JAKARTA, Investor.id - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) optimistis investasi PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan mendatangkan keuntungan besar mulai tahun depan. Sedangkan penurunan harga saham GOTO dalam beberapa hari terakhir dipicu atas aksi profit taking para investor dan yang bersifat sementara.
Baca juga: KSEI Rilis Data Terbaru Pemegang Saham GOTO, Citibank Pegang 5,8%
Chief Executive Officer Telkom Ririek Adriansyah menilai, GOTO adalah perusahaan dengan fundamental baik, hanya saja setelah periode lock up dibuka terjadi aksi profit taking pada pasar negosiasi. Hal inilah yang membuat harga saham dari GOTO menurun. “Setelah aksi profit taking ini selesai, harga saham GOTO diproyeksikan kembali stabil,” jelasnya kepada Investor Daily, di Jakarta, Rabu (7/12/22).
Dia melanjutkan, Telkom sendiri berinvestasi sebesar US$ 450 juta pada saham GOTO pada masa sebelum IPO di level Rp 272 per saham. Harga itu sebagai low based saham GOTO saat itu. “Harga GOTO saat ini adalah low based, sehingga besar kemungkinan GOTO akan memberikan potensi pendapatan yang tinggi pada tahun depan,” ujarnya.
Sementara itu, Chief Financial Officer Heri Supriadi mengatakan, Perseroan berharap mendapatkan keuntungan dari sinergi value dengan GOTO. Potensi keuntungan tersebut bakal mengangkat laba dari TLKM secara signifikan. Bahkan, untung dari GOTO sebetulnya berpotensi lebih besar dari para pesaing seperti halnya Grab.
Baca juga: Ditanya BEI soal Volatilitas, Begini Kata GOTO
“Kalau dibandingkan dengan Grab, katakanlah pendapatan operasional Rp 11 triliun, termasuk pemasukan dari komisi dan lainya. Pendapatan GOTO sendiri dari sektor yang sama mampu tembus Rp 17 triliun, pun dari sisi marketcap GOTO lebih besar,” kata dia.
Berdasarkan catatan Investor Daily, saat ramainya pemberitaan soal penuruan harga saham GOTO. Telkom tetap berkomitmen untuk memegang saham GOTO dan menilai penurunan harga saham GOTO adalah suatu hal yang wajar akibat fluktuatif pasar. Selain itu, Telkomsel menilai investasi yang dilakukan pada PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah memperkuat ekonomi digital nasional secara berkelanjutan.
Baca juga: Tekanan Jual GOTO Mulai Mereda, Bagaimana Arah Pergerakan Hari Ini?
Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengungkapkan, pelemahan saham GOTO pasca berakhirnya periode lockup pada 30 November 2022 adalah hal wajar akibat fluktuatif di pasar yang akan mengikuti perkembangan pasar. Seiring dengan kondisi GOTO yang saat ini sudah menjadi perusahaan terbuka. “Dampaknya bisa saja berjalan dalam jangka pendek. GOTO tetap memiliki peluang untuk tumbuh sesuai dengan konsistensi GoTo dalam pengembangan bisnis, khususnya di sektor digital secara jangka panjang,” ungkap Saki.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS