Laba Lampaui Estimasi, Saham BCA (BBCA) Kian Menggiurkan

JAKARTA, Investor.id - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil melanjutkan pertumbuhan laba dengan raihan Rp 11,7 triliun pada kuartal IV-2022. Catatan tersebut menjadikan total laba bersih emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa ini pada 2022 mencapai Rp 40,7 triliun atau melesat 29,6%.
Raihan tersebut telah melampaui estimasi atau setara dengan 105,2% dari perkiraan Samuel Sekuritas Indonesia dan setara dengan 104,7% dari perkiraan konsensus analis.
“Pencapaian yang memuaskan ini terutama didukung CoC yang lebih rendah menjadi 0,7% atau di bawah perkiraan 1%. Begitu juga dengan biaya provisi yang lebih rendah pada 2022, dibandingkan tahun 2021,” tulis analis Samuel Sekuritas Jonathan Guyadi dan Prasetya Gunadi dalam risetnya.
Dalam analyst meeting, menurut Jonathan dan Prasetya, BBCA meyakini bahwa pertumbuhan kredit lanjutkan pertumbuhan tahun ini didukung kondisi makro ekonomi lebih stabil dan rupiah diprediksi menguat tahun ini.
Sentimen positif juga didukung oleh keputusan pemerintah yang mewajibkan eksportir menyimpan devisanya di perbankan lokal selama tiga bulan.
Terkait tahun 2023, prtumbuhan kredit BBCA diprediksi mencapai 10-12% didukung segmen korporasi serta penguatan segmen konumen. BBCA juga memprediksi NIM naik menjadi 5,7-5,8% tahun 2023, dibandingkan tahun 2022 senilai 5,3%.
BBCA juga diprediksi tidak menaikkan suku bunga deposito seagresif bank lain karena didukung oleh likuiditas yang masih kuat.
Berbagai faktor tersebut mendorong Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham BBCA dengan target harga direvisi naik menjadi Rp 9.700. Target ini menggambarkan PBV tahun 2023 sekitar 4,7 kali.
Samuel Sekuritas memperkirakan laba bersih BBCA melesat menjadi Rp 43,63 triliun pada 2023, dibandingkan pencapaian tahun lalu Rp 40,73 triliun. Pendapatan bunga bersih juga diprediksi melesat dari Rp 64,14 triliun menjadi Rp 72,89 triliun.
Sementara itu, analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri mengungkapkam, pertumbuhan laba bersih BBCA sepanjang 2022 telah terefleksi pada harga saham BBCA saat ini. Meski demikian, raihan laba bersih tahun lalu sudah melampaui estimasi.
Lompatan laba bersih tersebut didukung oleh peningkatan kredit mencapai 11,7% dan penurunan biaya kredit mencapai 68 bps. “Raihan laba tersebut merefleksikan 109% dari target kami dan sebesar 104,9% dari perkiraan konsensus analis,” tulisnya dalam riset.
Hal ini mendorong BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi hold saham BBCA dengan target harga Rp 8.800. Target harga tersebut mengimplikasikan perkiraan PBV tahun ini sekitar 4,4 kali dan CoE sekitar 6,7%.
BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan kenaikan laba bersih BBCA menjadi Rp 42,44 triliun dan laba sebelum provisi senilai Rp 57,67 triliun pada 2023.
Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Gudang Pakaian Impor Bekas Digerebek, Polisi Periksa 15 Saksi
Presiden Jokowi menilai impor pakaian bekas mengganggu industri UMKM.Kabar Duka, Paulus Plate Tapun Ayahanda Menkominfo Johnny G Plate Meninggal Dunia
Masa purna bakti hingga meninggal, Paulus Plate Tapun diketahui menetap di Reo, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, NTT.Haedar Imbau Warga Muhammadiyah Lakukan Jihad Ekonomi Masif dan Terstruktur
Jihad ekonomi menjadi salah satu putusan dalam Muktamar Muhammadiyah di Makassar pada 2015.Direksi Makin Solid, Ini Strategi BTN Kejar Target Laba Rp 3,3 Triliun
BTN optimistis on the track mewujudkan visi perseroan menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025Bantuan Operasional Pendidikan Dini Islam Rp381 Miliar Bakal Cair
Pencairan BOP RA tahap I. akan diperuntukkan bagi 28.841 RA seluruh Indonesia.Tag Terpopuler
Terpopuler
