Powell: Inflasi AS Melambat, Tapi Jalan Bergelombang di Depan

WASHINGTON, investor.id – Inflasi Amerika Serikat (AS) mulai mereda tetapi jalan ke depan kemungkinan akan panjang dan bergelombang, kata Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell. Ia menambahkan data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan dapat membawa lebih banyak kenaikan suku bunga.
Bank sentral AS dalam beberapa bulan terakhir meredam kampanye agresifnya untuk mengendalikan lonjakan inflasi, memilih kenaikan yang lebih kecil pada suku bunga pinjaman setelah beberapa kenaikan tajam.
Keputusannya diambil saat proses disinflasi terjadi, terutama di sektor barang. Tetapi data terbaru pemerintah yang dirilis Jumat (3/2) menunjukkan pasar tenaga kerja tetap lebih panas daripada regulator, menambah tekanan pada pertarungan inflasi.
Baca juga: Fed Naikkan Bunga Acuan 0,25%, Sesuai Ekspektasi
“Jika data terus datang lebih kuat dari yang kami perkirakan, dan kami menyimpulkan bahwa kami perlu menaikkan suku bunga lebih banyak ... maka kami pasti akan melakukannya,” kata Powell di sebuah acara di Washington, Selasa (7/2) waktu setempat.
Untuk saat ini, proses menurunkan inflasi memiliki jalan panjang, tambahnya.
Ia mencatat, sektor jasa belum banyak menunjukkan disinflasi selain di segmen jasa perumahan.
“Proses ini kemungkinan akan memakan waktu cukup lama. Ini tidak akan ... mulus, mungkin akan bergelombang,” katanya dalam acara yang diselenggarakan oleh The Economic Club of Washington DC.
Dia mengharapkan 2023 menjadi tahun penurunan inflasi yang signifikan, tetapi angka tersebut hanya akan turun mendekati target 2% regulator di tahun depan.
Sementara tingkat pengangguran biasanya diperkirakan akan meningkat karena Fed menaikkan suku bunga, pengangguran tetap berada pada level rendah secara historis meskipun bank sentral telah menaikkan suku bunga delapan kali berturut-turut dalam satu tahun terakhir.
Baca juga: Fed Diperkirakan Memperlambat Kenaikan Suku Bunga, Tapi Masih Lawan Inflasi
“Pasar tenaga kerja luar biasa kuat,” kata Powell. Ia menambahkan inflasi yang baik turun, tetapi tidak dengan mengorbankan pasar pekerjaan yang kuat.
Tetapi data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan juga merupakan indikasi mengapa proses ini akan memakan jangka waktu yang signifikan, tuturnya.
Pada akhir pertemuan kebijakan dua hari pekan lalu, Powell mengatakan Fed membutuhkan “bukti yang jauh lebih banyak” untuk yakin inflasi berada di jalur penurunan yang berkelanjutan.
Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Pinang Dana Talangan Kini Bisa Diakses Semua Agen BRILink
Produk pinjaman digital Bank Raya, Pinang Dana Talangan kini bisa diakses oleh semua Agen BRILink. Hal ini untuk mendukung usaha para agenHeboh, Meme Coin PEPE Naik Drastis!
Pasar kripto dihebohkan dengan kripto baru bergambar katak hijau bernama PEPE Coin (PEPE). Kripto ini naik drastis dalam 30 hariDMS Bank Dilirik Pemodal asal Shenzhen
DMS Bank fokus melengkapi segala persyaratan untuk pengajuan perizinan dari sebuah bank umum syariah.Harga Gas Naik, Industri Keramik Makin Menjerit
Kenaikan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dari US$ 6/mmbtu menjadi US$ 6,3-6,5/mmbtu semakin menekan industri keramik.Upbit Kembali Buka Setoran Rupiah,Pengguna Antusias
Upbit kembali buka setoran rupiahTag Terpopuler
Terpopuler
