Senin, 29 Mei 2023

Sepanjang 2023, 11 Perusahaan Baru Tercatat Masuk Bursa

Indah Handayani
4 Feb 2023 | 08:00 WIB
BAGIKAN
Logo IDX di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta. (B-Universe Photo/Mohammad Defrizal)
Logo IDX di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta. (B-Universe Photo/Mohammad Defrizal)

JAKARTA, investor.id – Sepanjang 2023, sebanyak 11 perusahaan baru tercatat masuk bursa. Hal itu menyusul pada Rabu (1/2/2023) PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT) mencatatkan sahamnya pada Papan Pengembangan BUrsa Efek Indonesia (BEI).

Sebagai perusahaan tercatat ke-11 yang tercatat di BEI pada tahun 2023, FWCT bergerak pada sektor dan subsektor Basic Materials. Adapun industri FWCT adalah Forestry & Paper dengan subindustri Timber.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, secara historis, selama tiga periode pemilu, minat para pengusaha untuk menyelenggarakan IPO tetap besar. Sebagai contoh, sampai Januari 2023, sudah 10 perusahaan masuk bursa dengan penggalangan dana Rp 48,5 triliun. 

“Kami yakin, masyarakat Indonesia sudah cukup cerdas dan mampu membedakan economic ambience dan political ambience. Ini sudah terbukti berdasarkan data yang kami miliki,” kata dia, belum lama ini.

Dia menambahkan, Bursa senantiasa memberikan kemudahan dan membantu para perusahaan dari segala sektor untuk mencatatkan perusahaannya di BEI. Contohnya, dari segi regulasi, saat ini BEI sudah membuka delapan jalan bagi para perusahaan untuk mencatatkan saham, seperti jalur net tangible asset (NTA), cash flowmarket cap. Tadinya, hanya ada satu jalur masuk bursa yang disediakan, yakni financial test.

Secara sektoral, Nyoman mencontohkan, untuk perusahaan tambang, BEI sudah menyediakan peraturan 1A1, sedangkan sektor teknologi bursa menyediakan papan new economy. Adapun untuk klasifikasi perusahaan tercatat, bursa juga mempunyai empat papan berbeda. Pertama papan utama. Kedua, papan new economy yang berisi saham dengan aset setara saham papan utama, namun memiliki bisnis lebih modern.

“Ketiga, papan pengembangan dan akselerasi yang dibedakan berdasarkan aset dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).Keempat, BEI juga menerbitkan papan pemantauan khusus sebagai bentuk proteksi terhadap investor,” tutupnya.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Lifestyle 4 jam yang lalu

Indonesia Akan Salurkan Bantuan Vaksin ke Zimbabwe dan Kenya 

LDKPI sudah menyalurkan bantuan vaksin pentavalen terhadap Nigeria sebanyak 730 ribu dosis vaksin.
Business 4 jam yang lalu

Dukung Kinerja Ponsel, 4 Barang ini Wajib Dimiliki Pengguna

Setiap ponsel membutuhkan aksesoris tambahan untuk melindungi dan mengoptimalkan kerjanya.
Business 5 jam yang lalu

Dukung Implementasi Kurikulum Merdeka, Kelas Pintar Gelar Aneka Program

Program-program tersebut antara lain rangkaian webinar, pendampingan ke satuan pendidikan binaan
Market 5 jam yang lalu

Eks Dirut Bursa Blak-blakan soal Bumi Minerals (BRMS), Ini Peluang dan Risikonya

Hasan Zein, mantan dirut Bursa Efek Jakarta, mengulas soal potensi kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS). Ini tentu ada peluang dan risiko.
Macroeconomy 5 jam yang lalu

Baparekraf ScaleUp Champions , Program Dukung Industri Kreatif dan Startup Digital

Baparekraf Scale-Up Champions 2023 diharapkan akan menghasilkan Unicorn dan Decacorn baru di Indonesia.
Copyright © 2023 Investor.id