Jumat, 2 Juni 2023

Antam (ANTM) Finalisasi Proyek Baterai EV US$ 6 Miliar

Muawwan Daelami
17 Jan 2023 | 05:00 WIB
BAGIKAN
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) atau Antam
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) atau Antam

JAKARTA, investor.id - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) atau Antam tengah memfinalisasi kesepakatan investasi pengembangkan industri baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dengan PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), anak usaha CATL, dan LG Energy Solution (LGES) senilai US$ 6 miliar atau setara Rp 90 triliun. Kesepakatan proyek ini ditargetkan diteken tahun ini.

Direktur Pengembangan Usaha Antam (ANTM) Dolok Robert Silaban menjelaskan, kerja sama antara Antam, CBL dan LGES fokus pada sisi hulu (upstream) dari industri baterai EV. Sampai sekarang, conditional shares purchase agreement (CSPA) kerja sama ini segera rampung.

Sebab, kata dia, masih ada beberapa kondisi dalam transaksi yang harus dinilai, terutama menyangkut reserved atau cadangan nikel yang kadarnya perlu dinaikkan. Hal ini yang Antam negosiasikan dengan CBL dan LGES.

Baca juga: Mitratel (MTEL) Gunakan Dana IPO Rp 14 T

Dia menambahkan, semua pihak sudah sepakat untuk menjalin kerja sama, yakni di sisi hulu baterai EV. Di sisi lain, ada complement date atau long stop date yang terus dikejar. Sebab, investasi ini bergantung pada Tiongkok, sehingga perlu mendapatkan persetujuan dari Overseas Direct Invesment (ODI).

"Kalau nilai investasi proyek ini secara overall sekitar US$ 6 miliar mulai dari hulu sampai hilir. Di midstream Antam juga terlibat," jawab Dolok kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (16/1/2023).

Sebagai gambaran alur hilirisasi, Dolok memerinci, Antam akan berperan menambang bijih nikel. Kemudian bijih tersebut diolah menjadi nikel sulfat yang selanjutnya diproduksi menjadi baterai baik dalam bentuk material maupun yang sudah berbentuk baterai PX. Setelah itu, ada proses daur ulang atau biasa disebut dengan istilah battery recycle.

Baca juga: OneMed (OMED) Bidik Laba Bersih Tahun Ini Rp 380 Miliar

"Nah, ini yang segera kita rampungkan. Semua itu akan kita selesaikan setelah CSPA ini selesai," imbuh Dolok.

Menurut Dolok, industri baterai dari tahun ke tahun terus berkembang, seperti yang terjadi di Jepang, Tiongkok, Korea, hingga Eropa atau Amerika Serikat (AS). Antam menilai, negara-negara tersebut sebagai negara yang cukup berhasil dalam mengembangkan industri baterai.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (Pushep)  Bisman Bakhtiar  berpendapat, industri baterai EV merupakan industri masa depan. Sebab, hal ini berkaitan dengan transisi energi khususnya di sektor transportasi.

"Jadi, masa depan EV ini akan menjadi industri yang cerah," tutur Bisman kepada Investor Daily.

Baca juga: Saham Barang Konsumsi Diprediksi Menggeliat pada 2023Inilah Para Penggerak Pasar Saham Indonesia

Apalagi, menurut dia, Indonesia memiliki keunggulan di sisi hulu, yakni sumber daya mineral nikel yang bisa dimanfaatkan untuk bahan baku baterai EV. Hanya saja, saat ini, ekosistem EV belum terbangun secara ideal lantaran masih belum optimalnya di hilir dan industri ikutan. Bagian ini yang harus menjadi perhatian pemerintah guna mendorong industri ikutanya.

Paling tidak, dia memproyeksikan, industri EV battery memerlukan waktu 10 tahun untuk benar-benar bisa berjalan ideal dan berkelanjutan. Kendati begitu, geliat industri baterai EV telah cukup memberikan sentimen positif bagi kinerja Antam ke depan.

"Antam punya industri hulu sampai hilir. Walaupun sebagai pemain hulu, Antam tidak begitu besar," tandas Bisman.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Lifestyle 2 jam yang lalu

Lyodra Ginting Tampil di AGI Jakarta International Circuit Ancol

Lagu-lagu yang dibawakan Lyodra tergolong popular, antara lain Pesan Terakhir, dan Sabda Rindu,.
Market 6 jam yang lalu

Kobexindo (KOBX) Cetak Kenaikan Laba Bersih 12,2%

Kobexindo Tractors (KOBX) membukukan pertumbuhan laba bersih 12,24% menjadi Rp 63,46 miliar pada kuartal I-2023.
Lifestyle 7 jam yang lalu

Saat Buku Jadi Objek Rekreasi, Ada BBW 2023

Tahun 2023, BBW akan tur ke 6 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Balikpapan, dan kota ke-6 akan menjadi kejutan.
Business 7 jam yang lalu

TCL Perkuat Posisi Hadirkan Perangkat Rumah Tangga Berteknologi Cerdas

Merek elektronik TCL memperkenalkan produk-produk TCL terbaru yang akan hadir di tahun 2023. Produk terbaru tersebut akan memperkuat posisi TCL sebagai penyedia perangkat rumah tangga berteknologi cerdas.
Market 7 jam yang lalu

Program Klinik Apung Kimia Farma Raih CSR Awards 2023

Kimia Farma berhasil meraih penghargaan B-Universe CSR Awards 2023 kategori Healthcare & Consumer lewat program Klinik Apung Kimia Farma.
Copyright © 2023 Investor.id