Minggu, 28 Mei 2023

Credit Suisse Menimbang Pilihan, di Bawah Tekanan Bergabung ke UBS

Grace El Dora
18 Mar 2023 | 16:24 WIB
BAGIKAN
Logo bank terbesar kedua di Swiss "Credit Suisse" di kantor pusatnya di Zurich pada 23 Maret 2022. (Foto: Fabrice COFFRINI / AFP)
Logo bank terbesar kedua di Swiss "Credit Suisse" di kantor pusatnya di Zurich pada 23 Maret 2022. (Foto: Fabrice COFFRINI / AFP)

JENEWA, investor.id – Credit Suisse Group AG kini menimbang pilihan, karena regulator mendesaknya untuk mengejar kesepakatan dengan saingan UBS AG Swiss.

CFO Credit Suisse Dixit Joshi dan timnya akan mengadakan pertemuan di akhir pekan ini untuk menilai skenario strategis bank, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, dilansir dari Reuters Sabtu (18/3).

Bank berusia 167 tahun itu adalah nama terbesar yang terjerat dalam gejolak pasar akibat runtuhnya pemberi pinjaman Amerika Serikat (AS) Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank selama seminggu terakhir, memaksa bank Swiss untuk memanfaatkan US$ 54 miliar dalam pendanaan bank sentral.

Advertisement

Regulator Swiss mendorong UBS dan Credit Suisse untuk bergabung tetapi tidak ada bank yang mau melakukannya, kata satu sumber yang dikutip Reuters. Regulator tidak memiliki kekuatan untuk memaksa merger, kata orang tersebut.

Dewan UBS dan Credit Suisse diharapkan bertemu secara terpisah selama akhir pekan ini, menurut laporan Financial Times.

Credit Suisse Menimbang Pilihan, di Bawah Tekanan Bergabung ke UBS
Credit Suisse dan First Republic Bank. (Foto: Reuters)

Saham Credit Suisse melonjak 9% dalam perdagangan setelah pasar setelah laporan FT. Credit Suisse dan UBS menolak berkomentar.

Pada tanda terbaru dari masalah yang memuncak, setidaknya empat bank besar termasuk Societe Generale SA dan Deutsche Bank AG, telah membatasi perdagangan mereka yang melibatkan Credit Suisse atau sekuritasnya, kata lima orang yang mengetahui langsung masalah tersebut kepada Reuters.

“Langkah bank sentral Swiss adalah langkah yang diperlukan untuk menenangkan kondisi, tetapi itu mungkin tidak cukup untuk memulihkan kepercayaan pada Credit Suisse, jadi ada pembicaraan tentang langkah-langkah lebih lanjut,” kata kepala strategis investasi di RBC Wealth Management Frederique Carrier, Sabtu.

Upaya untuk menopang Credit Suisse datang ketika regulator termasuk Bank Sentral Eropa (ECB) dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berusaha meyakinkan investor dan deposan bahwa system perbankan global aman. Namun kekhawatiran akan masalah yang lebih luas di sektor ini tetap ada.

Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 3 menit yang lalu

Ini Dia Penghasil Cuan Berlimpah, Saham Favorit Lo Kheng Hong Masuk!

Sebanyak 10 saham mencetak keuntungan (cuan) berlimpah, salah satunya saham favorit Lo Kheng Hong.
Finance 1 jam yang lalu

Pinang Dana Talangan Kini Bisa Diakses Semua Agen BRILink

Produk pinjaman digital Bank Raya, Pinang Dana Talangan kini bisa diakses oleh semua Agen BRILink. Hal ini untuk mendukung usaha para agen
Market 2 jam yang lalu

Heboh, Meme Coin PEPE Naik Drastis!

Pasar kripto dihebohkan dengan kripto baru bergambar katak hijau bernama PEPE Coin (PEPE). Kripto ini naik drastis dalam 30 hari
Finance 2 jam yang lalu

DMS Bank Dilirik Pemodal asal Shenzhen

DMS Bank fokus melengkapi segala persyaratan untuk pengajuan perizinan dari sebuah bank umum syariah.
Business 3 jam yang lalu

Harga Gas Naik, Industri Keramik Makin Menjerit

Kenaikan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dari US$ 6/mmbtu menjadi US$ 6,3-6,5/mmbtu semakin menekan industri keramik.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id