI Jakarta pada Selasa (28/3/2023).
Market 30 menit yang lalu

Pilarmas: IHSG Menguat Terbatas, Pantau Deretan Saham Peluang Cuan Berikut

ilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, berdasarkan analisa teknikal, IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas
Business 50 menit yang lalu

Properti Diprediksi Bangkit, Para Agen Mulai Bermanuver 

Brighton Real Estate, perusahaan agen properti di Indonesia, menggelar program Brighton Vaganza untuk merangsang minat beli properti.
Market 1 jam yang lalu

MNC Sekuritas: IHSG Uji Level Ini, Simak Rekomendasi ADRO Hingga TKIM

MNC Sekuritas memprediksi IHSG hari ini uji level 6.542. Simak rekomendasi ADRO hingga TKIM.
Business 1 jam yang lalu

GAPKI: Produksi CPO Stagnan, Stok Turun pada Januari 2023

Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono mengatakan, tahun 2023 diawali dengan produksi CPO Januari 3.892 ribu ton dan PKO 370 ribu ton
Copyright © 2023 Investor.id