Kasus Tukang Becak Bobol Rekening Mencuat, Saham BCA (BBCA) Malah Melaju Kencang

JAKARTA, investor.id – Kasus tukang becak membobol rekening nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA menjadi perbincangan hangat di publik. Peristiwa di Surabaya itu sebetulnya terjadi pada Agustus 2022, tapi kembali mencuat karena pelaku menjalani persidangan.
Jumlah uang yang dibobol dalam kasus tersebut sebesar Rp 320 juta. Pihak BCA sendiri menegaskan telah melakukan verifikasi transaksi, seperti personal identification number (PIN) kartu ATM nasabah, KTP asli, buku tabungan asli, dan kartu ATM.
“Keamanan data nasabah menjadi prioritas utama. Kami menyarankan agar nasabah selalu mengamankan data untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan atau penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab," kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn dalam keterangan resmi, Jumat (27/1/2023).
Emiten berkode saham BBCA tersebut percaya pada sistem peradilan dan fungsi penegakan hukum dapat memberikan keadilan dalam menyelesaikan kasus ini.
"Kami senantiasa melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi staf yang telah menjalankan tugas secara profesional. Kami kembali mengimbau kepada seluruh nasabah BCA untuk tidak memberikan data yang bersifat rahasia kepada pihak manapun, termasuk kerabat dan orang terdekat," tutur Hera.
Adapun data rahasia tersebut adalah personal identification number (PIN), one time password (OTP), password, response KeyBCA, card verification code (CVC) atau card verification value (CVV).
Sementara itu, di lantai bursa, isu tukang becak membobol rekening nasabah tidak berpengaruh terhadap pergerakan saham BCA bersandi BBCA. Hingga penutupan perdagangan Jumat (27/1/2023), BBCA malah melaju kencang dengan kenaikan sebesar Rp 225 (2,65%) ke level Rp 8.700.
BBCA menjadi saham teraktif secara nilai, yaitu mencapai Rp 1,5 triliun. Selain itu, BBCA juga paling aktif diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 33.738 kali.
Baca Juga:
S&P Upgrade Peringkat BUMIKemarin, BCA mengumumkan perolehan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 40,7 triliun sepanjang 2022, meningkat 29,6% secara tahunan (year on year/yoy). Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp 64,14 triliun, tumbuh 13,6% (yoy).
Perolehan laba salah satunya didukung dari sisi intermediasi. BCA dan entitas anak menutup tahun 2022 dengan total penyaluran kredit tumbuh 11,7% (yoy), sejalan dengan pemulihan seluruh segmen kredit. Pengembangan ekosistem hybrid juga mendorong transaksi perbankan mencetak rekor tertinggi.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Direksi Makin Solid, Ini Strategi BTN Kejar Target Laba Rp 3,3 Triliun
BTN optimistis on the track mewujudkan visi perseroan menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025Bantuan Operasional Pendidikan Dini Islam Rp381 Miliar Bakal Cair
Pencairan BOP RA tahap I. akan diperuntukkan bagi 28.841 RA seluruh Indonesia.Ajinomoto Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup di Adeging Pura Mangkunegaran 2023
PT Ajinomoto Indonesia mengajak masyarakat untuk bisa menerapkan pola hidup sehat di Adeging Pura Mangkunegaraan 2023Senangnya Pedagang Tanah Abang, Omzet Melesat 80% Setelah PPKM Dicabut
Memasuki hari ketiga di bulan Ramadan, kondisi Pasar Tanah Abang sudah kembali dibanjiri pengunjung.Tembus Rp 25,43 T, Emisi Obligasi dan Sukuk Terus Bergeliat di 2023
BEI mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2023 adalah 20 emisi dari 19 emiten senilai Rp 25,43 triliun.Tag Terpopuler
Terpopuler
