Rabu, 31 Mei 2023

Masyarakat Ekonomi Digital ASEAN 2045

Investor.id
13 Mei 2023 | 16:40 WIB
BAGIKAN
Suasana pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN, di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (10/5/2023). KTT Ke-42 ASEAN mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. (POOL/ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp)
Suasana pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN, di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (10/5/2023). KTT Ke-42 ASEAN mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. (POOL/ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp)

Oleh Lili Yan Ing dan Yessi Vadila *)

Seratus besar topik yang paling banyak dicari dan diperbicangkan belakangan ini terkait dengan satu kata: digital! Semua yang Anda pikirkan, lihat, katakan, dan kerjakan pasti sedikit banyak ada kaitannya dengan digital – dalam era di mana digital telah mengisi semua sudut hidup kita.

Salah satu isu penting dari 125 pasal dalam Pernyataan Ketua ASEAN termaktub di Pasal 60, yang menyebutkan, "…demi mencapai transformasi digital yang inklusif menuju Masyarakat Ekonomi Digital ASEAN 2045."

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN telah digelar pada tanggal 9 hingga 11 Mei lalu, dan masih ada satu lagi KTT pada 5-7 September 2023.

Advertisement

Pertama, mari renungkan sejenak makna penting KTT ASEAN dalam upaya membentuk visinya. Pada 2003, ASEAN sepakat untuk membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan tenggat pada 2020, yang kemudian dipercepat menjadi 2015. Pada 2011, ASEAN memutuskan untuk mewujudkan integrasi dengan Asia Timur melalui skema Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang mencakup 10 negara anggota ASEAN dan lima negara mitra dagang dan investasi.

Jika digabungkan, 15 negara tersebut mencakup sepertiga populasi global. Negara-negara dalam RCEP juga mewakili 30% PDB global, 27% perdagangan global, dan 30% investasi asing langsung (FDI), sehingga menjadikan kelompok ini sebagai blok ekonomi yang pengaruhnya makin kuat di perekonomian global.

Kedua, kita coba pahami logika di balik pembentukan Masyarakat Digital ASEAN 2045. ASEAN secara umum punya sejarah panjang tentang kolonialisme dan imperialisme, yang berlangsung sejak abad ke-17 hingga abad ke-20.

Meskipun sudah merdeka, banyak negara di Asia yang sampai sekarang masih menghadapi dampak kolonialisme dan imperialisme, seperti kesenjangan ekonomi, ketidakstabilan politik, dan pertikaian sosial.

Karena sejarah panjang kolonialisme dan imperialisme ini, sangat penting untuk menjaga ASEAN sebagai “kawasan damai" yang tidak berpihak dan merdeka secara politik dan ekonomi.

Dengan bercermin pada masa lalu, negara-negara ASEAN bisa lebih mampu mengatasi tantangan-tantangan di masa sekarang dan bekerja mewujudkan masa depan yang adil dan sejahtera bagi semua.

Bersama-sama, ASEAN bisa mengatasi tantangan zaman sekarang dan bekerja mewujudkan masa depan yang adil dan sejahtera bagi semua melalui pembentukan Masyarakat Digital ASEAN 2045.

Ketiga, ketegangan geopolitik saat ini diperkirakan akan makin meningkat dan telah mengubah dunia menjadi multi-kutub karena dominasi yang hegemonik hanya menghasilkan pembangunan yang tidak berkelanjutan (unsustainable development).

Pergeseran ini menciptakan peluang dan momentum bagi negara-negara dengan kekuatan ekonomi menengah (middle-power) seperti Brasil, Korea Selatan, Afrika Selatan, dan negara-negara di Asia Tenggara untuk tampil ke depan dan memainkan peran lebih besar di masyarakat global yang multi kutub dan kian dinamis.

Meningkatnya kekuatan negara-negara yang perekonomiannya mulai bangkit ini tidak bisa diremehkan, karena globalisasi akan memungkinkan terciptanya lintas-koneksi dan rantai perdagangan bilateral di antara negara-negara middle-power (Siddiqui, 2021).

Sangat penting bagi negara-negara ini untuk menggunakan pengaruh ekonomi-politik mereka yang makin kuat guna mendorong kerja sama dan kolaborasi yang lebih luas dengan masyarakat internasional.

Kebangkitan negara-negara middle-power tersebut diiringi oleh kemampuan mereka untuk menjalankan pembangunan yang lebih berkelanjutan dan adil dan mewujudkan pertumbuhan yang inklusif. 

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 9 menit yang lalu

Saham-Saham Inggris, Jerman dan Prancis Ditutup Melemah

Saham-saham Inggris, Jerman dan Prancis ditutup melemah pada perdagangan Selasa (30/5/2023).
Market 19 menit yang lalu

Terungkap! Rencana di Balik IPO Amman Mineral

PT Amman Mineral Internasional Tbk akhirnya siap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
Market 32 menit yang lalu

Tok! Amman Mineral Internasional IPO, Incar Dana Rp 12,9 T

PT Amman Mineral Internasional Tbk akhirnya siap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
Market 44 menit yang lalu

Phintraco Sekuritas: IHSG Terkoreksi, Delapan Saham Justu Calon Untung Jelang Long Weekend

Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini lanjut terkoreksi. Delapan saham justru calon untung jelang long weekend.
Market 59 menit yang lalu

Daftar Emiten BUMN Penebar Dividen Besar, Sudah Kebagian Belum?

Sejumlah emiten BUMN membagikan dividen gede tahun buku 2022. Berikut daftarnya.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id