Sabtu, 25 Maret 2023

Kasus Tukang Becak Bobol Rekening Mencuat, Saham BCA (BBCA) Malah Melaju Kencang

Jauhari Mahardhika
27 Jan 2023 | 17:34 WIB
BAGIKAN
Nasabah BCA menggunakan fasilitas mobile banking saat bertransaksi, di Jakarta. Foto ilustrasi: BeritaSatu Photo/Mohammad Defrizal
Nasabah BCA menggunakan fasilitas mobile banking saat bertransaksi, di Jakarta. Foto ilustrasi: BeritaSatu Photo/Mohammad Defrizal

JAKARTA, investor.id – Kasus tukang becak membobol rekening nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA menjadi perbincangan hangat di publik. Peristiwa di Surabaya itu sebetulnya terjadi pada Agustus 2022, tapi kembali mencuat karena pelaku menjalani persidangan.

Jumlah uang yang dibobol dalam kasus tersebut sebesar Rp 320 juta. Pihak BCA sendiri menegaskan telah melakukan verifikasi transaksi, seperti personal identification number (PIN) kartu ATM nasabah, KTP asli, buku tabungan asli, dan kartu ATM.

“Keamanan data nasabah menjadi prioritas utama. Kami menyarankan agar nasabah selalu mengamankan data untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan atau penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab," kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn dalam keterangan resmi, Jumat (27/1/2023).

Emiten berkode saham BBCA tersebut percaya pada sistem peradilan dan fungsi penegakan hukum dapat memberikan keadilan dalam menyelesaikan kasus ini.

"Kami senantiasa melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi staf yang telah menjalankan tugas secara profesional. Kami kembali mengimbau kepada seluruh nasabah BCA untuk tidak memberikan data yang bersifat rahasia kepada pihak manapun, termasuk kerabat dan orang terdekat," tutur Hera.

Adapun data rahasia tersebut adalah personal identification number (PIN), one time password (OTP), password, response KeyBCA, card verification code (CVC) atau card verification value (CVV).

Sementara itu, di lantai bursa, isu tukang becak membobol rekening nasabah tidak berpengaruh terhadap pergerakan saham BCA bersandi BBCA. Hingga penutupan perdagangan Jumat (27/1/2023), BBCA malah melaju kencang dengan kenaikan sebesar Rp 225 (2,65%) ke level Rp 8.700.

BBCA menjadi saham teraktif secara nilai, yaitu mencapai Rp 1,5 triliun. Selain itu, BBCA juga paling aktif diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 33.738 kali.

Kemarin, BCA mengumumkan perolehan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 40,7 triliun sepanjang 2022, meningkat 29,6% secara tahunan (year on year/yoy). Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp 64,14 triliun, tumbuh 13,6% (yoy).

Perolehan laba salah satunya didukung dari sisi intermediasi. BCA dan entitas anak menutup tahun 2022 dengan total penyaluran kredit tumbuh 11,7% (yoy), sejalan dengan pemulihan seluruh segmen kredit. Pengembangan ekosistem hybrid juga mendorong transaksi perbankan mencetak rekor tertinggi.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Finance 6 menit yang lalu

Direksi Makin Solid, Ini Strategi BTN Kejar Target Laba Rp 3,3 Triliun

BTN optimistis on the track mewujudkan visi perseroan menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025
National 21 menit yang lalu

Bantuan Operasional Pendidikan Dini Islam Rp381 Miliar Bakal Cair

Pencairan BOP RA tahap I. akan diperuntukkan bagi 28.841 RA seluruh Indonesia.
Lifestyle 54 menit yang lalu

Ajinomoto Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup di Adeging Pura Mangkunegaran 2023

PT Ajinomoto Indonesia mengajak masyarakat untuk bisa menerapkan pola hidup sehat di Adeging Pura Mangkunegaraan 2023
Business 1 jam yang lalu

Senangnya Pedagang Tanah Abang, Omzet Melesat 80% Setelah PPKM Dicabut

Memasuki hari ketiga di bulan Ramadan, kondisi Pasar Tanah Abang sudah kembali dibanjiri pengunjung.
Market 2 jam yang lalu

Tembus Rp 25,43 T, Emisi Obligasi dan Sukuk Terus Bergeliat di 2023

BEI mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2023 adalah 20 emisi dari 19 emiten senilai Rp 25,43 triliun.
Copyright © 2023 Investor.id